A Picture of Me
ang layak untuk ditertawakan. Menghinaku, sih, tidak masalah. Masih bisa aku maklumi. Namu
itu. Bawa kopi saja nggak becus!" Regi te
n perempuan itu. Selama ini mereka bersenang-senang dengan uang pemberianku. Aku ti
pan dia dengan Janet tetap terbuka. Ya, agar dia tahu kalau ak
un selama beberapa jen
la sama sekali. Aku hanya diam dan meluncurkan tatapan datar. Regi
nak kesayanganku. Kalau bukan aku seba
egi menyebut Tanya sebagai kaum hobbit. Tidak adakah bahan gurauan
n saja sama perempuan simpanan kamu itu. Aku masih punya milyaran rupiah di tabungan. Tidak akan habis hanya karen
ngobrol, kok." Regi terbata-bata. Aku tahu, dia masih coba merayu.
lama ini kamu punya selingkuhan di luar sana? Aku bukan orang bodoh, Regi. Aku juga tahu kalau kamu itu c
sangan, ya harus saling mendukunglah. Toh, kalau nanti aku sukse
ana morotin sama mana menduku
gagal berbisnis dan selingkuh t
ma kamu terus membual
itu?" Laki-laki
bukti masih aku simpan. Project-project yang kamu sampaikan ke aku ... bohong semua. Aku sudah cek, kok." Aku menyilangka
ihara karena masih suka. Sehebat-hebatnya anjing pemburu
dengan tubuh gemetar. Ent
aktu satu bulan untuk melunasi semua itu. Kalau ti
atau aku yang tewas duluan. Dia tahu kalau aku tidak main-main. Siapa yang tidak kenal James Andalusia, pengusaha besar di Sur
terlihat mulai memucat. Makanya, jangan main-main sama Sonya Andalusia. Aku d
Aku mengambil laptop dari tas punggung dan langsung membukanya. Setidakn
balikin dua bulan."
. Sejak kecil, aku hanya bisa menangisi pungkur gagah milik Papa yang kerap
gi sebent
umnya. Minimal tiga hari, baru dia akan kelihatan batang hidungnya. Itu pun kalau ak
u hanya bisa memandang pasrah setiap malam ketika dia pamit untuk bersen
elalu merasa nyaman, menumpahkan semua resah dengan memeluk dari belakang. Gelombang Tsunami
gis, apalagi Sabil. Pemuda itu tersenyum sekilas sembari mengacungkan ibu jari ketika aku lewat di dekatnya. Dia
daging, belum berubah jadi bongkahan batu. Wajar k
numpahkan penat selama beberapa jenak, sudah cukup ba
gsung melangkah di sebelah, mengiri
" Aku pura-pur
ereda stres. Saya sendiri yang bikin, lho." Sabil meletakkan secangkir haze
u mau kerja dulu. To
ap saja ucapan terima kasih karena sudah mau nerima saya sebagai karyawan paruh w
yang masih semester tiga ini