searchIcon closeIcon
Batalkan
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

mustika rantai babi

PEMUAS IBU TEMANKU

PEMUAS IBU TEMANKU

Fajar Merona
PEMUAS TANPA BATAS (21+) Tak pernah ada kata mundur untuk tigas mulia yang sangat menikmatkan ini.
Romantis R18+KeluargaHubungan rahasiaGuru dan muridPlayboyPria SejatiUrban
Unduh Buku di App

“Nicole, kau sendirian?”

Dua orang pemuda asing menghampiri seorang gadis cantik bernama Nicole. Mereka berdiri di sisi kanan dan kiri Nicole—seakan memblokir jalan gadis itu. Terlihat jelas tatapan mata Nicole menatap dingin dua pemuda asing yang mendekatinya.

“Siapa kalian? Kenapa kalian bisa tahu namaku?” tanya Nicole sedikit bingung. Dia merasa dua laki-laki asing ini bukanlah teman sekelasnya, juga bukan kakak kelasnya. Gadis cantik itu berada di tengah-tengah pesta ulang tahun teman sekolahnya, namun tak menyangka ada banyak orang yang hadir.

“Well, kami jelas saja tahu namamu, Nicole. Para laki-laki di sini banyak yang membicarakanmu. Mereka mengagumi kecantikanmu,” bisik salah satu pemuda itu.

Nicole menatap tajam dua pemuda itu. “Tolong jangan ganggu aku. Aku tidak ingin diganggu.” Lalu, gadis itu memilih beranjak dan hendak pergi meninggalkan pesta, namun tangan Nicole dicengkram kuat oleh salah satu laki-laki di sisi kanannya.

“Come on, Nicole. Kau bisa habiskan pesta bersama dengan kami,” ucap pemuda itu sedikit kesal mendapatkan penolakan Nicole.

“Lepaskan aku!” Nicole mencoba melepaskan cengkraman tangan pemuda itu, namun sulit karena pemuda itu mencengkram tangannya dengan kuat.

“Nicole, ayolah. Jangan naif.” Dua pemuda itu memaksa Nicole.

“Lepaskan dia!” bentak seorang pemuda tampan dengan postur tubuh tinggi dan rahang tegas, menatap tajam dua pemuda yang mengganggu Nicole.

Nicole mengalihkan pandangannya, menatap Oliver Maxton—kakak kelasnya di sekolah tengah ada di hadapannya. Beberapa detik Nicole diam terpaku di kala Oliver mendekat padanya. Pahatan sempurna wajah Oliver membuat Nicole terhipnotis.

“Jangan ganggu dia,” ucap Oliver mengusir dua pemuda yang sepantaran dengannya, ingin mengganggu Nicole.

“Kau siapa?” tanya salah satu pemuda itu.

“Aku kekasihnya. Kau masih berani mengganggunya?” Oliver merengkuh bahu Nicole, membawa masuk gadis itu ke dalam pelukannya. Tampak raut wajah Nicole memucat terkejut kala berada di dalam pelukan Oliver.

Dua pemuda asing itu mendekat, dan menatap tajam Oliver. “Kau jangan berbohong!”

Oliver tersenyum sinis. “Apa wajahku menunjukkan aku berbohong?! Pergilah, Bodoh! Jangan ganggu kekasihku!”

Dua pemuda asing itu terpancing emosi di kala Oliver menghina mereka dengan kata ‘Bodoh’. Salah satu pemuda asing itu tak bisa mengendalikan emosinya, dia hendak menyerang Oliver, namun temannya segera menahannya agar tak bertindak gegabah. Mereka tak mungkin tak mengenal Oliver Maxton. Lahir bukan dari keluarga sembarangan, membuat dua pemuda itu tak bisa bermain-main dengan sosok Oliver.

“Get the fuck out of here,” desis Oliver penuh ancaman.

Tanpa mengatakan sepatah kata pun, dua pemuda asing itu akhirnya, memilih pergi meninggalkan Nicole dan Oliver. Samar-samar terdengar cibiran dari dua pemuda itu. Namun, Oliver memilih untuk tak menggubris cibiran itu.

“Duduklah, mereka sudah pergi. Tidak ada lagi yang mengganggumu,” ucap Oliver seraya menatap Nicole yang masih memucat.

“T-terima kasih.” Nicole segera menjauh dari Oliver, dan kembali duduk di tempatnya.

Oliver tersenyum mendengar ucapan terima kasih Nicole. Pemuda itu menggelengkan kepalanya sebentar, kepada dua orang yang berada di seberang, mengabaikan mereka, dan menatap Nicole kembali.

“Kenapa kau hanya sendirian datang ke pesta?” tanya Oliver ingin tahu.

“Aku hanya sebentar saja di sini karena undangan temanku. Sebentar lagi aku juga akan pulang,” ucap Nicole pelan. Kegugupan sedikit terlihat di wajahnya, di kala gadis itu berbicara berdua dengan Oliver.

“Harusnya kau tidak pergi sendiri ke pesta. Kau lihat tadi, Kan? Dua laki-laki asing mencoba mendekatimu.”

“Jika aku tidak pergi sendiri, aku harus pergi dengan siapa? Teman dekatku hari ini tidak bisa ikut.”

“Di mana kekasihmu?” Sebelah alis Oliver terangkat.

“Aku belum memiliki kekasih,” ucap Nicole jujur dengan pipi sedikit merona malu.

Oliver menundukkan kepalanya, mendekat pada wajah Nicole. “Jadi tadi aku tidak salah mengaku-aku sebagai kekasihmu, kan?”

Jantung Nicole berdebar tak karuan kala wajah Oliver mendekat padanya. Buru-buru Nicole menjauh dari Oliver, namun tepat ketika Nicole menjauh, gadis itu nyari terjatuh dari kursi. Refleks, Oliver memeluk pinggang Nicole, merapatkan tubuh Nicole ke tubuhnya.

Raut wajah Nicole memucat akibat rasa gugup yang melandanya. Kedua tangan Nicole berkeringat dingin. Ditambah aroma parfume maskulin di tubuh Oliver membuat seluruh saraf di tubuh Nicole seolah tak lagi berfungsi.

“T-terima kasih,” ucap Nicole gugup. Gadis itu segera membenarkan posisi duduknya agar menjauh dari Oliver. Tentu, pemuda itu turut membantu guna menjaga keseimbangan tubuh Nicole.

“Hati-hati. Kau bisa terjatuh, Nicole.” Oliver membelai pipi Nicole lembut, menatap dalam manik mata silver gadis itu.

Baca Sekarang
Rantai Hasrat

Rantai Hasrat

Abigail Kusuma
"Loving you, just leaving the scars." Berjuang membuang bayang-bayang gelap di masa lalu, tidak mudah bagi Nicole Tristan. Gadis cantik itu telah jatuh cinta sedalam-dalamnya, pada pria yang telah mempermainkannya. Pria yang menjadi cinta pertamanya, hanya menjadikannya sebuah permainan. Layaknya
Romantis R18+Cinta pertamaCinta segitigaPengacaraJeniusTampan
Unduh Buku di App
Yuk, baca di Bakisah!
Buka
close button

mustika rantai babi

Temukan buku-buku yang berkaitan dengan mustika rantai babi di Bakisah