Cinderella Tanpa Sepatu Kaca
g, ketika dirinya mulai membuka dan m
n," nada suara Misha sedikit meninggi. Gadis manis yang kini mengenakan sweater ra
Kamu pikirkan," Catherine berusaha menenangkan putrinya
Misha mengangkat surat tersebut dan menunjukkan pada kedua orang tuanya. Ia tak habis piki
. Mama dan Papa sudah mencari tahu sebelum Kami siap memberitahu hal ini kepadamu," Alexander meraih sebuah kotak yang diangsurkan oleh istri
t dengan jelas jika rahangnya begitu mengeras. Ditatapnya kotak itu tanpa ber
uyutmu, Jacob." Catherine berusaha untuk memberikan penjelasan secara perlahan. Ad
enda, semacam pecahan lempengan berwarna emas yang berbentuk bulan separuh. Ia meletakkan lempengan
di masa penjajahan dahulu. Kakek Jacob hanyalah rakyat biasa seperti Kita, tapi karena s
u saja. Ia ingin mengetahui lebih lanjut kebenaran berita tersebut. Lambat l
tidak sekedar mengikuti sebuah ego semata." Penuturan dari Catherine, membuat Misha menoleh
tentang perjodohan yang telah dijalaninya. Hampir di 25 tahun ini Misha sama sekali tida
lankan aksi heroik waktu itu, sehingga tuan Leonardo membalas kebaikan kakek buyut dengan menjodohkan salah satu cicitnya jika terlahir
h mendengar nama itu, tapi dima
bangsawan itu. Jika kedua lempengan ini disatukan dan sesuai, maka benar adanya kisah yang telah dicerit
" kedua mata Misha memicing dengan tajam, ia berusaha untuk mementahkan kembali ta
ru di generasi Kita yang memiliki pasangan sejodoh unt
." Misha menatap Catherine dengan seksama. Ia tidak habis pikir dengan p
da deh, Ma!" sangkalan demi sangkalan membuat Alexander dan Catherine saling memandang. Mereka berdua
menjodohkan aku?" Misha bersikukuh dengan pendiriannya
ne mencoba untuk meluluhkan hati
Lagian, yang beginian Kalian percaya tanpa adanya bukti," bibirnya ter
dari tempat duduknya. Pria paruh baya itu menatap dengan cemas, sehingga ia har
uk sebuah balas budi. Aku tidak akan
rolan, gadis yang masih lajang di usia matang itu pergi begitu saja. Misha meninggalk
*
u Misha pada seseorang di dalam lift. Seper
tap saja berlari kecil agar tidak terlambat masuk ke dalam lift. Gad
ut .
uh. Rupanya lantai yang dilewatinya, baru saja dipel oleh seorang office boy. Ia tid
r
Misha menjatuhkan diri di dekapan seorang pria. Bahkan bibirnya yang dipoles dengan
sudah Kamu
jiwa, Misha. Ia yang semula menutup rapat kelopak
nggigit bibir bawahnya karena panik. Tulangnya terasa lunglai
garah pada bahunya. Mata Julian terbelalak k
mengurungkan niatnya ketika m