Genie harus mengalami kesedihan dan penderitaan di dalam kehidupannya yang tenang sebagai seorang guru di Dallas, akibat ulah kembarannya Gloria yang tak bertanggung jawab menjadi kekasih seorang mafia yang kejam bernama Gerald Dante. Gerald Dante memaksa dan menjadikan Genie sebagai tawanan dan pemuas cinta baginya, sebagai pengganti saudari kembarnya yang telah kabur dengan sepupunya Raymond. Perjalanan kisah Genie Sanders pun dimulai, ia harus menggantikan Gloria Sanders yang kabur. Mampukah Genie meraih kebebasan dan cinta yang diinginkannya? Akankah Gerald Dante membebaskan dan mencintai Gennie dan bukan hanya sebagai balas dendam pada Gloria?
Di ruangan serba mewah di sebuah kastil di tepi sungai Mississippi, dua anak manusia berlainan jenis sedang bercinta dengan penuh semangat dan menggebu.
"Sayang, aku mencintaimu!" ujar wanita berambut hitam sepinggang sepekat malam, sedang bergerak dengan cepat di atas tubuh seorang pria tampan. Gloria ingin menuntaskan hasrat mereka yang membara.
"Aku pun mencintaimu, Gloria! Ayo, terus lakukan Sayang!" balas si pria mengangkat pinggul si wanita agar lebih cepat bergerak di atas tubuhnya untuk mengimbangi gerakan yang dilakukan si pria.
"Ah …," lenguh keduanya penuh dengan rasa kepuasan yang luar biasa, kala hasrat mereka telah terlampiaskan.
Wanita yang bernama Gloria Sanders begitu bersemangat dengan kerlingan manja langsung memeluk tubuh si pria yang mencintainya dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan yang dalam.
Si pria tampan dengan tinggi 185 cm dengan rambut coklat kehitaman dengan mata hijau begitu puas bersama kekasihnya malam ini. Ia memeluk kekasihnya dengan penuh cinta yang tulus.
"Gloria, mari kita menikah! Aku mencintaimu! Aku tidak ingin kita terus-terusan akan melakukan semua dosa ini! Aku akan meminta kepada Tuan Sanders untuk merestui pernikahan kita!" ujar Gerald Dante.
Pria tampan yang penuh kharisma dan kemisteriusan harus bertekuk lutut kepada seorang wanita cantik bernama Gloria Sanders dengan tinggi semampai salah seorang peragawati terkenal di Amerika.
"Baiklah, aku kira kamu tidak akan memintaku menikah denganmu Gerald. Tapi, apa sih rahasia di brankas kamu itu? Maksudku kode password, kamu selalu saja memiliki rahasia kepadaku.
"Bukankah kita akan menjadi suami istri? Tapi, kamu masih saja memiliki rahasia. Apakah kau tidak percaya padaku?" tanya Gloria, ia langsung naik kembali ke tubuh perkasa Gerald dan mendaratkan ciuman panas bertubi-tubi.
Gloria begitu pintar dan memahami semua kemauan dari kekasihnya Gerald. Ia langsung menyentuh bagian tubuh sensitif Gerald untuk memaksanya mengikuti semua ingin Gloria.
"Aku akan memberitahukannya padamu, tapi sebelum itu, aku ingin lagi. Lihatlah, karenamu perkutut milikku langsung ingin kembali ke sarang hangatmu!" ujar Gerald tanpa basa-basi mencumbu Gloria lebih rakus dari biasanya ia ingin menghabiskan semua birahi untuk menuntaskan hasrat miliknya.
Erangan demi erangan kembali terdengar hingga semua hasrat terlampiaskan, keduanya saling berpelukan dengan penuh cinta.
"Gerald, berapa sih kodenya?" tanya Gloria tidak sabaran, ia ingin mengetahui rahasia Gerald dan ingin mencuri duit sang mafia kejam tersebut.
Namun, sang mafia kejam itu kini menjadi seekor kucing manis di sisi Gloria. Gerald menuruti apa pun yang diinginkan oleh kekasih hatinya dengan semua cinta dan harta miliknya.
"Tanggal lahir kamu!" balas Gerald mengantuk, ia sudah menghabiskan sepanjang malam dengan bercinta dengan Gloria, ia merasakan kantuk yang luar biasa ia tak mengerti mengapa ia bisa semengantuk itu.
Biasanya Gerald bisa berhari-hari tidak tidur. Namun, kali ini ia benar-benar mengantuk dan ia pun tertidur.
Gloria menggoyang-goyangkan telapak tangan di wajah Gerald dan tersenyum jijik.
"Kau pikir aku mencintaimu? Cuih! Sama sekali tak akan pernah! Lihat saja, aku akan mencuri uangmu dan kabur bersama Raymond," ucap Gloria tersenyum, ia langsung memakai bajunya dan membuka pintu kamar.
"Bagaimana? Apakah Gerald sudah pingsan?" tanya Raymond pria tampan berambut pirang kecoklatan, salah satu asisten kepercayaan Gerald sekaligus sepupunya.
"Tentu saja! Kamu lama sekali! Mengapa tidak kau berikan dosis obat tidur yang banyak kepadanya? Aku tidak perlu melayaninya sepanjang malam tahu!" omel Gloria memarahi Raymond kekasihnya.
"Sudahlah, Sayang! Terpenting sekarang adalah berapa kode brankas tersebut?" tanya Raymond, ia langsung mengecup bibir kekasihnya.
Raymond selalu saja pintar untuk membuat Gloria tak lagi marah kepadanya hanya dengan rayuan maut yang biasa diberikan oleh Raymond.
"Tenang saja, aku tahu!" ujar Gloria, ia langsung menekan angka di brankas.
Pintu brankas terbuka dan keduanya tercengang, mereka melihat uang yang sangat banyak dan emas batangan.
"Ayo, lakukan sebelum Gerald bangun! Aku tidak ingin jika ia bangun, kita pasti akan mati!" bisik Raymond.
"Iya kamu, benar. Ayo, cepat!" balas Gloria.
Keduanya langsung memasukkan semua uang dan emas batangan ke dalam tas dan secepatnya kabur. Sebelum kabur Gloria menulis sesuatu di cermin.
[Maaf, Sayang! Aku tidak tertarik hidup bersama denganmu! Selamat tinggal!]
"Apakah itu perlu? Kau tidak takut jika Gerald semakin marah?" tanya Raymond, ia tak mengerti jalan pikiran kekasihnya.
Raymond masih was-was kala ia masih belum meninggalkan Amerika, ia takut jika Gerald dan seluruh anggota mafia La Cosa Nostra akan menghukum mereka.
"Tidak! Biar dia tahu, jika tidak semua wanita akan bertekuk lutut padanya," balas Gloria santai.
Keduanya memasuki mobil tanpa dicurigai oleh pengawal Gerald karena mereka sudah biasa melihat Raymond dan Gloria bersama-sama ke mana pun. Selain itu, Gerald sangat mempercayai adik sepupu juga kekasih hatinya dengan sejuta kepercayaan.
Keduanya menaiki mobil porsche keluaran terbaru dan kabur, pergi ke bandara Dallas Fort Worth dan terbang meninggalkan kota Dallas menuju ke sebuah pulau kecil di luar benua Amerika.
"Aku mencintaimu Gloria!" ucap Raymond.
"Aku pun mencintaimu!" balas Gloria tersenyum melakukan tos gelas sampanye mereka.
"Ide kamu sungguh brilian sekali, Gloria! Aku tak menyangka jika kita begitu mudah mengecoh Gerald. Namun, kita harus menghilang dan mengganti identitas jika kita ingin selamat." Raymond telah menyiapkan dua paspor dan identitas mereka lainnya.
"Tentu saja, Sayang!" balas Gloria tersenyum puas.
***
Gelard terbangun dan meraba sisi tempat tidurnya yang dingin. Ia mencoba untuk berpikir jernih, kepalanya sangat sakit.
"Gloria! Sayang!" ujar Gerald memanggil kekasihnya, ia tak tahu jika kekasihnya sudah menaiki pesawat meninggalkan Dallas.
"Brengsek! Gloria!" teriak Gerald, ia langsung bangkit dari tempat tidur tanpa busana memeriksa brankas yang kosong melompong, ia mencari berkas di sana.
"Syukurlah file ini tidak hilang, jika hilang aku pasti harus menghadapi kemarahan dari perkumpulan La Cosa Nostra!" batinnya.
"Bajingan! Jadi, Gloria si pelacur itu yang melakukan semua ini? Bangsat! Aku akan membunuhnya!" umpat Gerald marah, ia membaca pesan singkat yang tertulis di cermin.
"Raymond! Raymond!" teriak Gerald, tetapi yang dipanggil pun tak datang.
Gerald memakai celana jeans belel dan langsung ke luar ia memanggil semua pengawalnya yang berjaga-jaga.
"Apakah kalian melihat Gloria dan Raymond?" tanya Gerald, "semoga saja apa yang aku takutkan tidak menjadi kenyataan," batin Gerald, ia takut jika Raymond benar-benar kabur bersama dengan Gloria.
"Maaf Tuan, bukankah Tuan Raymond dan Nona Gloria sedang oergi! Mereka mengatakan jika Tuan yang menyuruh mereka untuk mengirimkan sesuatu ke Tuan Smith!" ujar salah satu pengawalnya.
"Brengsek! Cari mereka berdua di bandara, terminal, pelabuhan, dan kereta api! Cepat! Tangkap keduanya hidup-hidup bila perlu bunuh keduanya!" teriak Gerald murka.
Bab 1 Pengkhianatan seorang kekasih dan sepupu
30/09/2022
Bab 2 Mencari kembaran Gloria
30/09/2022
Bab 3 Menculik kembaran kekasihnya
30/09/2022
Bab 4 Si Bajingan yang arogan
01/10/2022
Bab 5 Penculik psikopat
01/10/2022
Bab 6 Seorang ketua mafia
12/10/2022
Bab 7 Terpaksa
12/10/2022