Me And Mafia : Revenge
terima jika kekasihnya sudah pergi meninggalkannya untuk selamanya. Dan hari i
napa hatinya
ia selalu bertemu dengan Adella. Di setiap katanya tak sadar di situ hadir sosok Adella y
ya benar-benar terluka. Hanya karena kematian seseorang membuat dirin
dalam kamar. Tanpa ada yang berani satu pengawal pun yang mengiku
*
i negaranya. Tak ada yang berani menandinginya. Tet
enghadap para pengawalnya yang berdiri dengan tangan
angannya memegang sebatang rokok, lalu menghisapnya, me
u menemui Tuan Dion. Dia sudah du
ainya. Dia menghisap rokoknya kembali. Seak
elum makan sama se
a Delmon, menarik kedua alisnya. Tatapannya sangat menge
ih hidup
g sedang terluka. Biarkan sampai dia merasa puas dengan kesendiriannya." Delmon memb
satu pengawal itu me
dengan sendirinya. Meski hatinya masih sangat terpukul atas kepergian calon istrinya itu," jelas Delmon. Tatapannya membuat semua or
di depan kamarnya. Karena tak boleh mengusirnya sama sekali. Mereka hanya
*
Am
berantakan tak beraturan itu. Bahkan seperti kapal pecah. Banyak barang-barang di lantai.
fia. Mereka bergerak secara diam-diam, bahkan tanpa disadari mereka menyamar sebagai anggota mafia untuk menyelidiki apa y
yang baru saja ia buat. Sembari melihat Amera y
an kesana kemari," decek kesal Bella. Tangan
bisa diam. Sebelum
ari mengunyah mie instan yang
ku benar-benar menyesal sekarang. Aku bingung apa yang harus aku lakukan?"
ang sudah capek jalan, seketika ia duduk tepat di lantai samping Bella, meraih mie instan di tangan Bella. Makannya sangat lah
ella menggema ke selu
asih saran yang baik buatku. Tap
tu nggak
nggak jelas?
jam ke arah Amera. Amera menatap ke meja, seketik
erlalu panik. Jadi Gak bisa kon
ja begitu," dec
gi, ya. Aku akan buatkan ka
nti dengan spageti," pekik Bella kesal. Kedua
r seketika saat mendeng
lanjut Bella. Dia sengaja ngerjain Amera. Lagian salah sendiri dua hari dia tidak
ng-goyangkan tangan ramping berkuli
..." Amera menggel
pageti. Aku akan bawa banyak macam makanan," ucap Amera. Se
nya menatap Amera. "Kamu, yakin? Gak
ampang aku
banget sama kamu, Amera." Bella memeluk erat tubuh Amera. "Kamu t
annya. "Bella, lepaskan. Aku masih normal. Jadi jangan terlalu serin
mpan. Jadi gak mungkin aku suka dengan kamu," pekik Bella. Menggelengkan k
.. ji
karang ikut aku keluar," ucap Amera. Beranjak b
, aku?" ta
nyak waktu lagi." Amera bergegas pergi menin
masih ingat k
ella menoleh k