A Picture of Me
da perempuan melahirkan sendirian. Kelahiran yang biasa
yedihkan soal Tanya. Buah hati yang sudah carut-marut kehidupannya sejak belum dilahirkan, masih harus ditambah beban ber
a," ucapku pada salah satu karyawan k
tersenyum lebar. Dia sering tebar pesona. Maaf, aku tidak tergoda
na? Aku perlu bange
Regi mengajak bertemu siang-siang begin
sini saja kalau
. Jangan ke
ob memotret hari ini. Aku hanya perlu
kali Sabil mengerling sembari mel
kan jadi sorotan dan digosipkan. Ketemu siapa pun, dibilang pacaran. Sering bersama laki-laki, apalagi gonta-ganti, dianggap
nya cuma satu, aku pacaran dengan dia. Mau tidur bareng, bangun bareng, terserah! Masy
ni sosok Regi mampu membungkam mulut nyinyir perempuan-perempuan itu, termasuk menghalau pikiran kotor pa
iba di kafe. Cepat sekali. Memangnya, dia d
etemu sekarang." Begitu datang, Regi langsung men
kamu lagi
hadapanku. Dia sibuk menggaruk b
ap
jakan, Sayang. Jadwal penyelesaian mundur karena ada
er
. Palingan ... dua minggu. Ya, dua minggu lagi aku kembalikan. Tolong, ya. Aku pinjam uang kamu sebentar. Nanti aku aku kasih lebihan lim
u aku pasti bisa membantu. Padahal, belum tentu. Ta
etat di bagian lengan, siapa yang tidak luluh menatapnya? Sepasang mata elang, d
h ber
us juta aja," jawab Regi sa
ung memelotot ke arahku. Tatapan penuh
hkan, aku tidak yakin kalau project Regi itu benar-benar ada. Mustahil dia kas
ni aku t
i saja uang yang dia butuhkan. Toh, bukan aku yang
n." Regi tersenyum lebar. Deretan gigi rapi dan putih bersih itu sepertinya mem
di luar, nonton, dan ... nginep di a
jawabku sambil
jian dari mulut manis Regi. Setelah melontarkan semesta puja, bibir itu akan menyuguhkan pelayanan terbaiknya di sekujur tubuhku. Gratis? Tentu tidak
a dimanipulasi laki-laki penghamba materi seperti Regi. Aku sendiri bingung. Seben
gi berteriak marah ketika Sabil m
gak sengaja." Sabil me
ung berdiri dan melang
gambil ponsel Regi dan mengulurkannya kep
caran dengan Regi, aku belum pernah membuk
r dia telepon. Cek di situ!" Sabil meletakkan po
-buru pergi. Mungkin dia tidak mau diangg
, buat apa aku periksa ponselnya? Ya, sudahlah. Demi menghargai upaya S
i bakal kasih aku uan
atmu soal aku, tidak masalah. Toh, aku juga
i sana. Sedikit penasaran dengan perbincangan mereka, aku coba scroll ke atas, lalu membaca
ketika membaca n