2517 GALAXY
membuatnya sempat berpikir untuk mundur. Untuk beberapa saat, pemuda itu berdiam diri
pa begitu sulit untuk menerima murid yang b
kankah lebih baik bila lebih banyak yang berperang melawan Zoro?"
waktumu di sini. Cukup serahkan pada Wuchen. Dan
urid, setidaknya ... pandanglah aku sebagai sa
arga untuk dihabiskan di sini de
ka matanya, ia menyadari ada hal yang tak biasa. Bagaimana bisa, setelah menempuh pe
? Bagaimana dengan rasa lelah yang jelas diras
i ke atas sana. Kalau saja ia tak mengingat
dan memastikan kekuatanku sudah kemb
i sana. alih-alih mendapatkan penyambutan yang baik, gadis itu mal
lama, akhirnya datang juga. Aku lapar. Adakah makanan di sini?
an seperti di bu
?" Nagisa mulai panik. Ini bukanla
sebaiknya
ei
ang tenaga berteriak
dibuat semakin sakit
mengomel dan berkata-kata lebih banyak lagi. Ini tentang
an menemui mereka. Ada banyak tas yang dit
riksa dan ia mene
kanan di sini!" se
angkali 25 murid lainnya juga seperti itu. Ini tak baik. Me
ini juga. Kasihan, bagaim
guru kita masih sisa 1 da
adaku," ka
aja punyamu! Cari tas milikmu!" tolak N
simpulan. Itulah sebabnya mengapa Nagita masih merasakan lapar. Ada sedikit harapan tentang ini. Pencar
asang wajah serius begitu. Kembalikan!
a. Mungkin ada bagusnya juga kamu tak per
aksud
bukanlah r
a. Ia sudah sangat kesal selalu meneri
milih untuk mengambil kembali
Kita tak pernah tahu apa yang aka
Kembal
an saja
exiz atau yang lebih dikenalnya dengan nama R
u yakin kalau Rendi yang aku kena
u yang cupu? Ah, maafkan aku, Nona. Rendi y
exiz meninggalkan Nagisa bersama rasa p
mua ini sama sekali belum terjawab! Tak bisakah ada seseorang di sini menjelas
ertanya pada seseorang, tapi siapa? Siapakah yang bisa menj
ng penting sekara
enyadari bila satu roti yang sedari tadi
au siapapun itu yang mengambilnya
at ini di luar sana masih ada 25 teman yang mungkin sedang kelaparan. Apa yang s
*
Maha Guru berada di sana. Sekali pen
an berjuang sampai Pak Tua itu mengakui
ng kamu lakukan di sini hanyalah sebu
erdengar da
adi muridmu!" seru
a. Rupanya, sang Maha Guru memil
uatu padaku! Di
n menunjukan keseriusannya. Bahkan, tidak menunggu lama, Alexiz kemb
ih terus kembali ke tempat semula. Ini sulit dijelaskan dengan akal sehat.
ntah pada siapa ia sedang berbicara sekarang. Panggilan itu juga disematkan untuk seorang kakek di