CEO Saja Tidak Cukup
sambil membuka sisi pintu mobil yang lain. M
g sempat membadai. Rofi takut terjadi sesuatu yang tidak-tidak lagi. Mereka berdua pergi dengan pikiran kacau. Apalagi Anam, bagaimana kalau sa
memeluk Naya yang hanya terdiam. Mata cekungnya kosong menatap jalanan luar yang s
. Namun, tidak ada jawaban apa pun dari Anam. Begitu j
an!" teriak Rofi
! Kita harus
entaknya sambil mulai ikut menangis. Iku
p jam segini, Mas. Kau a
h diam s
nam sebagai lelaki yang ramah, lembut, dan baik. Terlampau baik malah. Sama sekali tidak kalah jika dibandingkan dengan kang santri yang selalu dibangga-banggakan Abahnya.
," hibur Rofi sembari mendekapnya erat. Menghap
apa semua ini har
. Berusaha secepat mungkin mencapai tempat yang dituju. Malam ini juga dirinya harus menikahi Naya bagaimanapun caranya. Baik dengan atau tanpa restu kedu
in itu yang membuat pengasuh Pesantren Nurul Kawakib itu berkali-kali menampik lamarannya mentah-mentah.
roda empat itu di sebuah pekarangan luas. Hampir seluruhnya tertutup rumput jepang yang tumbuh den
wilayah kampus dan kontrakan-kontrakan yang padat penduduk. Rinai gerimis beradu dengan nyanyian katak dan k
an banyak tany
sela-sela semak belukar yang meninggi. Sejenak ia bergidik ngeri. Berpikir bagaimana kalau Anam nekat
nggal di mobil?" bentak Anam sambil membuka pintu samping. M
berdiri di muka pintu sembari menghela napas
n seluruh penghuni rumah sudah terlelap di jam-jam itu. Pukul setengah satu mal
awaban. Tepat setelah ketukan ketiga suara dari dalam terdenga
lakan ketiga tamunya duduk di ruangan berdekorasi kuno. Beberapa pigura berisi foto orang-orang berblangkon terpajang di dinding. Tid
ngun. Ada tamu,
Perempuan bergamis yang dimaksudnya lantas keluar sembari menyampirkan pashminanya asal.
h repot-re
am. Nggak repot sama seka
reka baru mulai bicara. Tak banyak yang Anam ceritakan mengingat kedatangannya bukan sekad
. Apalagi kamu selalu sibuk, 'kan? Apa be
ke seluruh ruangan. Tepat. Te
Anam dengan jantung yang mulai berdebar-debar. Dita
Mau Bapak ca
udah ad
Nak, kalau Ba
itu semakin menunduk dalam ketika sa
lam-malam, Pak. Tapi saya butuh pertolo
ali ini sepasang pengantin mendatanginya tengah malam. Tanpa janji, tanpa persiapan, serba mendadak atas permohonan pernikahannya. Apalagi dirinya mengenal Anam sebagai
ak seka
sudah gen
perut yang memang belum terlihat seperti berisi. Namun, bagi orang
elak
tnya yang mungkin masih acak-acakan. Pasrah bagaimana
, 'kan
api mana
ai-sampai kepalanya terasa mau pecah. Jika restu itu sudah didapat, mungkin kini Naya sudah berstatus istrin
an pernah datang. Abah N
pas panjang. Mengerjap-kerjap sembari memandangi ke
tidak akan sah
napas panjang. Bersiap mengeluarkan argu
engan wali pengg
a berlangsung, tetapi wewenang ini bisa diwakilkan dalam kondisi-kondisi tertentu. Seperti dalam kasus mereka. Wali menolak menikahkan anak perempuannya dengan lelaki yang sekufu
usaha muda itu tentulah jebolan pesantren juga sebelumnya
imana