Kristal Cinta Adelia
di dalam kamarnya. Ia terlihat sedang duduk di kursi meja belajarnya, sambil tanganny
entang Tommy kembali melintas dipikirian. Hingga akhirnya, iapu
ia menggerutu. Lalu, ia memilih untuk bangkit dari dud
Tapi, kenapa justru dia bertindak sesuka hati? Uh, bikin ke
apa yang sudah terjadi. Namun anehnya, ia malah tidak memiliki keberanian un
berjalan dengan sukses. Tapi meskipun demikian, tetap saja ia merasakan adanya sesuatu yang mengganjal didalam hati. Apalagi, s
lantas bangkit dari berbaringnya. Lalu, memilih keluar dari kamar un
?" tanya Adelia, sambil
oples, mumpung Mama lagi libur
sekarang cookies. Uh, Mama mema
is seperti Papa, suka berpetualang, pokoknya aktivitas fisik. Jarang kalau main-main di dapur." sambil terus menguleni ado
k boleh suka sama kegiatan fisik dan daripada di dapur?
h belajar. Dan yang namanya belajar itu, tentunya bukan hanya pelajaran sekolah saja melainkan, apapun keterampilan lain yang dapat meningkatkan
Kalau nggak suka, rasanya udah males duluan." Adelia menanggapi, sambi
kin cookies?" tanya Mira, sambil
Adelia dengan cengira
ka dan malas. Dasarnya apa, hayo?" Dengan cer
tiap kesempatan yang ada, Mira memang selalu melakukan hal tersebut supaya bisa lebih dekat dan memahami Adelia. Selain
nya, kalau misal kita udah mencoba ta
menyerah sebelum berperang, Mama kira pastilah kamu pernah dengan pepata
a. Hehe. Ya udah kalo gitu, aku mau bantuin Mama
ak yang sudah tergerak dengan se
alah, suatu saat nanti akan berguna untukmu di kemudian hari." Mira kembali menyelipka
-
okies cokelat secara benar. Semua detil pun ia jelaskan, termasuk secara lengkap deng
i dipertanyakan oleh sang gadis kepada Mira. Bukan hanya seputar pembuatan cookies saja, tapi mengarah kepada banyak topik yang membuat suasana me
yang menguar dari camilan tersebut, telah saja mengundang senyum bahagia dari keduanya.
delia sembari menghidu cookies yang ada di
adis membelalak, saat sensasi manis k
simu, Sayang. Puas, kan?" Mira menanggapi, sambil
, aku mau bantu Mama lagi. Jangan lupa, kasih
Mama juga mau minta tolong kamu untuk mengantarkannya ke rumah Tante Susan dan Tante Putri. Rumahnya kan dek
g ia nikmati. Bukan apa-apa kalau ia bertindak seperti itu. Namun, nama Tante Susan tentu sa
gur Mira, sambil menyentuh p
e Susan, lalu aku yang ke rumah Tante Desi?" Adelia m
daerah komplek sana. Katanya bisa sekalian mampir ke Pak Sigit untuk
h!" akhirnya, Adelia tak mampu lagi m
mu kan?" tanya Mira, sambi mengerutkan kening karena bingung. Dan mendadak, dalam sekerd
nakal sama kamu, makanya kamu pulang s
, biar Dea anter." Dengan sigap, si gadis belia langsung saja menyahut ka
Tommy. Sebab, Ia sendiri masih merasa sulit untuk menjabarkan perasaan yang ada dalam hatinya. Lalu karena tak mau n
ebut naik sepedanya," pesan Mira kepada sang
r dari area dapur sambil membawa kantung kain be
gumam Adelia, saat dirinya sudah menaiki sepeda
-
umah Tante Susan, tak perlulah ia bertemu dengan Tommy. Si gadis belia itu terus men
ol bel yang terpasang di dekat pintu gerbang. Sesaat menun
Cantik. Sini,
te Susan juga untuk anter ini," jawab Adelia, sambil mengangkat kantung beri
sampaikan ke Mama ya. Ter
te. Aku pe
k. Hati-hat
i gadis mengayuh sepedanya dengan pelan, karena rumah Tante S
ecara reflek si gadis langsung turun dari sepedanya dan memutuskan bersembunyi di gang yang b
i aku nggak perlu ketemu dia," gumam Adelia denga lirih,
Susan sambil membawa buntalan kantong kresek hitam yang entah berisi apa. Pemuda te
mbang dengan sedemikian lebar karena hati yang lega. Adelia memutuskan untuk keluar dari gang tersebut. Namun
u ngapain
ejut. Selain kaget karena tiba-tiba saja ada seseorang yang memanggilnya, ia jad
enoleh, Tommy mendekat ke arahny
-
juga berhasil membuat Adelia membuka suara. Si gadis, agaknya masih sedikit shock k
iri kok ada disini? Bukan
di depan Tommy. Sampai-sampai, ingin rasanya ia menghilang
di sini?" Tommy membombardir Adelia dengan banyak pertanyaan yang sukses membuat
kasih cookies!" sahut Adelia dengan nada galak, sebagai bentuk p
Tante ada
kak Tommy
eng aja. Kan
*