searchIcon closeIcon
Batalkan
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Brother Lucknot

Dia Seharusnya Tidak Pernah Melepaskannya

Dia Seharusnya Tidak Pernah Melepaskannya

Isla Hunter
Jam-jam yang terhangatkan sinar matahari membawa kasih sayang mereka yang berkilau, sementara malam-malam yang diterangi bulan membangkitkan hasrat yang tak terkendali. Namun, saat Vovo mengetahui bahwa orang yang dia cintai mungkin hanya memiliki waktu setengah tahun lagi, dia dengan tenang memberikan Jasmine berkas perceraian, sambil berbisik, "Ini hanya untuk penampilan; kita akan menikah lagi setelah dia tenang." Jasmine, dengan punggung tegak dan pipi kering, merasakan denyut nadinya terasa kosong. Pemisahan palsu itu menjadi permanen; dia diam-diam mengakhiri kehamilannya dan melangkah ke awal yang baru. Vovo tercerai berai, mobilnya melaju kencang di jalan, enggan melepaskan wanita yang telah dia buang, memohon agar dia menoleh sekali saja.
Modern PengkhianatanPerceraianCEO
Unduh Buku di App

Irena merasakan tubuhnya diguncang pelan, dan membuatnya memaksakan membuka mata dengan berat. Segera dapat dia lihat bayangan yang buram itu mulai menjelas. Seorang pemuda sudah duduk dipinggir ranjangnya. Menatap ke arahnya yang masih berbaring malas di kasur. Pemuda itu mengulas senyum. Senyuman yang nampak lembut. Sinar matahari dari tirai jendela membuat rambut cokelat itu berkilauan. "Kau tak mau terlambat ke kantor kan?" kata pemuda itu.

"Aku merasa malas pagi ini. Kau tahu kan semalam aku lembur," keluh Irena dengan wajah bantalnya. Kemudian dia beringsut duduk. Ketika itu suara denging khas berbunyi dan pemuda ini berkata. "Sarapan untuk kita sebentar lagi akan siap. Aku tunggu di meja makan." Dia bangun. Berjalan ke luar kamar Irena. Sedangkan wanita itu merenggangkan badannya. Tidak boleh bermalas-malasan! Irena mengingatkan diri. Bekerja dan mendapatkan uang adalah tanggung jawabnya di rumah ini. Maka, meski dengan berat dia menyingkap selimut untuk membersihkan diri di kamar mandi.

***

Irena sudah siap dengan setelan formalnya. Dia berdiri di depan standing mirror. Memperhatikan sekali lagi penampilannya. Stiletto hitam sudah mempercantik kaki jenjangnya, rok hitam selutut, kemeja biru yang dirangkap blazer putih melengkapi penampilan Irena sebagai pegawai kantoran pagi ini. Rambut cokelat lurus dia ikat jadi satu agar tampak rapi dan tidak mudah acak-acakan. Riasan di wajah juga tidak terlalu tebal. Irena sudah mantap dengan stylenya, lantas dia menyambar tas dari meja lalu membuka pintu kamar.

"Woaah!" pukau Irena saat mendekati meja makan. "Semuanya terlihat enak," lanjutnya mendudukan diri di kursi sembari menaruh tas tangannya ke kursi samping. Pandangan Irena tak lepas dari makanan di meja. Ada waffle, bacon, hingga aneka sayuran capcay. Pemuda itu membuatkan makanan kesukaan Irena.

"Kau mau latte atau susu?" tanya pemuda itu. Irena melempar senyum. "Latte saja," jawabnya. Yohan nama pemuda itu. Lima tahun lebih muda dari Irena. Dia sudah menganggapnya sebagai adik laki-laki sejak anak itu datang ke rumahnya sepuluh tahun lalu. Bukan masa lalu yang menyenangkan bagi Yohan. Irena tak pernah membahasnya lagi setelah tahu ceritanya dari sang ayah.

Yohan kembali lagi dari dapur, membawa dua gelas di tangannya. Satu latte diletakkan untuk Irena, sementara dirinya duduk di seberang dengan segelas susu. "Kapan kau akan lulus?" tanya Irena sebelum memasukkan sepotong sayuran ke dalam mulutnya. "Aku pastikan tahun ini aku akan menyelesaikan tugas akhirku," jawab Yohan.

"Berapa biaya kelulusanmu, coba kulihat rincian biayanya," pinta Irena. Yohan bangkit, berjalan menuju meja di ruang tengah. Lalu kembali dengan membawa ponselnya. Dia membuka file dan mencari berkas sebelum ditunjukan pada Irena.

Dengan cermat Irena membaca jurnal keuangan di layar ponsel Yohan. Yohan berada di semester akhir perkuliahan tahun ini. Sudah pasti akan mengeluarkan lebih banyak dana. Irena harus mengatur keuangan untuk melunasi semua itu. "Kau tak perlu khawatir. Pastikan kau harus lulus tahun ini," tandas Irena sambil menaruh ponsel di samping gelas pemuda itu.

Bukan ingin Yohan berkuliah sebenarnya. Alasannya sederhana. Yohan tidak mau membebani orang tua Irena. Namun, Irena dan orang tuanya tetap kekeh memasukan dia ke universitas. Yohan tak punya pilihan selain menerima. "Setelah aku lulus, kau tak perlu bekerja lagi," kata Yohan tiba-tiba. Perkataannya terdengar mengejutkan di telinga Irena. Sehingga dia mendongak dari tatapannya pada makanan. "Huh? Kenapa aku tak boleh bejerja?" heran Irena.

"Aku tahu kau lelah seharian bekerja. Aku hanya tak mau kau kelelahan. Biar aku saja yang menghidupi kita berdua. Kau hanya perlu bersantai di rumah dan menungguku pulang," jawab Yohan lugas. Tidak ada candaan di wajah rupawan Yohan. Irena berkedip dua kali. Hampir sulit dipercaya baginya. "Wah! Yohan... Kau rupanya sudah dewasa, ya? Aku jadi terharu!" Irena berkedip-kedip dengan wajah seakan menangis.

"A-aku serius!" gagap Yohan. Pipi putihnya merona. Dia malu seketika.

"Padahal dulu kau sangat judes dan pelit. Tapi kini kau ingin membagi gajimu padaku? Wah! Sepertinya banyak hal yang telah kulewati dari dirimu." Irena mengatakan fakta. Yohan kecilnya sekarang sudah tumbuh dewasa. Ada rasa bangga di benak Irena sebagai seorang kakak, walaupun bukan kakak kandung. Tapi mereka telah hidup dalam satu atap yang sama.

"Aku mau membuatkan bekal dulu." Yohan malu melihat reaksi berlebihan Irena. Sehingga dia memilih beralih dari hadapan wanita itu, dan mulai membuat satu bekal makan siang. Bukan untuk dirinya. Melainkan untuk Irena.

***

Baca Sekarang
Little Brother

Little Brother

Elga Cadistira dR
Irena tidak pernah menyangka adik laki-lakinya memendam perasaan terlarang kepadanya.
Romantis R18+KeluargaHubungan rahasiaTampan
Unduh Buku di App
The Ex Brother

The Ex Brother

Dwi Sartika Juni
ZeeZee Dimitri Oxley salah satu anggota keluarga termuda di keluarga Oxley, cenderung menyukai pemberontakan pada setiap hal yang dianggapnya tidak menyenangkan. Hidupnya berubah ketika si Kakak tertua—Rhys—menjadikannya sebagai target bagai boneka yang mudah dikendalikan. Walau awalnya dipenuhi ol
Romantis KriminalModernBenci tapi CintaMafiaArogan
Unduh Buku di App
The Ex Brother 2

The Ex Brother 2

Dwi Sartika Juni
Setelah mengganti identitasnya menjadi Olivia Finley, ZeeZee kini berperan penuh untuk dirinya sendiri dalam kehidupan barunya. Hubungan Rhys dan Olivia terus diguncang jarak yang terbentang di antara mereka. Ketidakpercayaan, cemburu, dan masa lalu, memicu hal itu terus membuat hubungan keduanya s
Romantis Cinta segitigaCEOMafia
Unduh Buku di App
Brother Lucknot novel gratis tanpa aplikasiDownload Brother Lucknot novel PDF Google DriveBrother Lucknot gratis tanpa beli koin dan offlineBrother Lucknot
Yuk, baca di Bakisah!
Buka
close button

Brother Lucknot

Temukan buku-buku yang berkaitan dengan Brother Lucknot di Bakisah. Baca lebih banyak buku gratis tentang Brother Lucknot novel gratis tanpa aplikasi,Download Brother Lucknot novel PDF Google Drive,Brother Lucknot gratis tanpa beli koin dan offline.