Binar di Mata Arga
cinta itu
um dilakuk
alah seb
*
i aku membantu Arya dengan memberikan modal untuk usaha. Dari membuka bengkel motor yang hanya bertahan tiga bulan, toko onderdil yang malah hanya berusia satu
udah kangen ya?" goda Arya
ebutan Bintang. Karena menurut dia, aku
erus kamu ke rumahku, ya. Ayah pengin
ahmu pasti nggak suka sama aku. G
g, kapan lagi, Bee. Kamu serius ngga
aimanapun caranya, kita harus bisa dapat restu da
*
ar lagi aku sampai." Arya mengangkat telepon. Sepertinya
depan rumah, ya," ujarku. AKu masih belum sepenuhnya semangat. Ini sep
ang," jawab Arya,
bat, ini pasti bakal terjadi kalau memang dia serius ingin menikahiku. Sudah hampir tiga tahun
sil sebagai seorang pengusaha, baru mau berkenalan. Namun, sampai ti
k perlu menelepon karena aku sud
ari tadi." Akumenarik tangan Arya
," jawab Arya sembar
uk dengan telepon genggam. Di meja samping terlihat secangkir kop
Dia melihat pria muda ini dari atas sampai ke bawah, dari ujung kaki hingga ke u
ya Arya, pacarnya Binar." Arya memb
g singkat, tanpa menyam
an Arya dan mengajaknya du
u ... pengangguran?" tan
rsitas Tirtomoyo, sudah semester
namu setelah lul
Om. Saya mau buka showroom motor at
tua k
dak bekerja. Dia hanya ibu rumah tangga. Kami menerima uang pensi
ana mau buka usaha?
pikirkan, Om," jawab
dkan usaha? Lalu, kamu mau minta Binar buat j
uru mengalihkan perhatian. "Sudah, ngo
r jawaban dia d
i kehilangan kepercayaan diri di hadapan Ayah yang tidak memb
buat kamu, termasuk modal usaha. Kembalilah kalau sudah punya usaha sendiri atau pekerjaan yang layak dan bisa dibanggakan. Itu pun kal
ku berter
ak tahu sepak terjang Ayah? Pria keturunan bangsawan, pengusaha sukses, dan tentu saj
enahannya. "Aku bakal bicara sama Ayah. Tolong, kasih ak
Aku ingin menyegerakanmu untukku. Ta
sa, kok. Sabar
Bin. Jangan cari masalah. Bujuklah ayah kam
pannya tadi. Aku tidak ingin kekasihku ini mendapat masalah. Sembari menangis, aku ant
*
V A
rumah sambil m
lang kok marah-m
ng Ibu yang sedang
k. Aku disuruh balik lagi kalau sudah berhasil jadi peng
idak terlalu akur. Arya selalu merasa tersudut dan terpinggirkan dengan semua prestasi yang aku
ke ayah Binar bahwa kamu bisa berhasil. Bel
satu itu. Gimana mau berhasil?" sahut A
angat, dong!" Aku terpaksa bersuara
apa. Kan, Kakak sudah kerja bagus. Pasti bisa modal
ungan Kakak baru sedikit. Mungkin t
bantu. Tahun depan keburu Binar d
ngunci pintu. Arya memutar lagu ro
engkan kepala, melihat kelakua
lawanan. Padahal, kami dibesarkan dengan cara dan perlakuan ya
an adik kamu itu. Besok juga sudah biasa
yang jelas. Ibu sering mengeluh padaku. Dia tak pernah berhenti mengingatkan, juga mendo