Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Masih Tentangmu

Masih Tentangmu

Wdtiara3

5.0
Komentar
71
Penayangan
9
Bab

Tidak semua orang beruntung, dalam hal menjatuhkan hatinya. Tidak pula semuanya akan menemukan kebahagiaan yang mereka harapkan. Akan tetapi sudah takdir hidup manusia untuk menjalani semua takdir yang terbaik yang sudah Allah tuliskan untuknya. Sama seperti Zaskia Nabila, gadis cantik yang tanpa sengaja menjatuhkan hatinya namun, entah kenapa setelah dia yakin akan menjatuhkan hatinya tersebut. Zaskia malah ditinggalkan begitu saja, tanpa kabar dan tanpa pesan. Sebagai seorang gadis yang baru saja menjatuhkan hatinya, tentu saja hal yang dilakukan Ridwan Yazid adalah suatu hal yang sangat menyakiti hatinya. Apakah Nanti Zaskia dapat melewati semua ini, dengan baik? Lalu apakah mereka akan bertemu kembali?

Bab 1 Tapi..

Seorang gadis berusia 17 tahun, tengah terburu-buru memakai kerudung, dia adalah seorang murid di salah satu sekolah swasta. Namanya Zaskia Nabila, biasa dipanggil Kia namun, tidak jarang pula dipanggilnya Bila.

Dia gadis yang pandai dalam semua hal, dan tentunya Kia pun pandai dalam hal pelajaran yang diajarkan di sekolahnya. Bagaimana tidak Kia selalu rangking satu dalam kelasnya. Point plus nya lagi memasak adalah hobinya. Ditambah lagi dia memiliki paras yang manis , kulitnya kuning langsat, hidungnya mancung bak prosotan anak tk. Yang paling istimewa adalah dia mempunyai bola mata coklat itu sangat indah.

" Ma Kia berangkat ya, takut telat" pamitnya kepada Mama Ani.

" loh sayang gak sarapan dulu " tanya mama Ani

" Kia puasa Ma, inikan hari senin "

" oh ya Mama lupa, Mama lagi uzur jadi gak puasa lupa kalo ini hari senin sayang, maaf yaa"

Keluarga Zaskia ini memiliki suatu kewajiban yaitu untuk selalu menjalankan sunnah-Nya , dan itu adalah hal yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja.

"Hehe iya gapapa Ma, Papa udah berangkat? " tanya Kia

" Belum sayang Papa lagi kemushola coba aja lihat."

Niat Zaksia memang untuk menghampiri papanya dan berpamitan langsung, seperti biasanya. Namun setelah Zaskia lihat Papa Yanto sedang sangat khusyu membaca Al-Quran, jadilah Zaskia tidak berani mengganggunya.

" Kia langsung pamit ya Ma Assalamualaikum" pamit kia

" Waalaikumsalam hati-hati nak"

" Siaap Ma" jawab Kia

Zaskia ini anak tunggal, dia adalah anugerah dari Allah Swt. Setelah delapan tahun menikah Mama Ani dan Papa Yanto belum juga dikasih kepercayaan, dan dengan beraninya Mama Ani datang kerumah sakit untuk memeriksa kan dirinya, kebetulan yang menangani ini adalah dokter Aisyah. Dan Aisyah memvonis mama Ani, 80% susah untuk mendapatkan anak, karena rahim Mama Ani bermasalah. Memang Mama Ani masih memiliki 20% untuk mengandung secara alami, hanya saja.. Mama Ani tidak terlalu memprioritaskan peluang alami yang perbandingannya sangat jauh.

Hingga Akhirnya, Mama Ani dan Papa Yanto menemui kembali dokter Aisyah, dan Dokter Aisyah menyarankan untuk mengikuti Program kehamilan yang telah dirancang sedemikian rupa. Dan Alhamdulillah, Takdir Allah sangatlah Indah setelah 1 tahun mengikutinya membuahkan hasil.

Sesampainya Kia disekolah , Zaskia menjalankan rutinitasnya dengan baik. Seperti biasa, di waktu bell istirahat pertama berbunyi. Zaskia lebih memilih untuk menuju ke perpustakaan yang letaknya agak jauh dari kelas Zaskia. Karena sang penjaga perpustakaan sekolah itu sudah hafal dan tahu siapa Zaskia karena Zaskia lah murid yang paling Rajin meminjam buku di perpus. Akhirnya Zaskia diperbolehkan meminjam buku sebanyak yang ia inginkan.

Saking banyaknya buku yang ia bawa, dan tentu saja buku-buku yang Zaskia bawa itu diantaranya adalah buku yang tebal, sehingga menghalangi jalan Zaskia sendiri. Namun dengan percaya dirinya Zaskia tetap membawa buku-buku

Tiba-tiba... Bruk!

Buku-buku yang ditangan Kiapun berceceran.

" Maaf ya dek, gak sengaja " ucap lelaki tadi. Dan langsung membantu Zaskia yang sedang merapihkan bukunya.

" Tidak apa-apa, lagian salah aku juga gak lihat lihat jalan, maaf ya," jawab Zaskia yang kebetulan sudah selesai membereskan buku yang jatuh. Bertepatan dengan itu Zaskia tidak sengaja menatap lelaki yang dihadapannya , lelaki itupun yang tak sengaja pula memandang Zaskia. Itu hanya terjadi beberapa detik saja sampai akhirnya .

" Astagfirullahaladzim, zina, zina , zina mata Kia astagfirullah," ucaap kia lirih

Setelah pertemuan yang tidak mengenakan tadi Zaskia tak urung memikirkan siapa sih, lelaki tadi. Wajahnya tak asing baginya, seperti kakak kelas itu. Tapi apakah mungkin dia, diakan sudah lulus dari sini. Segala kemungkinan ada didalam benak Zaskia, apa mungkin dia lebih memilih mengabdi sementara waktu disini. Atau dia memang akan menetap dan membantu mengajar di sini.

Ahh... Rasanya sangat mustahil jika dia memang benar menghabiskan waktunya disini, kenapa sih dia gak ngelanjutin kuliah atau apa gitu.

Atau apa mungkin itu bukan kakak kelasnya itu, hanya saja wajahnya yang mirip dan mungkin dia tak merasa asing. Kalau bukan kakak yang itu siapa dong, apa itu saudaranya? ....

"Loh... Kenapa aku malah mikirin dia sih ah, gak jelas." Gerutu Kia

"Kiaa, tumben dirimu termenung, hayo lagi melamon ya? " sapa Rose sahabat Zaskia, yang kebetulan duduk bersebelahan dengannya.

"Egga tuh, aku gak ngelamun, apa coba yang difikirin, " elak Kia

"Ya kali kamu jadi normal dan mungkin memikirkan hal itu."

" heeeyy, jadi selama ini kamu fikir aku gak normal gitu? "

"yaa engga gitu jugaa Ki.. Hehehe"

Rose yang melihat gelagat sahabatnya ini yang akan ngambek pun memilih mendiamkan Zaksia, dan tidak melanjutkan percakapannya barusan. padahal di dalam hati Rose dia masih penasaran apa yang di pikirikan sahabatnya itu.

"Kii kamu tau gak sih?" tanya Ros tiba tiba

"Apaan ?" jawab kia singkat.

"Ituu looh kak Ridwan yang super duper tampan dan idaman ituu." jelas Rose yang menggantung.

"Ridwan? Ridwan yang mana?" sahut Kia sambil membuka buku yang tadi ia pegang.

"Kak Ridwan yang kemarin lulus itu, ternyata dia lebih memilih menetap sementara di sini loh, katanya sih dia mau bantu pak Anwar buat ngajar anak-anak gitu," jelas Rose.

Zaskia pun terdiam,

"Apa jangan jangan yang aku tabrak itu dia yaa.." batin kia"

"Hey,Kia loh kok ngelamun lagi sih" ujar Rose

Sontak Kia yang sedang memikirkan hal itupun kaget.

"Hiissh ngagetin aja, emang nya kenapa kalo dia menetap di sini, masalah gitu buat aku apa ada untungnya ? Engga kan...." jawab kia

"iihh dia itu ganteng banget Kia, dari pada kamu jomblo terus, dan dibilang kita gak normal mending kamu deket sama dia. Aku denger denger dia lagi deket sama mba Jannah anak kelas 11 ipa itu," terang Ros

"Yang kemarin menang olimpiade sains itu?" tanya Kia

"Nah itu kamu tau, kalo kamu tau kak Jnnah berarti kamu juga tau dong kak Ridwan, secara mereka udah kaya perangko gitu,"

"Terus kamu mau aku kaya gimana ? Mau aku jadi PHO gitu ? Perusak hubungan orang ? Iihh ogaah males, kaya aku gak laku aja." tutur Zaskia dengan kesalnya.

" Laah emang enggaakaan...." Ejek Rose dengan polosnya.

Zaskia yang mendengar ejekan temannya itu langsung menatap berang Rose. Tatapannya seolah ingin mencakar cakar muka cantik sahabatnya ituu.

"Hiissh gak usah melotot gitu napa Ki. Seyyeeem tauu"

"Lagian kamu gak jelas, nyesel aku temenan sama kamu " rajuk Kia

" eemm kii kamu puasa gak ?" tanya Ros

"puasa Rose, masa iya engga,"

" ya makanya jangan ambek ambekan mulu, tadinya aku mau nawarin kamu makan dikantin gitu,"

"sory yaa mungkin next time besok deh kita makan ke kantin bareng,"

" eehh tapi ya Ki, kamu harus mikirin juga tuh kata kata aku tadi ya. " Ingat Ros

"Aaan sih gak jelas.." jawab Kia dingin

"Hahahaha..." Ros langsung tertawa terbahak bahak.

Rose memang tidak ada jaim-jaimnya jika bersama Zaskia. Berbeda jika dia berasa di tengahorang lain dia akan jadi putri solo. Saking pendiemnya kadang kalo gak di ajak ngomong duluan dia gak akan ngomong, kaya orang bisu gitu.

Mereka pun berjalan menuju kelasnya, dan langsung duduk di bangkunya masing masing. Zaskiapun membuka buku catatannya, kebetulan hari ini adalah pelajaran matematika, ipa, dan agama. Semuanya adalah pelajaran favorite Zaskia. Sebenarnya semua pelajaran tentu saja Zaskia suka. Hanya saja mungkin otak Zaskia lebih unggul di matematika, ipa dan agama dan mata pelajaran semua itu ada dihari senin.

" Kiiaaa saayyaaangg," goda Ayu, sambil mencolek colek punggung kia,

Kebetulan Ayu ini duduk di belakang bangku Zaskia.

"Appan sii Yuu? kamu pasti mau minta contekan PR kan," Tanya langsung Zaskia.

" iih Kia jangan pake kalimat langsung gitu iih, kan aku jadi malu " jawab Ayu sambil menutup mukanya.

"Ayuu janji deh kia nanti siang bakal nelaktir kia batagor sama es teajus deh yaa" Sambung Ayu merayu Zaskia.

"Engga ya, yuu Ini hari senin, " jawab Zaskia langsung.

"Oh iya, Ayu lupa kamukan pasti puasa, selmet aku hehehe,"

"Niih...." Jawab Zaskia sambil menyodorkan buku pr nya.

" Aaahhh Kia makasih, Ayu doain aja deh kalo gitu. Ayu doin biar Kia cepet dapet jodoh, ya minimal pacar gitu"

Zaskia yang males ngeladenin Ayu yang setengah somplak itu hanya mengerlingkan matanya. Ayu memang sangat langganan sekali jika dia lupa mengerjakan tugas sekolahnya dia akan meminjam buka tugas Zaskia dan mulai menirunya, uppss.. Maksudnya mencontek gitu.

Zaskia pun tak pernah pelit akan hal itu, yang ada difikirannya dia cuman gak mau lihat temannya dihukum karena tidak mengerjakan PR.

Setelah Ayu selesai mencontek seluruh jawaban dari zaskia diapun menyerahkan buku tugas kia lagi.

"Assalamualikum ade-ade..."

"Waalikumsalam"

Zaskia yang sedang menerima buku tugas dari Ayu pun menjawab sambil bingung.

"Inikan kakak yang dia tabrak tadi siang, kenapa dia masuk ke kelas aku" batin Zaskia.

"Selamat pagi ade-ade, perkenalkan nama kakak, kak Ridwan kalian gak asingkan dengan kakak. Hari ini kakak mau menggantikan pak Anwar yang kebetulan sedang cuti, " Jelas Ridwan.

Semua murid pun berkata oh.

"Ada yang mau ditanyakan,? "

"Kakk... Jomblo kan ? " tanya Sabrina.

" Astagaa... Rinaa kamu ngapain tanya kaya gitu... Hati kamu cumaa buat akuu sayaang, " soraak Roy, sudah tidak menjadi rahasia umum jika Roy naksir Sabrina tapi selalu ditolak olehnya.

"Iissshh ogaah," jawab sabrina

"Okey kalo gitu kakak jawab aja ya, Alhamdulillah kakak masih jomblo dan belum punya ikat apapun, tapii... "

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Pemuas Nafsu Keponakan

Pemuas Nafsu Keponakan

Romantis

5.0

Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku