[BL] Rahasia Perselingkuhan Terlarang
promosikan hotel yang baru rampung, malam ini resmi dibuka, dan konferensi pers malam ini akan ditayangkan di televisi lokal secara langsung. Semua orang tengah sibuk berbincang-
ndustri pariwisata. Mereka juga mengelola pusat perbelanjaan
ya berdarah Perancis dari ibunya itu tersenyum dengan garis halus keriput di sekitar mata dan pipi
akan jika Anda mempunyai seorang
ni adalah pertanyaan yang menyedot banyak perhatian setelah salah
ku mempunyai seor
pat di mana lelaki paruh baya itu berdiri. Mengangkat
idak pernah me
g tepat untuk itu. Dan
n siapa namanya? di man
jawab, "Putraku ada di sini, dan kalia
engan penuh percaya diri menuju Monsieur Serge dan berhenti di sampingnya. L
yerbu lelaki itu. Puluhan wartawan berlomba-lomba mengambil
utan yang luar biasa memenuhi sorot matanya. Seluruh darah dalam tubuh Austin langsung berdesir ke kepala. Seoran
*
ngan malas memindah-mindah chanel secepat detikan jarum jam, sedangkan
i menoleh ke arah Ersya ya
hadapan Jimmy, dan Rendi langsung mengambilnya serta memas
gunyahnya. Jimmy kembali bertanya
mengge
nya pada
ke mana Mas Kenan pergi," sahut Ersy
ara Ersya memekik keras tepat di depan t
an di tenggorokan begitu melihat Ersya yang m
ka kenal tengah berdiri di depan Podiu
*
begitu cemerlang. Di ujung ruangan terdapat sebuah lemari rontgen dengan lukisan pemandangan pegunungan di atasnya. Ada sebuah perapian, dengan kursi panjang berlapis kulit rusa di depannya, mej
akkan kaki di villa mewah milik ayah angkatnya. Sekarang Kenan kembali ke tempat ini, dan tak ada orang selain dirinya, karena Monsieur
nuh kekaguman, Kenan me
h pergi. Seperti it
rutmu aku
semudah kamu datang saat pertama?" Austin
, masih menganggapku sebagai anak angkatnya sampai
, dia menunggu kata-k
aku akan menggeser posisimu sebagai anak kesayangannya
erubah semenjak mereka terakhir bertatap muka. Itu hanya kejutan lama yang meny
uatu yang tidak akan pernah kamu raih, statusmu itu ti
Dalam suasana ini, dia menyilangkan tangannya di dada dan mengakui dengan santai. "Tidak perlu mengingatkan soal
kesenangannya itu tak bertahan lama. Kenan meneruskan, "Namun aku ingin melihat, apa yang akan te
an untuk dihormati oleh orang-orang seperti ayahnya. baru menjelang akhir dua puluhan tetapi kerajaan bisnis yang besar sudah menantinya, bai
ja kalau
aki itu dari jarak hanya satu langkah untuk dapat menatap lebih dek
a menatap intens Kenan. Sepuluh tahun mereka tidak bertemu,
dingin telah tumbuh dengan subur di dasar hati
miring. "Itu s
a di padang rumput untuk mengatakan jika mereka telah memasuki daerah kekuasaanya dia harus menunjukkan kepadanya konsekuensi yang akan dia hadapi jika Kenan memprovo
i. Hal itu terbukti dengan adanya kilatan emosi di mata dingin Austin. Na
an menung
pintu menatap kepada Kenan dan Austin yang menarik diri
. Austin menjawab, "Tida
ben
gga, "Ayah senang melihat kalian begitu akrab wala
*
seorang polisi yang sedang menyelidiki kasus pencurian. Austin duduk di samping ayahnya, dan menghadap tepat ke arahnya. Kena
a kamu punya rencana setelah ini?" tanyanya lagi untuk yang kesekian kalinya. Kenan menatap lel
hanya tersenyum hambar. "Aku
i, ayah bisa carikan perempuan yang sesuai untukmu. Dan tentu
s menerimanya." sahut Kenan merendah, dan
oh ya, kamu bilang kamu tidak kuliah, 'k
erlihat seperti sedang mengatu
in dia mendapatkan apa ya
baya itu melanjutkan, "Aku ingin Kenan menjadi Manager E
?" Austin menyela. Dan ayahnya
Dia baru kembali ke keluarga kita setelah menghilang entah ke mana, dan sekaran
sieur Serge menggeram marah sebelum
anggung jawab sebesar itu? Lagipula aku baru kembali, wajar jika Austin masih menganggapku seba
um menatap Austin dan Kenan secara bergantian. "Baikla
ng tidak untuk sementara." Kenan menatap
dengan apatis. Dia berdiri dari kursin
dengan Kenan yang tampak direndam kes
-gesa dari Austin meninggalkan lelaki paruh baya yang ten
*
lahnya dia masuk. Seperti yang dia duga sebelumnya, begitu Kenan memasuki toilet Austin menari
memenuhi panggilan alam, melainkan
ekali, dia justru balas menarik dasi Austin tak kalah
Kenan. Akan tetapi, hal itu malah semakin membuat Kenan menyunggingkan se
ngatakan sesuatu. Saat dia pikir Kenan akan mengatakan sesuatu yang bisa membuat emosinya membuncah, pikiran itu sirna
elah me
B