Terjebak di rumah pesugihan
lg duduk di kursi, ko Papah di belakang ka
engar pertanyaan Teh Eli, Papah menger
ng apaan sih?
engah pun datang, Mamah menautkan kedua alis m
kami, lalu Mamah menoleh pada ku dan kakak ku yang sed
Anak-anak,"
ah yang sama kebingungan nya seperti kami, tak dapat menjawab
aru saja pulang, kami liat Papa
uk sebelum tiba-tiba menghilang, Mamah menautkan ked
ari belakang, kami menoleh ke belakang, trus pas nengok lagi ke depan,
rik satu sama lain, tidak mengerti apa yang Kakak ku i
iat Mamah di dapur, padahal Mamah gak ke dapur loh Pah, ter
adanya tadi pagi, pada Papah, Papah dan Mamah pun tert
kalian mandi sa
b berkumandang, kami solat maghrib bersama di teruskan mengaji satu persatu di ajari Papah ku. Mamah menyiapkan kan makan malam, s
ggu siapa yang mau
edang menonton TV, ketiks Papah bertanya seperti itu kami pun langsung menoleh ke Papah, yang
Pah..." s
ami berucap, samb
pah lagi, kami langsung tertegun
ir panas Papah," uca
i ater berenang air
ergi berenang ke Ci ater. Besok nya seperti biasa kami bangun subuh untuk solat subuh, lalu mandi dan sarapan, setelah itu dengan semangatnya kami beres-beres mempersiapkan diri untuk pergi ke Ci
a di biarin ke sini?... Mah am
ingungan mendengar permintaan Papah merengut kan kening ku, aneh ambil Julian dari sini...? Lah kan Julian nya di gendong Ma
ng kamu kenapa ke sana?" ucap Papah yang se
mbil merengutkan kening nya dan berdiri di pintu masuk garasi, sambil menggendong a
ian di kolong mob
keluar dari kalong mobil, Papah melihat Mamah menggedong Adik ku Julian. P
Julian Mamah gend
an nya, sambil menghampiri Mamah, dengan wajah nya yang kaget melihat Julian di gendong
.. Papah liat Julian masuk kol
dengan muka pucat pasi karena
hawatir, kecemasan terlihat jelas di wajah nya, tidak di ragukan lagi s
ng menguras tenaga dan pikiran, kami sekeluarga pun akhirnya pergi ke Ci ater, pemandian air panas yang berada di wilyah Subang, Jawa Barat. Butuh sekitar satu sampai dua jam dari rumah kami, menuju ke tempat pemandian ai
ya?, lalu kita harus gimana? Mamah gak mau pindah Pah. Sudah lama kita ingin punya rumah
sama hal nya dengan Mamah, kini yakin dengan apa yang di katakan anak-anak nya, karena dia pun mengalami nya sendiri. Tentu saja kami tidak ingin pergi dari rum
rti nya itulah sebab nya kenapa rumah itu di jual murah, karena memang rumah nya bermasalah, keheranan Papah terjawab kenapa pemilik
an pindah dari rumah itu, kalo ada yang harus pergi dari rumah itu adalah makhluk ghoib itu
k, kita cerita kan masaalah rumah kit
g duduk di kursi belakang mobil, hanya mendengar kan, lalu T
Papah saling menoleh satu sama lain, mereka bingung menjelaskan nya kepada kam
di tingkatkan lagi mendekat kan diri kepada Allah, kita jangan kalah dengan mahluk halus mereka juga sama ciptaan Allah, ingat Allah kita punya Allah yang lebih dari segala nya, kita
berani, sejak kecil kami di ajari, dan didik agama dengan baik. Orang tua kami selalu menekan kan agama no satu dari segalanya, solat berjamaah dan mengaji sudah suatu kebiasa
etika dia mengajak solat dia akan menunggu sampe aku datang menghampiri untuk solat, baru kami solat berjemaah. Kami pulang dari Ci ater malam sekitar jam 9 m
ejadian-kejadian yang sudah terjadi. Sampai suatu malam kami di teror lagi pada malam jumat itu, malam itu malam yang tidak akan aku lupakan sampai sekarang pun aku masih ingat, malam itu setelah so
gi ke dapur, dari ruang keluarga ke dapur, aku melewati kamar ku, pintu kamar ku terbuka setengahnya, selintas ku lihat di kamar ku ada yang duduk, aku memperhati
nghampiri, sampai lah aku ada di depan pintu, ketika aku mau mendorong pintu kamar yang sedikit terbuka... Sebuah tangan besar hita
kkk..." aku sp
pa...?"tan
ak-kakak ku juga, Mamah sambil menggendong Adik ku, semua menghampiri ku, saat itu aku hanya diam t
ekkkk
di film, bruukh.. Bruukh... Bruukh.., dan seketika itu tercium bau busuk entah bau apa. Papah dan Mamah langsung beristighfar, melantunkan ayat ayat suci Al-Quran, di ikuti oleh Kakak-kakak ku, wa
samb