Istri Tak Dianggap

h belum ketemu. Ia tak bisa memberitahu Kakek Dony kala

t istrinya tepat di depan bioskop

sini?" tanya Wijaya begi

ini menunggumu sampai habis 24 c

ia kesal sekali dengan istrinya tapi, sala

tanyanya sembari memberi

menuliskan nomor ponselnya. Setelah itu, Wija

kalau ada apa-apa kamu bisa hubun

ang perjalanan pulang Wijaya terus saja mengandeng tangan istrinya membuat wanita it

pulang Ayana terus sa

ya Wijaya menoleh

" jawab Ayana karena perut

ke do

leng-gelengk

wanita pun berlari keluar dari mobi

i itu?" tanya Kakek Dony beg

," jawab Wij

akek Dony menger

rim saat menungguku jadi pe

ya ke dokter?" tanya

u," jawab Wi

pa dengan istrimu kamu yang Kakek hukum!" Kakek Dony m

enar saja istrinya bolak-balik kamar mandi dan tanpa pikir pa

tubuh membuat Ayana pun ha

u Vira begitu ia da

al mungkin Ayana bisa langsung ditangan

rlu khawatir lagi," jawab Wijaya beru

Ayana di rawat karena dokter

kek Dony pada Ayana saat ia ada di s

f aku jadi merepotkan," ja

alah Wijaya karena tak menjagamu dengan baik

tak berani menjawab omelan kakekn

rena terlalu banyak makan eskrim," ucap Ayana

ah karena membiarkanmu

enggelengkan kepalanya dengan isyarat

Kakek Dony terus saja menyalahkan

ai Ayana sembuh!" seru Kake

ung kakek?" tanya Wijaya kesal karen

dari pada kamu," balas Kak

lagi karena sikap kakeknya yang berubah

an," ucap Ayana pelan begitu Kakek Dony d

gamu di rumah sakit," gerutu Wijaya

, aku tak akan makan eskrim ba

kembali menyalahkannya sama seperti kakeknya tapi

ya sama sekali tak bisa tidur sel

bangun. "Perutk

gun dan mendekati A

gelengkan

ja," ucap Wijaya memencet tombol

erawat pun datang

a sakit," ucap Wijaya

rikan obat sesuai instruksi dokter setelah it

an istrinya dan menemui dokt

stri sekarang?" tany

penanganannya membutuhkan waktu dua sampai tiga hari

a karena ia masih akan lama

a menyembuhkannya dengan c

i cek di lab terlebih dahulu untuk menentukan penanga

Dengan terpaksa ia pun harus benar-

n pada Wijaya setelah itu, ia pun masuk ruang

s menunggumu di sini,

ab Ayana masih menaha

nya terlihat kesakitan. Tak ada respon apa

mu diam saja," gu

ku kan bukan dokter?" b

ng menahan sakit dengan ekspres

seperti ini?" ta

aku tak akan makan eskrim sam

sama sekali karena perutnya membuatnya tak bisa berkata-kata kasa

rinya. Ponselnya pun berbunyi, laki-laki itu pun k

bangun, memperhatikan su

mpai ia harus keluar untuk menj