Jafier, Si Gadis Hutan
an mencoba menolak tetapi sekali lagi dia dik
rlalu banyak. Kami akan seger
akut sedikit pun. Dia memanjat pohon itu dengan cepat, lalu bergelantungan di pohon yang tinggi itu bersama orang-orang hutan lainnya. Kehidupannya
tapi tidak ada yang bisa menemukannya. Dia tinggal dan tinggal bersama orang-orang hutan di hutan belantara. Sekara
n ia mencoba turun dari pohon dan mendekati kapal. Di dalam kapal, dua pemuda tampan terlihat menikmati pe
Awalnya, dia mengira dia adalah salah satu anak orang rimba, tapi kenyataannya berbeda. Karena penasaran,
ki pada awalnya pemuda tampan itu enggan berada di tempat itu, namun setelah
ainya. Kamu tidak pernah percaya padaku," kata Umar kep
yukainya, bukan? " D
da puas?" jawab p
mbuatmu bahagia tapi sudahlah, terima kasih bahkan tidak pernah menghargai semua kerja kerasku." Umar cemberut. Dia mem
ereka berdua tertawa. Terlihat jelas
erusaha menikmati pemandangan indah sekaligus menyegarkan mata. Bagi mereka berdua, pemandangan itu benar
menjadi salah satu icon tempat tersebut. Pemandangan menjadi salah satu nilai jual villa di sana. Kedua pemuda tampan itu
dak mengeluarkan suara, dia hanya diam. Setelah menyeberangi sungai, mereka pulang ke vila. Apalagi sebentar lagi matahari akan terbena
akukan ibadahnya. Setelah itu, dia berjalan ke dapur untuk menyiapkan makan malam untuk mereka berdua. Ada restoran yang siap mengantarkan makanan kapan pun dibutuhkan
erada di dapur. Dapur terlihat sangat berantakan. Ada banyak s
aidan. Pemuda tampan itu langsung melompat, lalu berlari ke arah datangnya suara. Umar khawatir dengan kondisi Zaidan, dia takut hal buruk terjadi pad
tampan itu masih berdiri tegak tanpa kekurangan apapun. Hati Umar bertanya-tany
nyaksikan semua yang ada di hadapannya. Asisten pribadi itu mengalihkan pandangannya ke arah yang diperintahkan Zaidan. Umar tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya saat melihat da
adi?" tanya pemuda ta
ertanya lagi. Mereka berdua saling berpandangan k
i perfeksionis melankolis, dia menyukai kebersihan dan ketertiban. Semua barang yang ada di rumah tertata d
mpat ke tempat lain. Adegan di depan mereka adalah pemandangan yang tidak masuk akal. Semuanya terlihat berantaka
binatang buas yang masuk ke rumahnya. Pelan-pelan kedua pemuda tampan itu berjalan melewati dapur
sembunyi di dalam rumah mereka mencari seseorang yang masuk tanpa izin. Tapi dapurnya kosong. Hanya makanan yang ter