Cinta Gadis Biasa
an satu-satunya di keluargaku. Kedua kakakku sudah berumah tangga dan tinggal di kota yang
ng tuaku, aku dan adikku ya
h, sedangkan ayahku menderita kebutaan permanen sejak a
mendapat beasiswa dan ibuku yang mengharapkan
ndidikan dan mewujudkan impian dari orang tuaku yang t
rsih dan kembali ke tempat persemedianku.Ya, seperti
aku merasa kurang cocok saja. Aku lebih menyukai pekerjaan yang berhubungan dengan kertas-kert
ri merentangkan tangan untuk menghilangkan r
engambil ponselku, "Astaga... dia lagi!" gumamk
ca. Aku pun menekan tombol untuk menonaktifkan ponselku. Kupejamkan kedua netraku sembari me
ku tak bisa mengendalikan perasa
.
berjalan-jalan sebentar, aku pun menurutinya. Tak lama k
berada di sampingku namun aku berusaha untuk bersikap santai seolah-olah aku tida
yang berada di desa seberang), aku pun memilih untuk sedikit menjauh
ng dilanda asmara itu, aku juga ingin merasakan bagaima
tempat mereka. Setelah waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam, aku
Taufik pun terasa semakin akrab. Ia sering menemuiku untuk menanyakan h
ahwa kami sedang berpacaran, bukan hanya mereka, bah
n keesokan malamnya Taufik menemuiku dan men
pernah mengajak seorang laki-la
ertanya berkaca-kaca dan memerah. Aku tidak bisa
air matanya, sungguh aku merasa iba dengan penderitaanny
mi, aku yakin mereka mengira saat itu kami sedang
ingin lari dan meninggalkan Taufi
gakhiri semua ini. Ya, semua kesalah pa
ku bisa menyimpulkan bahwa, mereka berte
, namun ia tetap tidak menemuiku. Aku pun semakin ya
menghancurkan hubungan mereka, bahkan aku sudah mengubur perasaanku dal
itu lagi selain kagum pada kepribadiann
an sinis, seakan ia merasa jijik kepadaku. Tanpa peduli dengan sikapnya, aku pun t
Lagi pula, selama ini Kami hanya membicarakan semua tentangmu, dan hanya tentangmu tidak lebih! Terserah kamu
bohong dan mencari alasan saja. "Kamu past
kamu masih mempercayaiku, aku hanya ingin mengatakan bahwa
alkannya, dengan pera
pemikiranku bahwa 'Tidak ada
ku, kami sangat akrab bahkan kedekatan kami terasa seperti kakak bera
sepiring berdua, bekerja bersama,
akter kami hampir sama layaknya saudara kembar. Tapi kebersamaan
aanku terhadap Taufik, aku menjaga rahasiak
u saat nanti akan ada seseorang yang akan mencintaiku melebi
enerima sebuah kabar ya
? Aku dit
n kecewain
a,
riput ibuku dengan ciuman
iterima, aku sangat bersyukur. Akhirnya aku mempuny
telah menggantinya dengan sebuah nomor baru. Seb
, aku ingin bersembunyi darinya. lebih tepatnya bersembunyi dari
eman baru, I'm com
nya tidak seberapa, jika dibandingkan dengan gaji di daerah perkotaan, tapi setidaknya ib
demi cita-cita dan meninggalkan dua orang ya
an aksen lipit-lipit di bagian bawah dan sebuah kemeja putih s
ku, terasa sangat kaku karena mereka mema
i?" bisik seseorang wanita kepada temannya yang berada tida
arkan volume suara mereka agar aku
an melangkah menuju ruangan S
n