MENIKAHI BOCAH TENGIL
ra Vio terdengar sedih.
e nggak ngerasa
ak Hariz. Bisa ancur nilai kami selama sebul
a. "Hahah... Itulah kuala
a! Temen mac
n, kok. Kalau kalian gak di bolehin masuk
kita ngapain
aja. Lagian personil ganteng calon suami
yal. Ntar gila
li aja dia beneran jodoh gu
h..
*
iri dengan tatapan dingin. Lengan kemeja yang tergulung hingga s
Pak." Marel dan
jadi kalian berdua silahkan per
? Pelaminan?
inggalkan kedua temannya. Langkah yang begitu lebar dan tegas hingga Aina ke
akang hanya untuk memastikan
a pintu ruangannya dan membi
ta adakan pertemuan keluarga," ucap Pria itu dengan san
rus
g pantas. Jangan mal
oleh Pak?" ucap Aina
a yang mau kamu pamerin dengan pakaian
e bagian dadanya yang memang t
n gue cabein mu
. Aina sibuk,"
Aina namanya jika tidak bisa menguasai keadaan. Aina membalas tatapan tajam Hariz dengan galak. Namun
erdebar kencang. Harum maskulin tubuh Hariz menusuk hidu
ah mati kutu. Tatapan mautnya... Jang
lau sampai kamu nggak dateng, itu artinya kamu membatalkan pern
"Maksud Pak Hariz, Apa
ena kamu telah me
Hariz pun
ti mulut kamu,
Kayak
ar b
*
m it
staurant ternama. Sekaligus ingin meminta restu pada kedu
s itu tidak mengindahkan ucapannya yang meminta agar terlihat sedikit rapi. Aina justru memakai baju longgar
seolah tak perduli
erah Aina mau pakek baju kayak apa. Lagian
tre
ari
ab panjang menjulur indah. Di sebelahnya berjalan dengan penuh wibawa, suam
mata Aina
tang." Aina langsung memel
apa?" Syma men
memperlihatkan senyuman terpaksanya. Lalu
kecil
cantik
llah... "
ja muka Ze udah cantik. Hati-hati loh, banyak cowok yang punya penyakit pedofil. Dan itu menge
dengan seringai aneh diwajahny
" Zea menatap Ersad un
kita bahas itu.
duduk bersebelahan dengan Zea dan Gokhan. Namun sayangnya kedua bocah itu ingin berdek
kecil, melihat ti
h mencemari pikiran Zea.
em
ia mulai menaruh curiga pada keduanya. Namun tingkah
an saja ada yang ingin aku katakan pada kalian. Lebi
" Syma menunjuk
in menik
PA
uju pada suara
.. Si
inya, menahan kesal melihat tingkah konyol Aina. Seaka
ah, namun Aina sendiri masih belum yakin. Dia tidak menduga
u cum
ak membicarakan
rakan hal ini. Dan
Kali ini Ersad yang bersuara, menatap Hariz d
Kamu seharusnya mendukung. Kamu lupa
i senjatamu, Hariz. Pernikahan bukanlah permaina
ah sayang.. " Hariz merangkul pundak Aina dengan me
nganggu
mu Hariz. Kalia
gkat tangannya saat m
para Kakak ipar.
gg