Clara
gan Abraham tak sengaj
ibunya ke apotik, dan betapa terkejutnya ia s
yuruh kakaknya untuk menceraikan
meja yang ada di hadapa
ua
a?! terutama kau!" Ace me
dengan lantang. Bahkan pemuda itu t
To-to-long!" teriak Kayan
al diam, dia segera m
nak Kurang Ajar!" umpat Abraham. Tanganny
dia benar-benar tak terima melihat san
ini, B
ak
wajah Ace, dan hal itu berhasil membua
*
ace serta Jovanka turut
-baik saja, Sayang?" tanya Jova
pada putraku?!" pekik J
tu, hampir saja membunuhku!
mendengar pembelaan Kayana
jika Ace tidak akan mungkin mela
dan Asher yang me
edihnya. Dia tak dapat berbuat apa-apa. Grace ti
jika semua ini salah
n Grace. Pandangan gadis itu begitu sayu dan penuh kesedihan. Lalu
an Grace mengha
tanpa sepengetah
a dengan wajah datarnya. Grace membe
akukan sesuatu kepada
apa?" tanya
aku tidak bisa berbuat apa-apa jika kau tidak
kau bisa melakukan apa? Kau itu hanya anak kecil sepe
cil itu mala
ju jika aku akan berbuat sesu
diam tak
melanjutkan
an untuk mereka," kata Clara. Kemudian hantu itu men
mengangkat w
ce yang baru menyadari jika
ja pergi begitu ce
dan Asher pun ke
gan dan terus mengumpat karena
istriku ingin menyampaikan permintaa
i kami sangat kecewa dengan anak dan istrimu ya
annya," kata Abraham. Dan Ka
er bag yang sejak tadi ia pegan
saja pulang ke London tadi malam, dan me
sudah pasti barang pemberian dari adik iparny
paikan salamku kepada s
Ham!" Kayana melam
auhan Ace meneriak
EMBALI LA
membuat yang lainnya
am seraya berjalan mendekat, sert
ak
awa puas m
ndiri saja sampai benci!
ita pulang, Saya
meninggalkan kedia
*
hat normal, seperti b
an jalan, Asher menghentikan laj
an. "Lain kali kalau mau menginjak rem itu bilang-bil
mpir saja menabrak an
sepi, Asher!" sahut Kayana mulai kesal. Nam
turun dari
ihat, tadi anak kecil itu ada tepat di depan mobilku," gumam Asher. "Tapi kenapa a
kolong mobilnya. Namu
obil dengan wajah kesal, karena tak tahu a
*
i ...," terdengar suara
g ia lihat tadi tengah berdiri sambil te
ang kau lakukan di sini
diri sembarangan, tadi mobilku ham
hat santai, tak sedikitpun
h, Clara!" ucapnya mengul
erkenalan denganmu!" sahut Asher
karena tangan gadis itu te
erpikir positif. Mungkin bisa saja tangan gadis itu di
anjutkan
ar tidak main di tengah jalan begini!" pekik Ashe
ng sempat tersenyum itu, tiba-tib
dengan lampu-lampu remang, mendadak gelap gulit
ran dengan apa
ntuk kembali menghampiri sang
tmu, Bu!" ucap Asher seraya berjalan melambai
melihat tingkah As
apa lagi, sih
au lakukan di sana
ap, Bu! Aku tidak bisa me
itkan dahinya k
ba muncul sebuah teruk besar ber
telinga tak dapat menembus i
i, rem truk itu
a berteriak de
ER .
UA
cont