icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Takdir Cinta Sejati

Bab 4 Gundah

Jumlah Kata:1016    |    Dirilis Pada: 20/12/2022

rti matahari yang mer

*

an kota metropolitan, dengan berbagai perasaan yang be

wanya pada kena

arna ke orengan dari ufuk timur hingga mengenai dinding kaca kamarnya. Sejuknya ud

Wanita itu terperanjat kaget saat Sintia

pan nampan makanan dan minum

h besok, Bu," balasnya, kembali m

udian menggenggam tangan sang anak dengan lembut d

k, tersenyum."

kan apa pun untukmu saat ini." Airah men

ak dari yang Maha Kuasa, Bu. InsyaAllah

n shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah be

i ib

ahkan saja pada Allah." Airah membawa tubuh Sintia y

rasakan. Tetesan-tetesan air matanya terus berjatuhan

natap hamparan rerumputan yang bergoyang akibat tertiup angin malam di depan kaca kamarnya. Airah

keyboard laptop di pangkuannya. Sesekali jari-jemari i

hwa seseorang ditakdirkan untuk ada

dar, huruf demi huruf terus diuntai menjadi bait kalimat yang indah. Hing

. Ia kembali fokus pada layar laptop di depannya. Tapi lagi-lagi terhenti saat b

n Umminya, Ra] Itu

ada tembok. Wanita itu kembali menoleh menatap pepohonan y

*

nyata. Ia membangunkan tubuhnya secara perlahan. Enta

ngan laptop yang s

amar mandi, berwudhu kemudian melaksana

os dedaunan, Ia pun telah bersiap. Melangkah turun menuju dapur di

u, dan celotehan anak ibu itu meme

Sintia saat Airah menghampirinya yang l

i rumah sakit dulu, Bu. B

bekal itu." Sintia menunjuk dengan dagun

enuju rumah sakit. Hanya memakan waktu sekitar 30 menit k

gil yang tengah terlelap di atas pembaringan. Malai

ukmu, " sesalnya disertai dengan bulir bening yan

a itu menghapus jejak air matanya

hat siapa yang datang. Sosok pria dengan tubuh tinggi atletis diba

erti itu?" tanya Adnan sambil meletakk

Apa salahnya menc

an ciuman pada pipi chubby putih mulus bak bak

nya kalau kamu terus me

dulikan ucapan pria yang ten

sampai mulutnya berbusa pun wanit

tik yang tengah tertidur pulas. Wa

rusaha agar hidupnya dapat bermanfaat untuk banyak orang. Airah berharap kelak bayi kecilnya dap

gumamnya. Tak melepas panda

anjang sambil menyilangkan kaki dan bersed

aneh pada lu

orang, Airah menoleh dengan

menatapku

mpul kemudian men

angkat bahu

anya wanita itu sambil melihat bin

okter A

yang menempel di dinding sudah menun

gkat kulia

i mengangguk

nya kemudian menghampiri

ak Abdul, beliau yang ak

ek aja," tolak Airah halus sam

rjadi sesuatu pada bundanya anakku,

tatapan, sebelum Airah memutus

nti bunda ke sini lagi." Ia mengecup pucuk kepala san

ang. Ada kehampaan mengir

?" gumamnya. Melihat pintu ka

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka