My Lovely Writer
an har
il menggerangkan ikat pinggangnya dan men
buat revisian untuk Zanda," gumam Queen sambi
di kamar F
nih, daripada harus p
but duluan," ujar Fika lan
?" tanya Queen yang baru keluar dari
pagi," ujar Mey sambil mengunya
kelas?" t
ta sih, jadi cuma dikasih tugas tap
power point," sahut Queen samb
u, udah gitu ga pernah ada perganti
a masih satu prodi kan jadi masi
as hari ini
gue mau keluar habis i
emang lo?"
mau ngomongin laporan tu
dong di apartem
angan kaya nggak punya kerjaan deh, awas aja seharian ini lo
h hampir selesai deh tinggal konf
buat buku baru lagi, a
dan mungkin buat tabungan bab beberapa sebelum gue
terlalu maksain diri dan kalau lo rasa udah ngg
n sama kuliah, udah gitu buku lo banyak n
ksiin betapa buruknya gue saat itu. Dan karena dukungan lo sama Fika yang bertolak belakang sama hinaan dari keluarga gue yang bikin gue mikir, gue pasti bisa jalanin ini sem
dengan gue jadi penulis ini. Gue bisa terbitin satu buku aja,
bagi waktu kuliah sama kerjaan. Ingat, lo harus mandiri supaya keluarga lo percaya kalau lo tuh bisa hidup mandiri tanpa mereka, dan
harus bagaimana kalau ga ada lo yang berani nentang dan bawa kabur gue ke k
a, okay? Kalau lo butuh sesuatu, bilang aja sama gue,"
ka kalau gue mampu hidup mandiri tanpa perjodo
Gue mau siap-siap," ujar Queen, kembal
pergi, tinggal pergi aja. Atau nggak, lo cha
" sahu
mar Q
t," gumam Queen ketika melihat rentetan ema
een melihat nama di
agi," pikir Queen sejenak
di Indonesia, dan saya minta
nding," ujarnya lagi d
een setelah membaca email gila dari editor barunya itu."
n, langsung mengangkat pang
nesia sebentar lagi, lo jemput d
ang kenapa harus dijemput
buku-buku lo. Jangan banyak bantah deh, cepetan lo siap-siap dan jemput dia di bandara sekarang,
hin kerjaan aja deh," gerutu Queen sambil membantin
anda
apa. Terus gimana gue bisa tau dia yang mana," gerutu Queen, yang sudah menunggu Jihoon le
, langsung menjawab deng
ut saya atau tidak?" ta
nih di depan ruang tunggu sebelah kiri pintu masuk," cerocos
ari manapun langsung mencari titik k
ga sih nih teleponnya?" gumam Qu