icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

WIBU VS KPOPER

Bab 3 WIBU VS KPOPER BAB 3

Jumlah Kata:1025    |    Dirilis Pada: 22/12/2022

kir ke arah yang lebih istimewa, karena-well, sebenarnya siapa yang coba dia tipu se

mun, karena keseriusannya akan pekerjaan sendiri. Nara bisa mengaku suka, sekalipun yang dia lakukan kemarin hanya bekerja di meja dan pulan

ang memik

kantin sendirian dengan segelas kopi di tangan. Barangkali merasa heran melihat seseorang terbengong di depan laptop yang ter

meminum sejenak cairan pekat tersebut. Tina tanpa banyak cakap langsung duduk di depann

bersangkutan. Bahkan sebelum gadis cerewet di depannya menelurkan tanya atau sederet jawaban mengenai apa yang dia ucap barusan, Nara sudah menambahkan, antisipasi kala

t pendeknya agak bergoyang kala bergerak ke depan, menggebrak meja dengan ekspresi

yai Tina, hanya saja terkadang respons atau tanggapan yang diberikan oleh gadis itu malah di luar dugaannya. Mau tidak mau, tentu saja Nara jadi harus ekstra an

lebih dalam mengenai dunia pribadinya, "jadi? Bagaim

a." Tina menopang dagu, sejenak mengerucutkan bibir kala melihat gadis dengan jas biru tua di depannya cuma mengangguk saja guna menanggapi. "Tapi," ujarnya, menghela napas sebelum melanjutkan, "Jika pria yang di

an napas, diikuti tatapan penasaran Tina yang tak kunjung lepas dari

pipi gadis yang lebih tau seraya menambahkan dengan nada gemas, "Lagi pula aku 'kan sudah menikah, sudah diikat dengan janji

saran. Tina memang orang yang paling gencar menjodohkannya dengan berbagai pria di kantor, semata karena memang in

kin memang ada sedikit harapan. Nara me

*

memutus

di depan pintu, Nara bahkan perlu meyakinkan dirinya sendiri untuk tetap tenang saat nada berbumbu tuntu

ra sendiri bukannya tidak tahu bahwa sang mama memendam lebih dari sekedar banyak harapan untuk ke depannya nanti. Dia bahkan beranggapan bahwa wanita yang telah d

titasnya hanya dia ingat setiap hari Minggu, bahwa mungkin saja dia dan Ezr

ah saat tatapan mereka bertemu, "Aku sedikit lelah, bisa tolong biarkan aku

ini tahu, apa pertemuan p

memberikan jawaban 'ya' dengan mantap, mungkin beban ini bisa sedikit terangkat. Tapi, alih-alih berdiri menghadap

asa getir serta pahit setelahnya, mengecewakan sang mama adalah hal t

raguan di ujung kerongkongan, Nara hanya meng

ingi sebuah pekik kecil, nyaris terli

ya bisa menjawab, "B

ya ada yang Mama lewatkan." Mamanya tidak segera berhenti bertanya, barangkali b

ma tak kuasa menahan haru, pun saat gadis di sana men

ui sedikit dusta yang langsung membuat N

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka