icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Imperfect Wedding

Bab 3 Seperti Apa Wajahnya

Jumlah Kata:2103    |    Dirilis Pada: 16/05/2023

di tangannya, menimbang-nimban

na ia harus menjawab ata

ng, membuat Erina semakin terdesak hingga

na." Suara Alex terden

ukan ponselnya. "Baik!"

uh ponselnya di dalam tas, sebelum ke

luhan, tetapi masih terlihat tampan dengan tubuh tegapnya. Erina in

canggung, bertemu mertuanya sebelum ia bahkan bertemu dengan suam

an, sama sekali tidak menunjukkan usianya yang sudah memasuki usia enam puluhan. "Karena kau sudah menikah deng

jarnya dengan gugup. Namun, panggilan itu sed

i seakan mencari seseorang. "D

rga berharap ia akan disambut oleh Erina dan Bastian saat ia mendatangi r

mu dengannya, Ayah,

annya. Bagaimana tidak? Erina merasa per

ka berubah menjadi serius. "Dia belum menemui

n pandangan ke arah Alex. Anehnya, pria itu langsung memalingka

elum bisa bertemu." Erina menjelaskan, persis se

ikahan ini dan ia sudah memastikan bahwa Bastian bersih dari jadwal apa pun hari ini. Ia me

yum ramah. "Kalau begitu, aku akan

lan pergi. Namun, satu suara

Erina

ita yang tampak menyembunyikan kesedih

a, Erina?"

k melanjutkan kalimatnya, teta

jungi ayahku? Bagaimana kead

perasaan Dirga menghangat. Eri

hasil. Dokter mengatakan dia sudah cukup sehat, tapi dia

eketika terkembang dan bahu g

ngembuskan napas panjang, "Teri

ngkahnya menuju kamar Bastian. Sesuai dug

ati sang putra tengah terduduk di kursi rod

au belum menemuinya?" ujar

sang ayah, Bastian hanya mengangkat pandangannya d

engirim seorang gadis ingusan?" balas

seorang gadis bernama Erina yang usianya terpaut jauh di bawahnya. Erina baru berusia

. Ia merasa perlu menyiapkan diri dan menata hati sebelum

ar anak dari teman ay

Zena dan Vanya. Bastian sangat mengetahuinya karena pernah bertemu den

becus dalam merawat diri, jauh berbeda dari kedua kakaknya.

iga, namanya Erina Keneshia." Dirga

ar mengenai anak ketiga dalam keluarga itu. Bahkan, saat Bastian pernah mengobrol sekilas d

ita yang tepat. Karena itu, kau harus percaya jika dia adalah

sia sembilan belas tahun? Pandu pasti gila. Namun, sikap Erina telah mengubah pikiran Dirga. Dan m

bereaksi. Pria itu ha

ga melanjutkan, "Bahkan, kau juga harus memberitahu Erina

*

hkan, pria itu tidak menunjukkan diri pada malam hari, me

telah mempersiapkan diri

tahnya kepada Alex. Bastian ma

Alih-alih, pria itu terlihat

dengan setengah segan. Khawatir Ba

ng menukik tajam dan tatap

i tanpa seizinku?

wab Alex. Erina memang pergi pagi-pagi. Beruntung, gadis

a sembilan belas tahun tidak akan benar-benar mengerti tanggung jawa

r-benar m

sepanjang malam dan tidak tahan untuk mengunjungi sang ayah. Karena itu, begitu matahari terbit, gadis itu langsun

tempat sahabatnya untuk

va dengan penasaran. Dia adalah satu-satunya sahab

ngan kepala. "Aku belum berte

i

seketika jatuh. Adiva memandang ke arah sahaba

itu dengan heboh, "Kau yakin jika dia hanya lumpuh, Erin

i yang tahan untuk tidak bertemu istrinya? Ter

ya," protes Erina, meski dalam hati

an tadi malam?" Adiva kembali bertan

edip bingung. Seakan gag

uami istri pada saat malam pertam

dan menantikan cerita dari Er

. "Te–tentu saja tidak!" jawab gadis itu.

ya. "Pergerakkannya mungkin terbatas. Kalau begitu, kau h

Sejak awal, ia datang kemari untuk sarapan dan mencurahkan kekhawat

nannya," ucap gadis itu

rina yakin sang ayah sudah bangun. Ia hanya ingin melihat wajahnya, kemudian kembali

na tidak mendapati ibu ataupun kedua kakaknya.

tenang, tanda pria itu benar-benar nyenyak dalam tidurnya. Namun, t

jar suara seorang wanita. Suara itu terdengar

lah kejadian ini. Aku akan mengh

e

mendengarnya. Suara pria itu juga terde

jalan tanpa suara m

" tanya wanita itu, semakin meyak

kata dokter dia harus banyak beri

ah, tetapi tekad dan rasa penasar

kh! Pelan-pel

nahannya. Kau benar-bena

n pintu. Tangannya menyentuh kenop p

iam-diam menjalin hubungan dengan kakaknya pun dia tidak menyadarin

rahangnya yang mengeras karena me

atinya seakan hancur berkeping-keping saat melihat kekasihnya,

tanya Erina den

e arahnya dan mata keduanya memb

Devano mende

a di ini?" Vanya berta

n membeku, tidak dapat beranjak ke mana pun dan ia mem

n kau tega melakukan ini, Devano?" sergah Erina dengan tegas. Meski m

ka bibirnya.

n sorot tidak senang. "Salahmu yang tidak pernah memperlakukannya dengan baik! Tentu saja

dan bekerja di salah satu perusahaan besar. Bagi Vanya, Erina terlalu beruntung mendapatkan sosok seperti Devano. Gadis itu tidak coc

r jawaban sang kakak. Bagaimana mung

untuk menikah? Agar kakak bisa bersama denga

mehkan. "Sekarang, Devano sudah menjadi kekasihku! sana, pergi l

li ini, alih-alih pergi, Erina justru menerjan

aku!!!" te

un dan terus menarik rambut sang kakak dengan penuh kekesal

l

tika berhenti. Ia memegangi pipinya dan memandang ke arah Devano dengan sorot t

a!" sergah Devano,

mentara Vanya tersenyum licik, me

an. Pintu kamar mandi terbanting di belakangnya, seketika membuat Pandu ter

ina!" Dia

itu terus berjalan pergi, menelusuri kori

t pengkhianatan dari dua orang terdekatnya. Erina sama sekal

epon. Erina mengabaikannya, tetapi ponselnya kembali berdering hingga Erina

bnya dengan

Tuan Bastian ingin me

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka