Love Psycho
alanan, Tian tidak pernah melepaskan tangannya dari pinggang
ng diajak bicara hanya menatapnya dalam diam. "Kuharap kau sudah
al yang tidak bisa diungkapkan karena dia sendiri terlalu takut bicara pa
a menatap tangannya yang memerah lagi, dan di
pa kamu harus berte
n bersamaan dengan itu, jantungnya berdetak cepat. Dia benar-benar tidak mera
*
an syal menutupi leher. Ohh, tentu saja! Tanda si
in?" Kinan bertanya saat melih
untuk pulang. Bukankah seseorang sudah me
nelponku. Dan itu pria bernama Tian. Ada hubungan apa ka
"Tidak ada apa-apa. Ayo bekerja. Pasienku lebih banyak dari kemarin." S
siangnya karena pasien kemarin dipindah
' batin Laura dengan frustasi. Lama sekali Laura mendiamkan ponselnya bergetar sampai akhirnya panggilan itu terputus. Dia memang ti
han
bicara dengan anda," ucapnya
au aku sibuk," jawab La
nya." Wajah pengawal itu berubah mem
nengadahkan tangannya dan pria itu segera me
berat itu menya
ih?" semb
mu tidak turun
itu hanya menunduk merasa bersalah. "Aku sedang bekerja. Jadi makl
Tian tertawa
" maki Laura yang mendapatkan tat
yang tertawa
engan suara rendah lalu dia berencan
ah menyuruh Al untuk
kotak bento di tangannya. Lalu pria itu
ekerja lagi.] Laura mendengar dengan seksama ucapan Tian sebelum telepon benar-bena
iss. Tolong dimakan makanannya," ucap p
sih," gum
*
-mana diikuti para bawahan Tian. Rasanya se
TOK
atiran. Dia sendiri tahu seperti apa perasaan Laura sekaran
sih membuntuti
a dan Laura melirik mobil yang jelas
ereka itu sia
tidak bisa menjawabnya. Dia
dari mereka? Aku bisa mengizinkanmu di sini dan mengambil alih pasienmu. Li
nnya secara homecare. Matanya melirik keluar jendela lagi. Mereka setidaknya ada 3 orang. Kalau mereka cuman mennjag
n bantu." Mia meraih tangan Lau
terus berputar mencari jalan keluar.
berita
halaman belakang. Aku akan lewat cafe
erikan kunci mobilnya. Sedangkan dia b
luar ruangannya dan pergi diam-diam ke halaman
t dindingmu!" ujar Lau
apa?" Sang pemilik cafe ber
gera memanjat dinding. Dia melakukannya dengan mudah. Diam-diam dia
sudah menunggunya. "M
aja, Ra.
cur ke arah apartemennya. Selama perjal
on?] Pemilik suara bass yang sel
pa kamu
alanan pulang dari
kan rasa malunya. "Bolehkah aku men
a? Apa seseoran
ku. Dan kurasa dia sudah tahu rumahku. Aku tidak tahu harus
ang meng
inap?" Laura sadar kalau dia sekarang sedang memohon.
a ke apartemenku. Disan
akasih
sama-
. Laura tidak tahu kenapa dia harus menghungi Hary di saat seperti ini. Tapi hanya dia yang terlintas di kepala Laura. Berka
sampai di depan apartemen H
menyapa dengan seny
mengganggu wakt
istirahatlah." Leni membuka pintu dan mempe
n aku karena
Laura. Kau bisa data
hati dia berdoa semoga semuanya berjalan sesu
Be