icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Konselor Pernikahan

Bab 3 3. Seteguk kopi untuk September.

Jumlah Kata:1502    |    Dirilis Pada: 19/12/2022

*

ejalan kaki di trotoar hingga keluhan terdengar. Asap masih membumbung dari mug berisikan kopi yang belum disesap pemiliknya meski si tangan terus saja mencengkram gagang mug. Telunjuk kir

nai hujan sering muncul tanpa perlu diminta. Resepnya adalah siapkan segelas ko

kas pergi, sudah setengah jam lalu urusan berbenah food truck telah berakhir, bisa saja Karenina melajukan mobiln

iri. Ada kalanya ia merindukan suasana tinggal di gedung pencakar langit seperti dua tahun lalu, saat ia memiliki posisi sebagai sekretaris CEO di kantor ayah mertua-melihat beberapa pelanggan jam mak

truction dan menjadi sekretaris Zian lagi-mengingat pria itu s

board sebelum melajukan kendaraannya menjauh dari lokasi berjualan, kali

harus belajar seperti seorang bayi yang mencoba berdiri tanpa bala bantuan hingga akhirnya mampu berlari. Karenina

anan, tak ada chat atau telepon dari suaminya, pasti sibuk sekali. Kebetulan Den

*

alkan rumah pagi tadi. Perempuan itu keluar dari mobil seraya membuka payung, ia cukup kebingungan menanggapi apa yang terjadi.

, tangannya menyentuh kenop pintu dan terbuka begitu saja tanpa embel-embel kunci menggantung di l

ng basah oleh hamparan air hujan di halaman sebelum berganti kenakan sendal jepit yang tersedia di dekat pintu. I

njang kamar, mungkin sebab lelah atau hujan deras yang membuat atmosfer sekitar te

ambang pintu, setidaknya siapa pun yang membuat gerbang rumah terbuka bukanlah sosok yang m

pun mampu ia kuasai seorang diri dengan posisi yang cukup mengundang tawa-di mana sepasang kakinya m

arsa sang suami yang memperdengarkan sebuah musik klasik dari bibir terbukanya. Ia mengusap kening Denial

ya dan memeluk perempuan itu bak sebuah guling yang begitu nyaman. Pasti posisi Denial diuntungkan, tapi

al mendekapnya lebih erat, dan bukannya menjawab-justru mendengkur keras. Alhasil Karenina

seraya menguap lebar tanpa lupa merenggangkan otot-ototnya. "Kok, kamu uda

kannya pulang besok?" Karenina turun dari r

pulang besok, tapi ternyata lancar." Ia menggaruk

gerbang aja kebuka sebelum saya sampa

a. "Habisnya pas baru sampai itu capek banget, terus hujan deras. Jadinya, manfaatkan kesempatan itu nggak salah, kan?" Tanp

al, k

nge

utnya hingga pelukan itu refleks terlepas efek seng

atau kamu?" tanya Karenina seraya memut

ita mandi berdua, a

g parkir food truck di luar. Kamu mandi kalau emang mau dibuatin kopi." Suaranya turut se

*

masih ada urusan yang belum terselesaikan, lagipula Karenina tipikal perempuan yang lebih suka menatap dapurnya sudah rapi

ok hari, tangan Denial terulur menyentuh garpu sebelum menusukannya pada s

kannya di permukaan meja, ia turut bersila di sofa ser

k juga udah mula

ngat,

adi ke temp

ebelum ke rumahnya Salma, habis itu bar

enggeleng, tapi justru mengangguk penuh semangat dan berakhir me

turut serta meraih sepotong roti ba

a mirip papanya, ya?" tanya D

aya kan lebih dominan ke siapa. Kalau

juga bakal mir

antung dari lingkungan sama cara mendidiknya." Tatapan Karen

apa, tapi sifat mirip mama. Bisa silang git

tanpa menatap lawan bicara, ia be

yang

tanya

da fotonya b

embawa ponsel dan bersila lagi di samping Denial, ia menunjukan sesuatu dari ponselnya. "Kebetulan kem

engah terlelap saat itu. Bagi sebagian pasangan memang seringkali melakukan newborn photography dari bayi mereka yang baru lahir beberapa hari, katanya-masih mudah diarahkan

elihatan mirip Salma. Senang

kat dalam dirinya, enam belas bulan menikah dan belum mendapatakan tanda-tanda. Karenina menelan ludah saat tatapannya dengan De

y my side, everything's fine. T

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka