icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Takdir Cinta Sejati

Bab 7 Apa Mas Masih Merindukannya

Jumlah Kata:1016    |    Dirilis Pada: 20/12/2022

a-Nya, karena Allah lah

*

dari jarak lima meter di hadapan

ntu ruang kuliah teknik info

Pria itu

dan berdiri di hadapannya. "Bagaiman

saja. Lu, ngga

m tipis." Terim

palanya seraya melanj

pada Dani adalah salah-satunya jalan yang bisa ia tempuh saat ini. Di

berbalik badan dan melihat Angel and the

erambut pirang itu bertanya sam

vate place buat Lu, sehingga

nis, mengikis jara

u sama Bagas,' kan? Kenapa, Lu masih berharap? J

kesal. Hendak menjawab tapi urung saat Ang

ng ia panggil te

Kok nggak bare

a sebagai jawaban seraya m

menahan tawa melihat bibir

angkah pergi, tapi sebuah t

as lagi. Gue bersumpah bakal

sar tangan Angel, menyu

asanya seraya me

a gatal," te

h terhenti. Tanga

buhnya yang hendak berbalik dan berlari m

salamu'ala

dengar nada cemas dari seberang sana." Suhu tubuh Hafsyah naik, di

ngan telepon dan bergegas berlari ke luar ka

melangkah mendekat ke arah pria yang lagi duduk

gani oleh dokter." Pria itu k

yang membuka suara, pikiran mereka sama-sama terpusat pad

kanmu." Airah menoleh ke arah

hat lelah dengan lingkara

asing dalam hidup Hafsyah. Walaupun..." Ucapan wan

rdiri. Berjalan mendekat ke

keadaan ana

er Adnan?" Adnan menganggukkan kepalanya se

dalam kamar Hafsyah. Me

ika saat memandangi waj

i bayi seraya berucap,

perti ini? Jika bisa wanita itu ingin menggantikan anaknya, biar dia

ara decitan pintu. Adnan berjalan ke sisi k

ta dokte

k." Hafsyah hanya

ama kening sang anak. "Maa

nak dan Ayah itu menyela

es air mata jatuh membasahi wajah H

n, aku yang akan menjaga Hafsyah," ucapnya s

u masjid rumah sakit. Mengambil wud

ajat, dan meminta pada Allah, agar diberi ketegaran hat

li mengayunkan kakinya

lamu'a

menghampiri Rita (Ibunda Adnan) dan Sintia.

, Nduk?" tanya wani

ulillah,

alam percakapan, hingga suara ca

adis kecil itu terdengar seda

di sisi ranjang dan mengelus lem

terbuka. Airah tersen

guk. "Iya, say

. Airah membantunya bangun seraya me

a tinggalka Asya lagi, ya? Asy

pat membendun

ibirnya berkali-kali menge

enyum hingga memperlihatkan lesung di kedua pipin

unda. Asya engga

guk. Membawa bayinya kem

*

elap saat setelah ma

one hp menyentak

ri nomor yang tak tersimpan. Airah tersenyum simpul. Air matanya kembali mengalir, melihat

kah Adnan terha

saat tiba-tiba mendengar suara Adnan. Gegas, i

aaf, tadi aku tidak sengaja melihat ponselmu.

a itu menghampiri single sofa

ayahnya sudah pulang beberapa jam yang lalu, sedangkan

tu ingin menan

un bertanya, "Apa Mas

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka