/0/28867/coverorgin.jpg?v=7b0e6024e1de511891092aedce1d1655&imageMogr2/format/webp)
“Jangan biarkan dia pergi dari kamar ini!” titah Morgan pada Leo.
“Baik, Tuan Muda.” Leo menjawab dengan sangat patuh.
Morgan yang hanya mengenakan jubah tidur berwarna putih dan sendal rumah berwarna senada, berjalan meninggalkan ruangan yang nyatanya adalah sebuah kamar itu. Morgan baru saja melampiaskan kekesalannya pada seorang wanita yang baru saja ia temui tadi pagi dan langsung membuat Morgan merasakan kebencian yang teramat dalam padanya.
Pria bermata biru itu berjalan menuju kamarnya dan kemudian duduk di sebuah kursi pada balkon kamarnya. Ia menyalakan sebatang tembakau yang dibungkus rapi dengan kertas bermerekkan sebuah perusahaan rokok yang terkenal. Dengan kasar, Morgan mengembuskan asap rokoknya itu ke udara dan menatap langit kelam yang saat ini sama seperti suasana hatinya. Gelap tidak bercahaya sedikit pun, dan hening dalam kesendirian.
“Ternyata kau sungguh datang untuk menerima hukuman dariku, Vallen!” lirih Morgan dan tatapannya menerawang jauh.
Morgan menyebut nama seseorang yang selama ini tersimpan dalam hatinya. Yang tak pernah bisa ia miliki dan tak pernah bisa ia dapatkan. Wanita bernama Vallen, yang selama sepuluh tahun ini sudah mengisi penuh ruang di hati Morgan. Membuatnya menjadi pria yang sangat dingin dan kejam, serta sangat tidak memiliki perasaan sedikit pun.
Padahal, ia adalah seorang CEO dari sebuah perusahaan ternama dan berada di urutan teratas sebagai perusahaan yang memiliki aset dan saham tertinggi di negara itu. California, tempat Morgan tinggal selama ini dan enggan meninggalkan tempat yang sudah memberikannya sejuta kenangan. Terutama, bersama wanita bernama Vallen yang tadi ia sebutkan dengan nada tertahan dan seperti sedang menahan kepedihan yang dalam.
“Tuan, wanita itu terus saja menjerit dan mengamuk. Dia bahkan berusaha melukai dirinya sendiri,” ucap Leo yang entah sejak kapan berada di belakang Morgan.
“Dasar pelacur sialan! Apa yang dia ributkan?” umpat dan tanya Morgan pada Leo.
“Dia hanya mengatakan dua kalimat, Tuan.”
“Apa itu?”
“Bebaskan aku dan aku bukan Vallen-mu!” jawab Leo menirukan apa yang wanita itu katakan.
Leo sebenarnya sangat takut mengatakan hal ini pada tuannya itu. Namun, setelah sepuluh tahun bekerja pada Morgan, Leo sama sekali tidak pernah membawa satu orang pun wanita ke dalam rumahnya itu. Morgan bahkan tidak pernah terlihat dekat dengan wanita mana pun selama ini. Itu pula sebabnya, Leo sangat terkejut saat tadi Morgan tiba-tiba datang dengan membopong seorang wanita di atas pundaknya dan wanita itu dalam keadaan tidak sadar tentunya.
“Biarkan saja dia! Kalau memang dia mau mati, itu lebih bagus!” ucap Morgan pada akhirnya dan melanjutkan hisapan pada batang gulungan tembakaunya.
“Baik, Tuan.” Leo hanya berani menjawab sebatas itu.
Leo sangat tahu sampai di mana batas kesabaran tuannya. Morgan sudah sangat banyak melenyapkan orang yang ia tidak sukai atau yang berusaha untuk bermain-main dengannya dan bisnisnya. Bahkan, keluarganya sendiri sudah menjadi musuh terbesarnya saat ini. Morgan terlihat sebagai seorang pria yang hidup sebatang kara, padahal ia masih mempunyai keluarga yang utuh. Hanya saja semenjak sepuluh tahun belakangan ini hubungan mereka tidak dalam keadaan baik. Bahkan, Morgan sudah menjebloskan salah satu adik kandungnya ke dalam penjara karena sudah membuatnya marah saat acara peresmian perusahaan barunya yang baru ia buka setahun yang lalu.
/0/7242/coverorgin.jpg?v=9dd27e4d10822b34509e52f3feb4289f&imageMogr2/format/webp)
/0/19016/coverorgin.jpg?v=fa0a7ea0d31a1a092582abff71ac8703&imageMogr2/format/webp)
/0/21167/coverorgin.jpg?v=0eaf36107d3953be702842be2e46ecb6&imageMogr2/format/webp)
/0/10432/coverorgin.jpg?v=55eec7bd8c6ddef6ed23f46ede30247b&imageMogr2/format/webp)
/0/15598/coverorgin.jpg?v=f653fa1c67a8c0cb568160fc4e500d33&imageMogr2/format/webp)
/0/3095/coverorgin.jpg?v=1113e82abad1f60f913a3f9d60365a6e&imageMogr2/format/webp)
/0/7971/coverorgin.jpg?v=dca440106a4673dbd2ad510e2059881b&imageMogr2/format/webp)
/0/15353/coverorgin.jpg?v=7557f4a1b21f2ece9067206ca91e739c&imageMogr2/format/webp)
/0/5633/coverorgin.jpg?v=473528e6affb2aefc9d4b35de866c49e&imageMogr2/format/webp)
/0/10736/coverorgin.jpg?v=b939c426b55d646451be81456d492c69&imageMogr2/format/webp)
/0/12672/coverorgin.jpg?v=e267e35c6f73324fb77bb52565e1bcfb&imageMogr2/format/webp)
/0/13205/coverorgin.jpg?v=9af290515da8dd995ad0829d60f3154b&imageMogr2/format/webp)
/0/30058/coverorgin.jpg?v=7e6f95ada6d9f78ff009e46c6f25d3cb&imageMogr2/format/webp)
/0/13557/coverorgin.jpg?v=fc94ee21ff3cb328b0874d2e8f3d6d46&imageMogr2/format/webp)
/0/28848/coverorgin.jpg?v=9ff5f54c52ecac9586d2d0e9bb5d3f1a&imageMogr2/format/webp)
/0/4346/coverorgin.jpg?v=20250121182517&imageMogr2/format/webp)
/0/13507/coverorgin.jpg?v=38da432f69ee9f0aa700787786fd7b13&imageMogr2/format/webp)
/0/18075/coverorgin.jpg?v=22197f456e123d64a5ab781d0f0a5bb5&imageMogr2/format/webp)
/0/16824/coverorgin.jpg?v=ede1f76b400f3cfd57bd9b253e5f1fd4&imageMogr2/format/webp)