Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
Di satu kamar sederhana, terlihat Shinta tengah membaca berbagai testimoni dari beberapa pelanggannya.
“Aduh, mbak Shinta.. terima kasih ya, jamunya bagus banget.. vagina saya jadi keset lagi dan gak becek.. Mas Suami tiap malam minta jatah.. saya sampai kewalahan.. seneng banget mbak.. aku tar pesen lagi yaa minggu depan jamu Mbak Shinta...” tulis pesan dari pelanggan yang baru 3 minggu berlangsung jamu miliknya.
Shinta tersenyum tipis, lalu jemarinya kembali membuka pesan lain yang juga masuk di lama WA nya. Membaca testimoni dari para pelanggan membuat rasa lelah Shinta hilang.
“Mbak, aduh kamu tega bener yaa, kamu kasih ramuan apa di jamu suami ku, gila yaa doi siang malam minta berhubungan badan.. aduh mbak meki ku sampai perih di ngejot tiap malam, salah mu mbak, tapi aku ketagihan.. hahaha.. the Best deh jamu mbak Shinta, tak promosiin ke temen-temen tetangga ku yaa mbak.. oia pesan dua botol lagi yaa untuk jamu tongkat Alinya biar suami tegang terus" tulis pelanggan yang baru 1 bulan berlangganan.
Dan lagi-lagi shinta tersenyum kecil. Ia tak sanggup membayangkan bagaimana mana para pelanggannya itu kian harmonis rumah tangganya berkat kualitas jamu yang membuat mereka horny seperti penganti baru lagi.
Lalu tak lama ia kembali membuka lama pesan yang lain.
“MBAK SHINTA HARUS TANGGUNG JAWAB.. aku hamil lagi nie mbak.. gila yaa, baru aja lahir anak ke 2 ini udah bunting lagi gara-gara jamu kamu mbak , suami minta jatuh terus karena meki ku keset kayak perawan... duh mbak aku mau nangis nie jadi gak bisa pesan jamu kamu lagi sampai lahiran.. aduh kacau-kacau.. tapi aku seneng mbak, tar siap lahiran aku pesen double yaa mbak tapi tar aku pasang KB dulu biar gak bunting lagi gara-gara kamu mbak.. hahahaha..” ujar wanita yang sudah hampir 1 tahun mengkonsumsi jamu miliknya.
Dan Shinta pun tertawa cekikikan membaca tiap pesan lucu dari para pelanggan setianya.
Shinta mengambil buku tulis biasa lalu akhirnya mulai kembali mencatat tiap pesanan baru yang akan di buat sesuai permintaan.
Flash Back kisah Shinta.
Shinta gadis sederhana dari desa, baru 1 tahun setengah merantau ke kota. Ia harus pergi dari desa karena masalah yang menyeretnya untuk keluar dari desa tempat ia lahir.
Awalnya Shinta bingung memulai kehidupan di ibu kota, ia awam dan buta semua tentang kota. Hingga ia bertemu dengan nenek-nenek yang baik hati yang menawarkan harga kamar kost yang murah.
Dan ternyata nenek itu tinggal sendiri dan ia butuh teman. Sehingga sang nenek menyewakan kamar sang cucu yang tak pernah pulang semenjak sukses.
Berawal dari membantu nenek berjualan kue di pasar. Shinta pun berpikir untuk menjual jamu yang menjadi keahlian sejak dari desa.
Shinta sangat ahli dalam meracik jamu karena almarhum sang ibu adalah penjual jamu keliling di desannya.
Di satu kesempatan Shinta pun memberanikan diri untuk menjual jamu. Awalnya ia membuat jamu untuk pegel-pegel. Dan ketika ia menjualnya di pasar bersama nenek, respon pembeli sangat bagus.
Sehingga 1 minggu ia berjualan, jamunya selalu laku. Shinta senang dan lega ternyata di ibu kota masih ada yang menyukai jamu yang terbilang obat paling pahit dan ketinggalan jaman.
Setelah berselang 2 bulan menjual jamu pegel-pegel. Tak sengaja ia mendengar cerita pelanggan yang tengah curhat pada temannya tentang kisruh rumah tangganya.
“Iya, aku sedih banget mbak, masa mas ku bilang meki ku becek, trus bau" ujar wanita muda itu dengan linangan air mata sedih.
“Kok bisa sih, meki kamu bau, apa kamu gak ganti celana dalem?? Rajin-rajin ganti loh, biar meki kamu harum..” saran sang teman.
“Udah, aku tuh rajin nganti CD, tapi aku gak tau loh mbak, setelah lahiran si Yaya.. meki ku tiap berhubungan selalu becek, kayak longgar gitu.. “ jelas wanita muda itu dengan mengelus kepala sang anak yang terlihat baru berusia beberapa bulan.
“Suamiku sampai suka kocok pakek mulut ku mbak, aku gak sanggup mbak, jijik" timpal wanita itu sedih.
Shinta mendengar ikut sedih, ia sudah dapat membayangkan bagaimana rusaknya hubungan ranjang mbak muda itu.
Lalu dengan mencoba memberatkan diri, Shinta mendekat pada kedua wanita muda itu.
“Anu, maaf.. mbak..” ujar Shinta memotong dengan hati-hati pembicaraan kedua wanita muda itu dengan meletakkan jamu pegal-pegal hangat pada keduanya.