Takdir Cinta Sejati
a-Nya, karena Allah lah
*
dari jarak lima meter di hadapan
ntu ruang kuliah teknik info
Pria itu
dan berdiri di hadapannya. "Bagaiman
saja. Lu, ngga
m tipis." Terim
palanya seraya melanj
pada Dani adalah salah-satunya jalan yang bisa ia tempuh saat ini. Di
berbalik badan dan melihat Angel and the
erambut pirang itu bertanya sam
vate place buat Lu, sehingga
nis, mengikis jara
u sama Bagas,' kan? Kenapa, Lu masih berharap? J
kesal. Hendak menjawab tapi urung saat Ang
ng ia panggil te
Kok nggak bare
a sebagai jawaban seraya m
menahan tawa melihat bibir
angkah pergi, tapi sebuah t
as lagi. Gue bersumpah bakal
sar tangan Angel, menyu
asanya seraya me
a gatal," te
h terhenti. Tanga
buhnya yang hendak berbalik dan berlari m
salamu'ala
dengar nada cemas dari seberang sana." Suhu tubuh Hafsyah naik, di
ngan telepon dan bergegas berlari ke luar ka
melangkah mendekat ke arah pria yang lagi duduk
gani oleh dokter." Pria itu k
yang membuka suara, pikiran mereka sama-sama terpusat pad
kanmu." Airah menoleh ke arah
hat lelah dengan lingkara
asing dalam hidup Hafsyah. Walaupun..." Ucapan wan
rdiri. Berjalan mendekat ke
keadaan ana
er Adnan?" Adnan menganggukkan kepalanya se
dalam kamar Hafsyah. Me
ika saat memandangi waj
i bayi seraya berucap,
perti ini? Jika bisa wanita itu ingin menggantikan anaknya, biar dia
ara decitan pintu. Adnan berjalan ke sisi k
ta dokte
k." Hafsyah hanya
ama kening sang anak. "Maa
nak dan Ayah itu menyela
es air mata jatuh membasahi wajah H
n, aku yang akan menjaga Hafsyah," ucapnya s
u masjid rumah sakit. Mengambil wud
ajat, dan meminta pada Allah, agar diberi ketegaran hat
li mengayunkan kakinya
lamu'a
menghampiri Rita (Ibunda Adnan) dan Sintia.
, Nduk?" tanya wani
ulillah,
alam percakapan, hingga suara ca
adis kecil itu terdengar seda
di sisi ranjang dan mengelus lem
terbuka. Airah tersen
guk. "Iya, say
. Airah membantunya bangun seraya me
a tinggalka Asya lagi, ya? Asy
pat membendun
ibirnya berkali-kali menge
enyum hingga memperlihatkan lesung di kedua pipin
unda. Asya engga
guk. Membawa bayinya kem
*
elap saat setelah ma
one hp menyentak
ri nomor yang tak tersimpan. Airah tersenyum simpul. Air matanya kembali mengalir, melihat
kah Adnan terha
saat tiba-tiba mendengar suara Adnan. Gegas, i
aaf, tadi aku tidak sengaja melihat ponselmu.
a itu menghampiri single sofa
ayahnya sudah pulang beberapa jam yang lalu, sedangkan
tu ingin menan
un bertanya, "Apa Mas