icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SENYUM MARISSA

Bab 4 HAL YANG SANGAT TIDAK TERDUGA

Jumlah Kata:1004    |    Dirilis Pada: 21/12/2022

k bergegas menuju ke rumah orangtua Marissa. Aku memac

ke ruang tengah, aku duduk dengan tegang di hadapan Bapak. Ibu mertuak

atu yang tidak biasa yang a

u kamu mencintainya, ceraikan dia!" kata-kata yang keluar dari mulut Bapak, seperti pisau yang menusuk tepat menghunus ke jantungku. Aku

numnya perlahan-lahan. Aku masih saja diam tak menjawab. Berharap jika yang

alani enam tahun pernikahan tanpa memiliki anak. Kalau memang Marissa sehat dan tidak ada masalah, itu sudah pasti kamulah yang menjadi penyebab Marissa tidak kunju

memang kamu benar-benar sangat mencintai Marissa. Kamu harus rela melep

ak bicara. Aku bahkan tidak meneguk sedikit pun teh di dalam cangkir

n, Marissa nampak kebingungan melihat perubahan sikapku. Aku berpura-pura, a

Aku terus merenungkan kata-kata Bapak. Memang kenyataannya, akulah yang me

ka nyawaku yang menjadi taruhannya, akan kuberikan, demi untuk tetap

ng dialami Ibu ku. Seandainya memang aku harus berpisah dengan Marissa, aku hanya ingin Tuhan lah yang memisahkan kami. Aku ingin Mar

sa menangis. Senyum Maris

angannya meraih piring kosong bekas nasi goreng bu

pura-pura bicara de

apa hari terakhir ini ka

Mar?" Aku tersenyum, "pasti b

aku serius mas. Aku yakin sekal

ssa, "bukannya kamu ya, yang aneh.

uru mengalihka

rhemat, mas." Marissa mencebik, "mulai

aja sayangku." Aku mengekorinya

ta mesti siap-siap untuk berangkat ke kan

h tak ingin melepaskan nya, aroma wangi shampoo dari rambut Marissa memen

⚜️

i berdua. Aku menatap wajah cantik Marissa yang sudah sedari tadi terlelap. Wajahnya

anpa harus membuatnya tersakiti. Aku tidak ingin membuat istriku bersedih, aku tidak ingin membuatnya menan

antis. Marissa sebenarnya ingin kami merayakannya di rumah, seperti saat kami berdua merayakan ulang tahunny

ang, aku mesti ke kantor Marissa untuk menjemputnya. Saat bersiap menuju tempat p

aku pulang naik taksi. Aku mau beli hadiah buat Div

sudah beres beli hadiahnya. Hati-hati, ya

berterus terang padanya. Tentang pembicaraanku dengan Bapak, aku ingin mende

daraan, yang aku yakin sama seperti ku juga. Baru selesai deng

saat kulihat dari arah depan sebuah truk yang berlawanan arah tiba-tiba melaju kencang ke ar

urasakan hanya dingi

ku sudah terkabul? Kumohon, jika ini memang yang terbaik bagi kami, aku ikhlas. Aku tidak ingin Mar

⚜️

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka