KARENA DIA KELUARGAKU HANCUR...!!

Penu

diminum, minum dek

asih," Jawab

tina. Sedangkan Brahma dan

n menanyakan langsung kepada kamu, karena Agustina

atang ke Kantor saya dan masuk ke ruangan saya tiba-tiba dan dia sudah melanggar pr

ekaligus mengantarkan Ponsel mu karena waktu dia menemukan Ponsel mu di bawah Naka

Diana...!

ke Kantor mas, dia memang calon k

n keras! Saya tidak

suara saya, tetapi Istri saya sudah mem

setelah si Diana telpon dia juga kirim pesan yang isinya jangan lupa ba

a dia

erah apa maksudn

a sewaktu aku mengambil pakaian kotor nya untuk dicuc

isa menjelaskan nya, B

sebelum saya keluar dari hotel! Tidak ada

a ada kok?" Tany

kamu ciuman dengan wanita yang tidak mungkin kamu dan tamumu berciuman de

" timpal mas Bi

pa, hah!??" Teriak

u aku menuntut harta gono gini dar

semuanya juga dari uangku,

sudah, berisik!

hma! Perempuan banyak disana, kenapa kamu masih mempertahankan peremp

bukan malah jadi kompor! Kita jangan saling menyalahka

ia, melayani suami dengan baik, kenapa anak saya bisa selingkuh dengan perempuan lain

ng yang lembut dan menjadi panutan dari anaknya ternyata sama saja dengan kelakuan anaknya!

nggal dirumah bagus, makan enak, nyaman, diurus oleh suaminya, dikasih baju bagus!

an menjaga harta suami saya dengan baik. Uang yang diberikan oleh mas Brahma juga setengahnya sudah diberikan kep

yukur! Brahma itu anak saya, dia harus berbakti kepada Ibunya sendiri! Dan kamu

AA

menggeb

h suasana! Saya bisa panggilkan warga untuk mengusir Ibu kalau Ibu dan

" ucap Wati k

Tidak tau berterima kasih! Pulang!" Ibunya ber

Sialan!" ucap

l

a di atas meja ke muka Brah

g berdri. Melihat Bima menantang, mereka berdua langsung berlar

at ke Pengadilan Agama agar kamu bisa segera pisah dengan Brahma. Suami

h Ibunya itu! Sudah anak sa

Udah semuanya mbak. Bayar air, listrik, makan sehari-hari. Aku memang tak pernah beli baju

ikasih uang sebulan

segitu buat sem

emua pemberian suami selalu aku terima dan tak per

isini. Aku akan urus gugatan ceraimu k

penyakit mas, bukan sebuah ketidaksen

gurus nya!" Kemudian kami semu