BELENGGU CINTA PRIA ASING
nuhi embun itu kepada pria yang tak ia kenali. Pria bertubuh gagah dengan
kerja sebagai karyawan toko baju itu bertemu d
aikat?' pikir Arsila
lurkan tangannya untuk memberikan bantuan supaya Ars
ada luka goresan di lutut hingga telapa
tak paham untuk apa tanga
leh Zander, salah satu rentenir i
!!" teriak rentenir itu tak ber
akan tetapi dia tak mau kalah. Terlebih lagi dia benar-benar menginginkan Ar
menggebukan nafasnya denga
habiskan seluruh ego Omran. Pada pandangan Axelle terkesan dingin dan tajam, ada kilatan yang
ulur karena tak ditanggapiohon jangan...," p
nya diambil sebagai ganti baya
Arsila raih meski hanya sebatas angan-angan belaka, tapi dia
adi jangan salahkan kami, kami hanya menjalankan
k ke arah Zander yang sepertinya kehilangan
Zander alami, tetapi dia justru merasa lega ka
ra denganmu," celetuk Axelle d
u itu?!!! Kau menabrak kami secara
bil yang tadi ia tumpangi, bumper mobilnya
yang berwarna hitam. Lalu ia ambil setumpuk uang
k memperbaiki mobilmu." Ax
edangkan Omran hanya tertegun hening dan terheran-her
itangani, maka Axelle kembali memfokuska
Axelle segera membopong Arsil
perlakuan Axelle, terutama ini pertama kali ada orang yang
rsila hanyalah ibu atau ayahnya yang kini telah tiada,
perkataan Arsila. Dia membuka pintu mobiln
ai ganti hutang yang tak bisa ayahnya lunasi!!!" seru Omran tak rela bila Arsila dibawa pergi be
skan itu terdengar oleh pria yang mencoba menyelamatka
sumber masalah dan harusnya aku memang diberik
Kau bi*dab sekali, tidak ada perdagangan m
rang bodoh, dia bergegas masuk ke kursi pengemudi dan melajukan mobi
akan melaporkanmu ke polisi!!!" maki Omran yang
ata pun yang terucap oleh lisan mereka. Hingga sepuluh menit b
akan bersikap kasar kepadaku,' telaah Arsila dengan tuturan batinnya, ia sudah ngeri jika
meminta bantuan untuk menginap semalam. Ia p
terhadap arus kehidupan yang membawa diriny
ghadapi semuanya sendiri, meski itu kesialan sekali pun, aku akan de
m di luar jendela, terlihat jalanan yang
i dan hanya ada bangunan elit berjarak renggang satu sama lainnya.
dikenal sebagai hunian orang-orang kay
nya ke rumah sakit, sehingga sedari t
erpikir Anda akan membawa saya ke rum
e arah luka di kaki Arsila. Berlari tanpa alas kaki telah
dak
menjawa
ahkan turunkan saya di depan sana saja." Arsila tak
percaya maupun mengikuti orang yang tak dikenali, jika terlanggar maka bisa diculik. Kalimat klise itu selalu didengungkan kepada anak-anak, namun seiring berjala
Axelle tak menghentikan laju mob
mana?" Kini Arsila jadi lebih gusar lagi, p
on tengah untuk memperhatikan raut
diturunkan di sini saja." pinta Arsila men
Axelle menyahut setelah
gelisah. Ia menyesal telah mau dibawa masuk ke dal
Kenapa saya diba
saya?" imbuh Arsila mengemb