Istri Tak Dianggap
pat tidurnya dan segera
tanyanya
r menangis karena tangan kanannya melepuh
napas sembari mengg
ih, kaya gini saja ga tau!" seru
perhatikan suaminya mena
dik Wijaya sembari m
gukkan kepalanya mel
dan tengah-tengah air hangat jika ingin air biasa ta
i mengusap tangan kanannya yang sud
gan yang melepuh dengan air hangat membuka kotak o
!" seru Wijaya lagi pergi begitu saja se
eup dan segera membasuhnya dan segera mandi dengan air hang
antikan Ayana akan tetapi, laki-laki
an guling sadar diri unt
r di sofa," ucap Wijaya lagi mengambil bant
tubuhnya di tempat tid
h," gumamnya lagi sambil tersenyum meng
teringat kalau malam ini malam per
sendiri melihat sekitar tak
bangun berjalan
a?" tanya Ayana lagi berjalan ke sekeliling ka
sudah menyelimuti balkon wanita itu
matikan rokoknya b
tu dulu sebelum masuk?" ta
ucap Ayana menund
berpa
um tidur?" tanya
lakukan malam pertama?
ah sembari mengge
itu," jawab Ayana terbata
nita itu pun berdebar kencang kar
n ini kan?" tanya Wijaya se
bisa dipungkiri kalau hati Ayana tak tena
kan sentuhan fisik dan bibir mereka hampir saja bersentuhan. Ayana m
ik sama sekali," ucap Wijaya
i buang jauh-jauh pikiranmu itu!" hardik Ayana berjalan keluar d
mengharapkan aku menyentuhmu," ba
lah itu pergi dari sana langsung mem
k awas saja nanti kamu akan menyesal karena sudah m
balkon dan menggelengkan kepa
ja," gumam
kai pakaiannya sedangkan Ayana terkejut sa
seperti itu?" ta
kamar ini," jawab Ayana menundukkan kepalany
u yang menga
nnya dan Wijaya pun langsu
Wijaya Langit jangan mempermalukan aku," gerutu Wijaya berj
boleh keluar dari kamar ini!" hardik Wijaya ber
" tanya Ayana sendiri mengambil pak
i tempat tidur pakaian yang begitu bagus
ni?" tanyanya bingung karena pak
kaian mana yang akan ia pakai sa
rpakaian!" hardik Wijaya semb
n yang ada di tempat tidur secara
dah menunggu kita untuk sa
nya namun masih berdiri m
gi lagi?" Wijaya me
alanya dan buru-buru masuk kama
etelah itu wanita tersebut keluar dari kamar mandi
ukau saat melihat Ayana de
gu!" seru Wijaya lagi menarik ta
ngan sambil bergandeng
lihat Wijaya cucunya me
serasi," ungk
n tangannya yang sedari m
tu kakek minta masakan semua yang biasa kake
anyak untuk Ayana," jawab Ayana
jahnya begitu melih
an sarapan untuk Ay
cap Ayana merasa malu karena diperla
egang Ayana pun pecah membuat s
membereskan piringnya namun, ia pun menjer