/0/19910/coverorgin.jpg?v=0b94ad33c6c25cace4d10e28932213a4&imageMogr2/format/webp)
"Halo. Apakah ini benar dengan Bapak Kenan Putra Abimana?" tanya seorang wanita melalui ponsel pintar dengan brand ternama milik seorang CEO Muda A&G Groups yang memiliki gurita bisnis terbesar di negeri ini. Meskipun usianya baru genap tiga puluh tahun. Kenan sudah berhasil mengembangkan bisnis keluarganya hingga memiliki berbagai cabang bisnis yang berbeda. Mulai dari real estate, departemen store, restoran hingga penginapan kelas bintang lima yang tersebar dimana-mana.
"Ya. Benar. Siapa ini? Kenapa anda menggunakan ponsel Jovanya?" tanyanya cepat.
"Saya pelayan di One Night Club hanya ingin mengabarkan jika tunangan anda sedang berada disini dalam kondisi yang sangat mabuk. Dia ditinggal sendirian oleh teman-temannya yang sudah dijemput oleh pacar masing-masing," balas wanita itu.
"Apa? Baiklah. Nanti saya kirim orang untuk menjemputnya," timpal Kenan enteng. Namun, sebelum dia menutup sambungan teleponnya wanita itu kembali berkata.
"Dia hanya ingin dijemput olehmu, Tuan. Makanya sejak tadi dia menolak pulang bersama teman-temannya."
"Ish. Menyusahkan sekali wanita ini. Baiklah. Aku akan datang," timpal Kenan dengan nada sedikit marah.
"Terima kasih, Tuan." Tut. Sambungan terputus.
"Bagaimana? Dia mau kan datang kesini?" tanya Jovanya antusias. Pelayan itu pun tersenyum lalu mengangguk mantap.
"Yeeee," sorak Jovanya dan teman-temannya.
"Kalau begitu sekarang kamu harus siap-siap. Cepat pura-pura mabuk! Biar dia tidak curiga," ujar temannya.
"Iya. Kita pergi dulu ya! Inget kamar hotelnya, kan? Jangan lupa kasih Kenan minuman itu juga!" tambah yang lain.
"Iya-iya. Aku masih ingat semuanya kok. Udah sana kalian pergi. Nanti keburu Kenan datang malah hancur semua rencanaku," usir Jovanya.
"Iya-iya. Kita pergi dulu ya. Bye!"
"Bye!" Setelah cipika-cipiki kedua teman Jovanya pun segera meninggalkan tempat itu. Begitu juga dengan pelayan tadi. Tak lama berselang Kenan datang. Seperti rencananya Jovanya pun langsung pura-pura teler.
"Ayo, kita pulang!" ajak Kenan sambil meraih tangan Jovanya untuk dipapah meninggalkan tempat itu. Namun, Jovanya malah menggeleng sambil meraih gelas wine yang ada di meja itu.
"Kau harus mencoba minuman ini, Ken. Kau pasti akan menyukainya," kata Jovanya sambil pura-pura mabuk.
"Nggak-nggak! Aku lagi nggak ingin minum," tolak Kenan sambil mendorong gelas kecil itu. "Lebih baik kita pulang saja!"
"No. No. No. Aku tidak akan kemana-mana sebelum kau mencicipi minuman ini. Ayo, Kenan sekali saja!" ujar Jovanya. Dia menyodorkan gelas itu ke depan mulut Kenan.
"Aku nggak mau mabuk, Jo? Aku harus nganterin kamu pulang."
"Ini cuma segelas kecil, Ken. Kamu nggak akan mabuk. Ayolah, Ken!" bujuk Jovanya sambil pura-pura tidak sadar. Awalnya Kenan terus menolak, tapi akhirnya dia menenggak minuman itu. "Yeee. Enak, kan?" seru Jovanya. Kenan tak menjawab. Mendadak kepalanya terasa sangat berat.
"Ayo, kita pulang sekarang!" ajak Kenan. Sambil memapah tubuh Jovanya yang pura-pura lemas. Kenan berjalan keluar. Namun, baru saja melewati pintu masuk ia merasa ada yang aneh dengan tubuhnya.
"Ken. Kamu tidak apa-apa?" tanya Jovanya berakting polos.
"Kenapa mendadak udara sangat panas sekali?" gumam Kenan. Sambil mengibaskan bagian depan kemejanya.
"Mungkin kau merasa tidak enak badan. Lebih baik kita cari hotel terdekat saja. Ayo!"
/0/19051/coverorgin.jpg?v=e67300697797524500dadbc4d1e1b62a&imageMogr2/format/webp)
/0/17562/coverorgin.jpg?v=fd6917b8813600f0f03233640180efbf&imageMogr2/format/webp)
/0/24250/coverorgin.jpg?v=f742b725ae599210d293d306a214d2f0&imageMogr2/format/webp)
/0/26006/coverorgin.jpg?v=62d2f5b610b3e13298f86ac8016537c9&imageMogr2/format/webp)
/0/30255/coverorgin.jpg?v=01fcf3790ceef9e2d8d8c4f39f934836&imageMogr2/format/webp)
/0/22211/coverorgin.jpg?v=db1a02172383472971f67db12c755abe&imageMogr2/format/webp)
/0/7196/coverorgin.jpg?v=7592a2eb81064573854cf2324235abe9&imageMogr2/format/webp)
/0/4454/coverorgin.jpg?v=ed5ebcf6d3a160941f315a46bdde27bf&imageMogr2/format/webp)
/0/10342/coverorgin.jpg?v=b83176629109b0570095bbceb59e18ae&imageMogr2/format/webp)
/0/14126/coverorgin.jpg?v=963c5609ae381918b2bdde934ae4e5ed&imageMogr2/format/webp)
/0/19393/coverorgin.jpg?v=2c2b1a74c0c4231e40d07a9eaa68d303&imageMogr2/format/webp)
/0/19016/coverorgin.jpg?v=fa0a7ea0d31a1a092582abff71ac8703&imageMogr2/format/webp)
/0/6031/coverorgin.jpg?v=aae5f0898ccd7fcf0639082b17e0d0df&imageMogr2/format/webp)
/0/10617/coverorgin.jpg?v=57f0081a469f492b1446a4f98d1ba2f4&imageMogr2/format/webp)
/0/13488/coverorgin.jpg?v=f1ad8e35341160f4f8d0feabe1187191&imageMogr2/format/webp)
/0/21879/coverorgin.jpg?v=75689e1bdad7e08cc59e4ac4ee31b608&imageMogr2/format/webp)
/0/29746/coverorgin.jpg?v=02439e70d753c1aa67a31cccd02d1ab7&imageMogr2/format/webp)
/0/16913/coverorgin.jpg?v=f78a9497cddd1f29b8744868d0fee469&imageMogr2/format/webp)