Cinderella Tanpa Sepatu Kaca
mang dia pura-pura tidak menge
peratif dalam menyampaikan materi rapat pagi ini. Hampir saja Julian tidak perca
gnya memperlihatkan beberapa dokumen yang harus ditinjau ulang oleh, Julian. Sebagai CEO baru di salah
n selain, Hana. Apalagi dia, ish ....' (kata
erlu revisi ulang," penjelasan dari Edward tak juga disamb
bali, sambil menyodorkan dokume
p, ia mengurungkan niatnya ketika hendak men
kit lebih rileks. Edward mengira, jika rasa gugup yang ada pada Julian disebabkan kar
wab Julian dengan
kan. Saya ucapkan selamat bergabung pada CE
terdengar riuh memenuhi ruangan. Julian langsung mengangkat wajahnya, lalu ia berdiri dari tempat duduk s
lupa akan masa lalunya,'
*
sudah tak lagi muda, Misha." Jovanka, teman baik sekali
t di depan wajah, Jovanka. Ia tidak suka ji
onesia, Sayang. Di luar negeri Kamu mau hidup me
mati semangkuk pangsit goreng yang dipesan. Ia tidak ingin moodn
ar Misha dengan mata yang melotot. Untung saja suasana kantin tidak begitu ra
rah," gumam Jovanka den
kini tengah menyesap es jeruk. Setidaknya minuman tersebut b
iversitas ternama di, Inggris. Misha, yang mempunyai kecerdasan di atas rata-rata mampu menyelesaikan masa kuliahnya den
di sini saja. Aku tidak merasakan apap
katinya hanya untuk kebutuhan nilai akademik
stian sudah pergi meninggalkan gadis tersebut
pat Misha da
snya topi wisuda yang tersemat di atas kepala. Tuhan telah mendukungnya untuk
di depan wajah, Misha. Gadis yang semula melamu
u belum beres semua," Jovanka sudah ber
cil, kemudian mengikuti Jovanka
*
tu untuk menjenguk mama? Lihatlah! Kamu terlih
ahaan. Jadi, aku harus bisa menyesuaikan jadwal dengan mereka." Jawab Misha yang merangkul sa
udah jauh dari mama, mama nggak bisa kontrol apa saja yang Kamu makan
ak bisa menentukan kapan waktu untuk berkunjung ke rumah orang tuanya. Bahkan, C
isa meluluhkan hati, Catherine. Wanita paruh baya
a menjadi tukang kibul," Catherine menyentil ujung hidung
ba-tiba saja Catherine meraih sebelah tangan putrinya. Ia menep
" wajah Misha berubah menjadi serius.
nya. Keduanya tidak melepaskan genggaman, sehingg
sha ketika sudah duduk di sebuah sofa. Ia melihat Alexander Ba
i dengan tiba-tiba." Alexander mencob
an saja, aku akan menjadi pendengar yang baik," ka
mengangguk pelan kepadanya. Pria berusia 50 tahun tersebut menghemb
yang berbeda. Bahkan detak jantungnya
ini?' (hati Misha
k buyutmu, Kamu harus mengetahui hal ini. Papa rasa Kamu sud
n salivanya, sebelum memutuskan untuk meraih
g, ketika dirinya mulai membuka dan me
n," nada suara Misha sedikit meninggi. Gadis manis yang kini menegenakan sweter ra