icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menikahi Om-Om

Bab 3 Najla Lapar

Jumlah Kata:1065    |    Dirilis Pada: 20/12/2022

tipis Ghailan. Badannya pasti hancur lebur kalau ia tidur setiap malam di ranjang seperti ini. Seminggu dulu saja ia sampai tidak masuk sekolah karena merasa badannya tak bisa digerakkan sama sek

*

lannya yang masih sama. Baju hitam dan rok hitam han

am di pergelangannya "Mau makan apa?" tanyanya tanpa mengal

sa itu mengintip apa yang sedang dibacanya. Najla mencibir melihat tulisan kecil yang selalu seperti obat tidur baginya. Seharusnya Ghailan nikahi saja buku-bu

lam lemari?" Ghailan yang kegelian m

ri mengangkat kakinya bertumpu di atas meja. Sepatu boots selututnya masih terpasang lengkap membungku

jla dengan kakinya hingga

yang

tapnya, yang penting ia harus segera meninggalkan tempat menyebalkan ini. Salah satu yang membuatnya tidak bisa betah di rumah hijau itu adalah omongan tetangga, ibu-ibu komplesk yang bermulut manis namun menyimpan nyinyiran di belakangnya tentang statusnya yang masih sekolah tap

kan semua umpatan dan makian gadis belia yang kini men

atanya yang sudah mengeluarkan

nyang mak

akan!" Najla kembali menjatuhkan kepalanya di bahu G

k capek ter

gga

Kedua tangannya beralih meraih pipi Najla menepuk-nepuknya pelan

dua tangannya dari pipi gadis belianya lalu berdiri mengambil kunci motor yang tergantung di dindin

di sin

yel. Satu tangannya mengapit le

cilnya yang terlihat seperti rocker kecil yang si

baju

om tinggal," tolak Najla mengeratkan

n pun tak mau kalah dengan gadis keras k

kedua tangannya berpindah memeluk pinggang G

rat karena Najla yang tak juga melepas pelukannya, Ghailan masuk ke dalam kamar dan mengambil salah satu jaket a

menyerahkan jak

ih merecoki style Najla?" Kedua tangannya terlipat di dada menatap malas jak

hailan memakaikan jaket miliknya ke

lihat jaket besarnya m

tidak bergaya. Jaket Ghailan bahkan menyentuh ujung boots-nya.

aj

ret langkahnya keluar. Mukanya kusut dan masam, menata

ikut e

alan dengan kaki dihentakkan me

up p

ajah menyebalkan Ghailan. Dengan langkah yang semaki

ep

ntu dengan kesal karena kesulitan mengunci pintu. Seumur-umur d

et." Najla menendang pintu

in dindingnya,"

kan padanya. Dengan lincah ia melompat di belakang Ghailan, m

udah pada demo." Ditempelkan pi

ntuk mengencangkan pegangan Najl

m.

leh para pejabat dan kemudian petinggi lain di bagian paling depan. Ghailan dengan pangkatnya sebagai kapten korvet, perwira menengah menempati rumah di jejeran depan. Sebenarnya

k ke dalam warung kecil beratap rumbia di hadapannya. Najla mengibaskan rambutnya lalu dengan langkah penuh percaya diri menyusul Ghailan yang sudah berdiri memesan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka