searchIcon closeIcon
Batalkan
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kupu kupu Kertas

Takdir Cinta Gigolo Kampung

Takdir Cinta Gigolo Kampung

Fajar Merona
‘Ikuti terus jatuh bangun perjalanan Sang Gigolo Kampung yang bertekad insyaf, keluar dari cengkraman dosa dan nista hitam pekat. Simak juga lika liku keseruan saat Sang Gigolo Kampung menemukan dan memperjuangkan cinta sucinya yang sangat berbahaya, bahkan mengancam banyak nyawa. Dijamin super baper dengan segala drama-drama cintanya yang nyeleneh, alur tak biasa serta dalam penuturan dan penulisan yang apik. Panas penuh gairah namun juga mengandung banyak pesan moral yang mendalam.
Romantis R18+MenegangkanHubungan rahasiaCinta segitigaBudak seksualCEOBeruntungUrbanTempat kerja
Unduh Buku di App

Banjarnegara, 10 Januari 2012

Tangan Mayang gemetar saat mencelupkan alat uji kehamilan pada wadah urinenya. Sesaat setelah stick penguji kehamilan diangkat dari wadah, Mayang mulai merapal doa. Jantungnya berdebar kencang sementara mulutnya tidak berhenti komat-kamit berdoa. Ia sangat berharap kalau hasilnya hanya garis satu, sesuai petunjuk yang tadi ia baca di kemasan.

Tidak siap dengan hasil yang akan segera ia dapatkan, Mayang memejamkan mata. Ia berusaha mengatur napas terlebih dahulu, agar tidak pingsan saat hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Setelah merasa lebih baik, Mayang pun membuka mata. Mayang berkali-kali mengucapkan kata Alhamdullilah dalam hati, saat mendapati garis satu pada stick. Syukurlah, ternyata ketakutannya tidak terbukti. Ia tidak hamil! Mayang berkali-kali mengelus dada. Berusaha untuk menenangkan perasaannya sendiri.

Saat ini ia berada di toilet pabrik. Jikalau ia pingsan di sini, rekan-rekan kerjanya pasti akan heboh. Apalagi saat mereka menemukan alat penguji kehamilan di tangannya. Bakalan habislah ia di tangan kedua orang tuanya. Makanya ia berusaha menenangkan diri terlebih dahulu sebelum kembali bekerja.

Baru saja ia bermaksud membuang hasil test ke tempat sampah, sesuatu terjadi. Garis pada stick yang tadinya hanya satu, kini berubah menjadi dua! Mayang kaget. Tanpa sadar  menjatuhkan alat penguji kehamilan di lantai kamar mandi sambil menjerit lirih. Ia shock!

Tok... tok... tok

"Siapa sih di kamar mandi? Masa dari tadi nggak keluar-keluar? Gantian dong!" Suara gedoran pintu menyadarkan Mayang di mana dirinya berada. Mayang menarik napas dua kali sebelum menjawab.

"Sa--saya Mayang, Mbak. Sebentar lagi juga selesai kok." Mayang menyelipkan stick penguji kehamilannya di saku, sebelum membasuh wajahnya. Setelah merasa agak tenang, barulah ia membuka pintu kamar mandi. Di depan pintu kamar mandi, ia disambut oleh kehadiran beberapa rekan kerjanya yang kebelet pipis. Mereka semua mengomelinya karena kelamaan di kamar mandi. Mayang yang masih linglung berjalan menjauh tanpa menyahuti satu pun omelan mereka. Saat ini pikirannya penuh dengan rencana-rencana yang harus segera ia realisasikan. Salah satunya adalah menemui Mahesa di Jakarta.

"Mas, kita tidak boleh melakukan hal seperti ini? Kita 'kan belum menikah, Mas. Dosa?"

"Tidak apa-apa, Mayang. Kita 'kan saling cinta. Lagi pula, cepat atau lambat kamu toh akan menjadi istri Mas. Jadi tidak masalah kalau kita melakukan hal seperti ini sekarang. Kamu tidak usah takut ya?"

"Kalau nanti Mayang hamil bagaimana? Lusa 'kan Mas sudah kembali ke Jakarta."

"Mau kamu hamil atau tidak, Mas tetap akan kembali ke sini secepatnya untuk melamar kamu. Kalau kamu tidak percaya, ini alamat rumah Mas di Jakarta. Kamu boleh menyusul ke rumah Mas, kalau Mas bohong!"

Kalimat demi kalimat yang diucapkan Mahesa dua bulan lalu, terus terngiang-ngiang di telinga Mayang. Karena termakan bujuk rayu Mahesa kala itu, ia pun terlena. Ia menyerahkan mahkota kesuciannya begitu saja pada Mahesa. Ia yakin, Mahesa pasti tidak akan membohonginya. Tapi apa lacur. Dua bulan telah berlalu, namun Mahesa tidak juga kembali ke kampung. Apalagi untuk melamarnya. Dan sekarang ia hamil, sementara Mahesa entah berada di mana.

Keringat dingin kian bermanik di keningnya. Mayang ngeri membayangkan bagaimana kecewanya kedua orang tuanya, saat mengetahui bahwa dirinya hamil di luar nikah. Apalagi orang yang menghamilinya kabur begitu saja. Ia pasti akan diusir oleh kedua orang tuanya karena membawa aib dalam keluarga.

Mayang ketakutan. Dengan keringat dingin membanjir, ia mencoba kembali bekerja. Tugasnya di pabrik ini adalah sebagai buruh pengemas gula pasir. Pendidikan terakhirnya yang hanya kelas 2 SMA, membuatnya hanya bisa bekerja sebagai buruh. Tahun lalu, ia terpaksa berhenti sekolah karena ketiadaan biaya. Ayahnya tidak mampu membiayai pendidikan tiga orang anak sekaligus. Karena ia adalah anak perempuan sementara dua adiknya laki-laki, ayahnya memutuskan sebaiknya dirinya saja yang mengalah. Karena perempuan toh pada akhirnya akan ke dapur juga. Mayang pun mengalah. Ia kemudian melamar pekerjaan di pabrik gula yang tidak jauh dari rumahnya. Hingga hari ini, sudah setahun lebih dua bulan ia bekerja.

"Kenapa kamu malas-malasan bekerjanya, Mayang? Kamu mau dipecat hah?" Bentakan dari mandor pengawas pabrik, membuat Mayang terlonjak. Ia kaget.  Gula pasir yang sedianya akan ia kemas pada mesin vertical packaging, nyaris tumpah karena gerakan tidak terkontrolnya.

"Maaf, Bu Henny. Saya sedikit kurang enak badan. Tapi saya janji akan mengemas gula-gula ini secepat mungkin," tukas Mayang cepat. Kalau ia sampai dipecat, bagaimana nasib pendidikan kedua adiknya? Semenjak ayahnya sakit-sakitan, kewajiban membiayai sekolah adik-adiknya kini telah berpindah ke punggungnya.

"Kamu ini saya perhatikan sudah dua bulan tidak semangat bekerja. Tepatnya semenjak anak magang yang bernama Mahesa itu kembali ke kota. Mayang, dengar baik-baik nasehat saya. Kamu jangan percaya begitu saja pada mulut manis mahasiswa kota itu. Dia memacari kamu hanya sekedar untuk membuang sepi di kampung ini. Jangan berharap terlalu banyak. Nanti kamu sakit hati sendiri. Mengerti? Sekarang sebaiknya kamu bekerja, kalau kamu tidak mau saya laporkan pada pihak perusahaan!"

"Ba--baik Bu Henny." Mayang dengan gugup kembali memaksakan diri bekerja. Ia harus mencari kesibukan agar pikirannya tidak melayang ke mana-mana. Mendengar nasehat Bu Henny tadi, tekadnya makin bulat untuk mencari Mahesa ke ibukota. Ia sekarang telah hamil di luar nikah. Itu artinya dan ia harus meminta pertanggungjawaban Mahesa.

Mayang memindai jam dinding. Dua jam lagi, waktu kerjanya akan usai. Ia berencana akan kembali menemui Bu Henny, untuk izin tiga hari. Ia tahu kalau izin yang ia minta, pasti akan diikuti dengan pemotongan gaji. Tetapi ia tidak peduli. Perutnya akan membesar dari hari ke hari. Hal seperti ini tidak bisa ditangguhkan lagi. Ia harus meminta pertanggungjawaban Mahesa secepat mungkin.

***

Sore hari saat pulang ke rumah, Mayang heran melihat banyaknya aneka makanan yang tersaji. Belum lagi kedua orang tuanya memakai pakaian terbaik, yang biasanya hanya mereka kenakan pada acara-acara tertentu. Ada tamu yang akan datang sepertinya. Kedua adiknya, Aris dan Arfan juga tidak kalah rapi. Mereka mengenakan kemeja kotak-kotak, yang merupakan pakaian lebaran mereka tahun lalu. Tamunya ini pasti sangat istimewa.

"Kamu kok lama sekali sih pulangnya, May? Sana cepat mandi dan berdandan yang rapi. Sebentar lagi Sena dan ibunya akan datang."

Kalimat sang ibu yang mengatakan Sena dan ibunya akan datang, menghadirkan rasa ngeri di hati Mayang. Bukan rahasia lagi kalau Sena itu menyukainya. Sena adalah anak tunggal Bu Zainab. Sedangkan ayahnya Sena, tidak seorang pun yang tahu keberadaannya. Menurut rumor, Sena adalah anak haram karena Bu Zainab hamil di luar nikah. Sedari kecil, Sena memang sering diolok-olok sebagai anak haram. Tetapi Bu Zainab dan Sena itu pekerja keras. Mereka mempunyai sebidang tanah yang lumayan luas. Mata pencaharian Bu Zainab dan Sena adalah bertani.

"Untuk apa Mas Sena dan Bu Zainab kemari, Bu?" tanya Mayang dengan jantung berdebar. Jangan... jangan...

"Untuk apa? Ya untuk melamar kamu lah. Sena itu sudah berumur 25 tahun. Sudah pantas untuk berumah tangga. Kamu memang baru berusia 17 tahun. Tapi kamu 'kan perempuan. Sudah tidak sekolah lagi. Jadi jika ada yang melamar, ya diterima saja. Apalagi yang kamu tunggu?" tutur ibunya.

Baca Sekarang
Kupu-Kupu Kertas

Kupu-Kupu Kertas

Suzy Wiryanty
Mayang Kania Putri, kehilangan masa depannya pada usia 17 tahun. Ia hamil dan ditinggalkan Mahesa Heryanto, mahasiswa yang tengah magang di kampungnya. Di hari yang sama, Nawasena Sudirja, pemuda sederhana yang telah lama menyukainya, melamarnya. Dengan terpaksa, Mayang menolak lamaran sang pemuda d
Romantis KeluargaBalas dendamBudak seksual
Unduh Buku di App
Kupu-kupu Sang Miliarder

Kupu-kupu Sang Miliarder

Fitri Laxmita
Draniela Grizelle, orang memanggilnya Niela, dia adalah seorang gadis yang tinggal di salah satu daerah pesisian kota Jakarta, di sana terkenal dengan gemerlap kehidupan malamnya, walaupun begitu, tidak pernah terlintas sedikit pun di dalam pikiran Niela untuk melakukan pekerjaan seperti kebanyakan
Miliarder R18+KeluargaPerangkapCinta pada pandangan pertamaCEO
Unduh Buku di App
Istri Di Atas Kertas

Istri Di Atas Kertas

Memey Yin
Siapakah aku? Aku hanyalah seorang wanita yang dinikahi karena sebuah alasan perjodohan klasik. Lelaki yang beberapa jam lalu baru saja mengucapkan ijab kabul ternyata adalah suami wanita lain. Queena Bulan Latief berharap menjadi satu-satunya. Namun harapan hanya tinggal angan ketika pengakuan d
Romantis
Unduh Buku di App
PERNIKAHAN DIATAS KERTAS

PERNIKAHAN DIATAS KERTAS

Rara Qumaira
Jarvis Dharmawangsa adalah seorang pengusaha kaya raya. Dia memiliki seorang anak laki-laki bernama Nathan Ivander Dharmawangsa. Istrinya bernama Adelia. Slamet Baskoro adalah adalah seorang penjual nasi goreng. Slamet memiliki seorang anak perempuan bernama Nindy. Pertemuan tak sengaja mereka mem
Romantis R18+MenegangkanCinta yang dipaksakanCinta pertamaCEOBeruntungTampan
Unduh Buku di App
Hanya Suami di Atas Kertas

Hanya Suami di Atas Kertas

Trinagi
Agnes Permatasari namanya. Seorang wanita karir yang bersuamikan Rama Pratama juga berprofesi sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil. Hidup selalu dalam kungkungan ibu mertua membuat Agnes meradang dan akhirnya memberanikan diri untuk keluar dari keluarga toxic tersebut. Masalah tidak berhenti sampai
Romantis R18+KeluargaSukuPengkhianatanPerceraianGuruPengurus rumahMenarikUrbanTempat kerja
Unduh Buku di App
Istri Di Atas Kertas Sang CEO

Istri Di Atas Kertas Sang CEO

Gabby
Shania, seorang gadis berusia 19 tahun, rela mengorbankan masa mudanya untuk membiayai pengobatan ibunya. Suatu hari Shania terpaksa menerima tawaran uang dalam jumlah besar dari seorang CEO yang kejam. Shania rela menjadi budak hanya untuk menyelamatkan nyawa ibunya. Steven, CEO sebuah perusahaan
Romantis R18+KeluargaPengkhianatanBalas dendamCEOLicikTampanUrban
Unduh Buku di App
Kupu kupu Kertas novel gratis tanpa aplikasiDownload Kupu kupu Kertas novel PDF Google DriveKupu kupu Kertas gratis tanpa beli koin dan offlineKupu kupu Kertas
Yuk, baca di Bakisah!
Buka
close button

Kupu kupu Kertas

Temukan buku-buku yang berkaitan dengan Kupu kupu Kertas di Bakisah. Baca lebih banyak buku gratis tentang Kupu kupu Kertas novel gratis tanpa aplikasi,Download Kupu kupu Kertas novel PDF Google Drive,Kupu kupu Kertas gratis tanpa beli koin dan offline.