SUAMIKU MILIK IBUNYA
u yang terlelap dalam tidurnya. Setelah muntah-muntah dan mulutnya menge
at, untungnya dia sudah lama bisa mengendarai mobil jadi dia sudah terbiasa den
ku bisa segera di tangani. Indah juga berlari dari belakang da
saat kami masuk kedalam UGD, tidak pedul
makai baju putih tanpa jas, mungkin perawat
disini ya Bu bia
ih kecil itu di ranjang. Dalam hati se
dokter saat melihat sisa mun
sama muntah tadi, dok tolong anak saya." Rengekku pada
ya periksa dulu." Ucapny
tinggi dari mula
kanya saya bawa kesini." Ucapku. Aku meremas tangan
ahui adeknya ada sakit demam berdarah atau tidak. Saya akan ambil sampel darahnya.
tangannya karena darahnya akan di ambil untuk tes.
ntar dia sama sekali tidak men
aya yang menempel di bajuku sama sekali tidak aku hiraukan, dan baju lus
u memikirkan bagaimana hidupku tanpa anakku, ya Allah apakah aku lalai tida
Ucap indah d
tadi di antar oleh indah, bahkan
terin aku ke sini kalau kamu mau pulang gapapa Ndah nanti aku naik ojek saja
sendiri dan Anaya sudah aku anggap sebagai anak. Jangan kaya gini mbak aku gak suka, lebih baik uangnya
ah, kalau mau pulang, pulanglah. Mbak gapapa disini sendiri lagian
a yah jaga sekarang kita tunggu sampai
dah lama rasany aku sendiri dalam keadaan seperti apapun, dan sekara
aku segera berlari menuju padanya d
dokter." Uc
at gejala DBD dan harus di rawat inap di
ak akan bisa di tebus dengan apapun. Aku teringat dengan ana
ahkan daftar di pendaftaran depan. Nanti untuk kama
dirian. Aku bingung harus bagaimana, meminta bantuan lagi pa
k punya BPJS? Atau Anaya punya B
i gapapa kamu pulang setelah mbak daftar? Maaf
u gak ada pakai uangku dulu ya. Aku ambil di ATM
ak, gak usah merasa terbebani dengan itu. Nanti mbak bayarnya bisa
inan saja nanti setelah pulang baru membayarnya. Mbak cuma minta tolong tunggu
empat pendaftaran yang berada di ujung lorong depan. Cukup jauh dari IGD berada. Untung saja
mungkin setelah ini Anaya baru akan di pasang selang infus. Ternyata disini hanya di minta KTP asli seb
seseorang itu memiliki uang atau tidak. Karena tak jarang di kota besar mereka meminta pembayaran di lak
selang beberapa menit ada dokter dan beberapa perawat yang me
mah sakit. Tangisnya pecah saat suntik itu masuk kedalam kulitnya, aku hanya
angan nangis lagi ya." Ucap do
sn dokter jaga yang akan menanganinya nanti disana, apapun yang menjadi keluhan ibu nantinya mohon segera di sampaiksaat Anaya sudah mulai
uhan aku sampai lupa kalau indah masih dis
oleh gak kalau ibu belanja di warung kamu, kamu k
r ke rumah buat kasih tau
adahal kami hanya sebatas kenal saat aku berbelanja di tokonya tapi indah begitu baik terhadapku.
uat ya. Semua manusia pasti memiliki cobaannya sendiri. Mbak dengan suami dan mertua yang sama sekali
n memiliki semuanya, tapi di pernikahan yang sudah
yang baik, mungkin sebentar lagi kamu akan d
ga sudah meminta mas Ridwan untuk mencari wanita lain, aku siap di madu mbak Alma asal mas Ridwan tidak me
ah tidak bisa memiliki keturunan tapi aku sama sekali tidak ingin membahasnya bahkan aku tidak pern
ik berburuk sangka pada-nya berdoalah yang baik-ba
u bagaimana suami dan mertua mbak alma. Tapi aku tidak pernah sekalipun mendengar
erhadapku, aku tidak memiliki keluarga, hanya memiliki Abang saja kami berdua tumbuh tanpa kasih sayang seo
njadi teman? Mbak Alma bisa curhat apapun yang membuat mbak Alma sakit. Apakah a
setiap orang akan menyukainya. Aku sendiri sebagai perempuan sangat iri padanya wajahnya begitu cantik
a, mbak Alma siap mendengarkan. Walaupun tida
nanti suamimu kalau pul
menjaga Anaya, secepatnya nanti aku akan memberitahukan pada suami
cap indah tak lupa dia me
pku dia hanya mengacungkan kedua jempolny
a kamu. Anaya harus cepet sembuh biar kita cepet pulang. Tunggu papa dan nene
untuk mengantar kami ke ruan
apa puluh ribu saja. Demi kenyamanan Anaya nantinya, karena