Cinderella Tanpa Sepatu Kaca
udah Kamu
jiwa, Misha. Ia yang semula menutup rapat kelopak
nggigit bibir bawahnya karena panik. Tulangnya terasa lunglai
garah pada bahunya. Mata Julian terbelalak k
mengurungkan niatnya ketika m
." Tatapan itu begitu tajam seakan hendak menerkam Mi
saya terpeleset dan ...." ia mengangkat wajahnya, Misha takut kena
kanannya. Pria muda itu memberikan sebuah isyarat agar M
ku,' (ucapnya
enak Misha menghembuskan napas dengan lega. Langkahnya terasa gontai, ia pun berjalan menuju ruang
a karyawannya?" Misha bergumam sendiri, ia menghempaskan bobot tubuhnya
tahu dia kalau semua perencanaan di perusahaan ini aku yang bikin," tiba-tiba saja setan merah hinggap
, bagaimana dong? Aduh ...." ia menutup kembali map
jarinya sendiri untuk meredam rasa panik yang saat ini ti
h?" ia mengacak rambutnya sendiri. Kondisi hati
alik pintu. Ia melongok ke arah dalam dan menemuk
ang. Sepertinya gadis itu tidak mau diganggu untuk saat ini. Bahkan bibirnya
...." Edward mencoba untuk mencairkan suasana. Tapi sayan
ta memutar malas. Rambutnya yang tergerai, dibiarkan saja kusut tak beraturan. Ternyata moodnya b
a," ujar Edward yang mulai menyadari jika gad
adis semampai tersebut lebih asyik
epan meja kerja. Ia menghela napas dengan
ut mampu membuat wajah Misha terangkat sempurna.
l
Edward mengulang kalimat
takan perintah dari Pak Julian untuk kedua kalinya?" wajah Edward dim
ucapnya lirih dengan
dward mendekat, pria itu seperti memiliki indera
" Misha mendorong kepala Edward yang ha
lain, Sayang." Pria maskulin i
sungut Misha yang bersiap untu
dward diarahkan pada Misha setelah i
su ke arah, Edward. Pria itu tidak sempat menghindar, se
ketika, ia merasa telah berhasil m
*
tok,
p lebih sopan dari biasanya. Apalagi saat ini yang di hadapi adalah bos baru, kejadi
i dirinya. Ia berusaha untuk tenang saat hendak meraih gagang pi
aya?" Misha sudah berada di dalam ru
il kali ini?" Julian menatap M
nyaman dengan situasi saat ini. Bibirnya terlihat urung menjawab
da itu dalam waktu satu jam," Julian menopangkan kedua tangannya
us mencucinya?" Misha m
ahal. Sebentar lagi saya ada pertemuan penting
idak bisa berpikir dengan baik, ia hanya me
nsinya," Julian beranjak dari tempat duduknya. Ia berdiri di
n dengan santai. Bahkan di sudut bibirnya te
PA
s itu. Wajahnya mendadak pucat pasi. Bahkan ekspre
rubah!' (ucap J