icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Faith, Hope, and, Love

Bab 9 Murid-Murid Bermasalah

Jumlah Kata:1091    |    Dirilis Pada: 17/12/2022

dak akan kuterima," ujar Pak Putra sambil menepuk-nepuk ujung penggaris di telapak tangannya d

perebutkan tempat parkir. Jika Pak Putra sampai tahu, dia mungkin akan langsung

nyesalinya begitu perhatian gurunya yang sinis itu langsung tertuju padanya. Gama bisa melihat dari tatapa

mendapatkan hukuman dariku, ya? Apa menyikat di

bencana. Tapi selalu ada saja kejadian yang tidak bisa diprediksi yang membuatku t

g konyol, tapi Gama tidak berani mengucapkannya karena sudah cukup Pak Putra saja yang menatapnya seolah ingin memasukkannya ke ak

tidak luas. Saya tidak pernah menyukai murid yang membawa kendaraan ke sekolah. Gara-gara mereka, lapangan yang

gizinkan para siswa untuk membawa kendaraan adalah kepala sekolah. Tara yang belum tahu apa-apa

saja, Pak Putra dapat mengetahui jika keduanya habis berselisih, sehingga dia mengernyitkan dahi

buh dan berujar ya

ncingkan mata. "Kalau be

senta

l paling menarik di dunia langsung menatap Pak Putra yang menunggu mereka

jalan pikirnya, tapi Alan tidak mungkin meme

bawa motor lagi ke sekolah selama satu bulan dibandingkan haru

at karena ribut dulu? Kalian itu mau ke sekolah atau berante

ndingkan melihat murid yang pakai baju dikeluarkan atau tidak memaka

n terpaksa akhirnya berpelukan daripada diberi hukuman membersih

kamnya, dia pasti akan melakukannya dan menunjuk

senyum saat melihat Atan bermuka merah karen

h berpelukan seperti teletubbies. Pelukan itu hanya berlangsung sepersekian

maksud, segera melepas jaket dan mengambil dasinya di tas. Selagi Atan berusaha memakai dasinya, Pak

annya tadi, celaka. Dia

a senyum. Alan dan Atan mendengkus. Tara tidak lepas dari sasaran amukan Pak Putra

embant

eminta

sinis. "Biarkan saja dia berusaha untuk dirinya sendiri. Apa

ru diketahuinya itu tidak menyinggung perihal hari pertamanya ini,

elihatmu sebelumnya

nya diam saja karena itu membuat pria berkemeja abu-abu itu makin mara

rtamamu?" ta

lah gadis itu membuka suaranya yang terdengar pasrah. "Ya,

i mendengar nada suaranya saja, Tara bisa mengetahui j

Tara segera mengeluarkan suaranya. "Maksudnya, saya mengetahui k

peraturan. Apa lagi jika sudah lama masuk sekolah di sini? Mungkin kau hanya a

bah, Pak, saya dapat menunjukkan pada And

sangat percaya diri seperti itu? Kau satu-satunya perempuan di ant

tinya percuma saja membela diri, itu hany

itu dengan tajam. "Dengar, aku akan memberi kalian hukuman. Jan

Hukumannya apa

gu dengan was-was, Pak Putra sen

jang, barulah suaranya yang tan

anku. Jika kalian tidak menjalani hukuman itu dengan jujur dan serius, huku

k pergi meninggalkan lapangan, menyisakan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka