icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

CEO Saja Tidak Cukup

Bab 3 Jijik

Jumlah Kata:1208    |    Dirilis Pada: 21/12/2022

g membuat Rofi menghujaninya dengan puluhan tel

Naya k

ia keluar. Sampai sek

gan kantung anti air. Tak butuh waktu lama baginya keluar dari sana. Sesampai

ofi. Sedikit menyalahkan karena Rofi membiarkan kekasihnya itu pergi sendirian. Namun, jelas

enghubungi nomor yang sengaja ia sematkan. Berkali-kali nada pangg

arkan payung dari bagasi. Sempat ia mengumpat k

ereka pernah melihat gadis yang ditunjukkannya dalam ponsel. Puluhan gelengan membuat pikirannya semakin kacau. Tida

ccino sa

dadanya yang kembang kempis, napasnya yang terengah-engah. Di teng

di sana-sini. Tubuhnya yang tinggi besar terduduk lesu di sal

beranikan diri masih sambil

tentu saja Anam tidak pernah melakukan hal ini sebelumnya. Ada beberapa asisten dan ribuan karyawan yang siap sedia kapan pun ia membut

orkan gelas ke meja. Raut muka itu kemudian berubah. Dahi mengernyit, b

ya? Oh tadi, iya barusan. Dia tany

nar lekas muncul. Sedikit titik terang. Mungkin da

nggah di sini sebentar, tetapi sepertinya dia tida

pkan terima kasih. Meninggalkan gadis penjaga kafe yang tampak masih terpukau meski dengan penampilan A

anya. Pernah liha

, sang pemilik ruko lantas mengama

suruh berteduh dulu di sini. Tapi baru beberap

ak rambutnya kesal. Kalau saja dia tidak berhenti

i. Menggeser layar dan menelepon Rofi kembali. Jika pere

di masjid.

Ibu masuk rumah sakit. Aku sudah mengirim pesan tapi kamu be

Secepatnya dia berusaha mencapai masjid. Namun, begitu sampai di

lataran. Meneliti satu per satu sandal para jamaah. Jik

emukan Rofi ataupun aku, kemudian pergi," umpatnya kesa

il. Memutuskan untuk menunggu. Meski entah kapan, tet

engemudi. Membuka lebar kaca mobil sambil

njaja aneka makanan mulai pedagang kaki lima, warung-warung pinggir jalan, terutama kafe-kafe yang gemerlap dengan cahaya lam

mpu memutuskan untuk tutup lebih awal. Tak sadar berjam-jam kemudian kesibukan-kesibukan yang tak p

h di rumah. Bagaiman

enempel di pergelangan tangannya. Sudah hampir tiga jam, tetapi Naya tak j

n keluar. Menyisir jalanan yang tergenang air sembari meng

pat-tempat yang mungkin bisa digunakan untuk berteduh. Namun, pencariannya di tengah

kerumun. Tidak tahu sedang meributkan apa. Entah mengapa juga Anam

ya tubuh lemas yang sudah dipangku oleh seorang ibu-ibu. Tepukan berulang kali pada pipi tidak berhasil membuat gadis yang ta

lamat-lamat entah berapa puluh oran

nya ya

at sang penanya yang mengertukan alis sambil menatap penuh selidik. Se

ya,

Lihat bibirnya sudah membiru, bajunya b

m pergi, seorang pemilik ruko lantas menyerah

mis buat ga

yup Naya menuju mobil. Tak peduli puluhan pasang mata menyorot mereka. T

elajukan kencang mobilnya. Beruntunglah jalanan sepi akibat hujan. Namu

kedinginan. Tidak mungkin dia akan membawanya langsung pulang. Butuh waktu lebih dari tiga jam

ng di seberang mengangkat telepon. Dia

Nak? Kamu j

dus. Kita punya villa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka