Anak Yang Tertukar

Anak Yang Tertukar

putri

5.0
Komentar
290
Penayangan
30
Bab

Raya selalu merasa terjebak dalam dunia yang penuh dengan kebencian. Sebagai gadis berusia 22 tahun, ia terlahir dalam keluarga kaya, namun hidupnya tak pernah terasa lengkap. Semua itu berubah ketika ia menemukan dirinya terperangkap dalam tubuh seorang antagonis bernama Selina dalam sebuah novel yang ia baca. Selina, yang digambarkan sebagai sosok yang tak tahu diri, selalu menyiksa anak kandung orang tuanya dengan kejam. Namun, takdir berkata lain ketika Raya mengetahui bahwa Selina adalah anak yang tertukar saat lahir karena kelalaian seorang suster. Raya berada di ujung tanduk. Mengetahui bahwa dirinya akan terjebak dalam kehidupan Selina yang penuh kebencian dan manipulasi, ia pun dihadapkan pada pilihan sulit. Apa yang akan ia lakukan? Apakah ia akan merubah jalan hidupnya dan berusaha memperbaiki semuanya, atau tetap terjebak dalam sikap jahat yang diwarisi dari Selina? Jika ia memilih untuk bertahan dalam sikap lama, masa depannya akan lebih kelam dari yang ia bayangkan. Dalam cerita ini, pertarungan antara pilihan baik dan buruk semakin memanas. Setiap keputusan akan mengubah takdir Raya selamanya. Apakah ia akan berhasil mengubah takdirnya, atau terjerumus dalam kegelapan yang lebih dalam?

Bab 1 Perangkap Takdir

Raya terbangun dengan perasaan aneh yang menjalar di sekujur tubuhnya. Kepalanya berdenyut, berat seperti baru saja dihantam oleh gelombang kenangan yang bukan miliknya. Saat matanya terbuka, ia disambut dengan langit-langit kamar yang asing. Warna merah marun mendominasi ruangan, dengan hiasan kristal menggantung di sudut-sudutnya. Jelas, ini bukan kamar kos sederhana yang biasa ia tempati.

Panik mulai merayap. Ia meraba-raba tubuhnya, namun yang ia temukan adalah tubuh yang terasa berbeda. Lebih kecil, lebih rapuh. Wajahnya tersentuh, dan kulitnya terasa halus seperti porselen. Di meja rias, ia melihat bayangan seorang gadis dengan rambut hitam panjang yang menjuntai lembut, wajahnya tirus, namun tatapan mata itu... dingin. Itu bukan dirinya.

"Selina?" suara asing memanggil dari balik pintu.

Raya terkesiap. Ia bahkan belum sempat memahami apa yang terjadi, tapi tubuhnya secara refleks bangkit. Saat ia membuka pintu, seorang pelayan dengan seragam hitam-hitam berdiri dengan kepala tertunduk.

"Nona, sarapan sudah disiapkan di ruang makan. Ayah dan Ibu menunggu Anda," ucapnya sopan.

Raya menelan ludah. Otaknya berputar cepat, mencoba mengingat apa yang terjadi sebelum ini. Ia ingat membaca sebuah novel tadi malam, novel yang ia benci setengah mati. Dalam cerita itu, tokoh antagonis bernama Selina adalah orang yang paling dibenci. Selina selalu menyiksa saudara angkatnya, Sierra, dengan berbagai cara. Namun, semuanya berubah ketika fakta bahwa Selina adalah anak yang tertukar terungkap. Selina akhirnya dibuang oleh keluarganya, hidup miskin, dan dihancurkan oleh tokoh utama pria yang ia cintai.

Dan sekarang... dia ada di dalam tubuh Selina?

***

Ruang makan itu lebih menyerupai aula istana. Meja panjang yang penuh dengan hidangan mewah membuat Raya semakin gugup. Di ujung meja, seorang pria paruh baya dengan wajah keras menatapnya dengan dingin. Itu pasti ayah Selina, Darius Adrian, pria yang di novel digambarkan sebagai sosok otoriter tanpa belas kasih.

"Selina, kau terlambat," ucapnya singkat, suaranya mengandung nada ancaman.

Raya menunduk, merasa jantungnya berdetak dua kali lebih cepat. Ia mencoba mengingat bagaimana karakter Selina biasa bertindak. Jika sesuai dengan cerita, Selina adalah gadis arogan yang selalu melawan aturan. Tapi Raya tidak punya keberanian untuk berperan seperti itu.

"Maaf, Ayah," jawabnya pelan, membuat seluruh ruangan hening.

Tatapan tajam dari Darius dan seorang wanita cantik di sebelahnya, yang pasti adalah ibu Selina, mengarah padanya. Raya tahu, dalam novel, Selina tak pernah sekalipun meminta maaf.

"Apa kau sakit?" tanya wanita itu, Nadine Adrian, dengan nada curiga.

"Ah, tidak, Bu. Hanya... hanya kurang tidur," Raya berusaha mencari alasan. Ia tahu, setiap gerak-geriknya sedang diawasi.

Di sudut ruangan, Sierra masuk dengan langkah pelan. Gadis itu tampak sederhana dengan gaun putih polos, rambut cokelat bergelombang yang diikat rapi. Wajahnya lembut, namun penuh dengan kesedihan yang disembunyikan. Sierra, tokoh protagonis yang selalu dianiaya oleh Selina.

Raya menahan napas. Bagaimana mungkin ia bisa menjalani hidup sebagai Selina, seorang gadis yang dibenci semua orang?

***

Hari berlalu dengan lambat. Raya mencoba menyesuaikan diri dengan peran barunya, namun semakin ia berusaha, semakin ia merasa terjebak. Seluruh sikap dingin keluarga Adrian membuatnya merasa seperti berada di dalam kurungan emas.

Saat malam tiba, Raya duduk di depan cermin besar di kamarnya, menatap wajah Selina yang kini menjadi wajahnya. Pikirannya terus berkecamuk. Apa yang harus ia lakukan? Jika ia mengikuti jalan cerita asli, hidupnya sebagai Selina akan berakhir tragis. Namun, jika ia mengubah segalanya, apakah nasibnya akan lebih baik?

Tiba-tiba, sebuah suara lirih terdengar di dalam kepalanya.

"Kau adalah aku sekarang. Jangan berani-berani mengacaukan hidupku."

Raya tersentak. Ia merasa bulu kuduknya berdiri. Apakah itu suara Selina? Atau hanya imajinasinya?

Satu hal yang pasti: hidupnya tidak akan pernah sama lagi.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh putri

Selebihnya

Buku serupa

Bosku Kenikmatanku

Bosku Kenikmatanku

Juliana
5.0

Aku semakin semangat untuk membuat dia bertekuk lutut, sengaja aku tidak meminta nya untuk membuka pakaian, tanganku masuk kedalam kaosnya dan mencari buah dada yang sering aku curi pandang tetapi aku melepaskan terlebih dulu pengait bh nya Aku elus pelan dari pangkal sampai ujung, aku putar dan sedikit remasan nampak ci jeny mulai menggigit bibir bawahnya.. Terus aku berikan rangsang an dan ketika jari tanganku memilin dan menekan punting nya pelan "Ohhsss... Hemm.. Din.. Desahannya dan kedua kakinya ditekuk dilipat kan dan kedua tangan nya memeluk ku Sekarang sudah terlihat ci jeny terangsang dan nafsu. Tangan kiri ku turun ke bawah melewati perutnya yang masih datar dan halus sampai menemukan bukit yang spertinya lebat ditumbuhi bulu jembut. Jari jariku masih mengelus dan bermain di bulu jembutnya kadang ku tarik Saat aku teruskan kebawah kedalam celah vaginanya.. Yes sudah basah. Aku segera masukan jariku kedalam nya dan kini bibirku sudah menciumi buah dadanya yang montok putih.. " Dinn... Dino... Hhmmm sssttt.. Ohhsss.... Kamu iniii ah sss... Desahannya panjang " Kenapa Ci.. Ga enak ya.. Kataku menghentikan aktifitas tanganku di lobang vaginanya... " Akhhs jangan berhenti begitu katanya dengan mengangkat pinggul nya... " Mau lebih dari ini ga.. Tanyaku " Hemmm.. Terserah kamu saja katanya sepertinya malu " Buka pakaian enci sekarang.. Dan pakaian yang saya pake juga sambil aku kocokan lebih dalam dan aku sedot punting susu nya " Aoww... Dinnnn kamu bikin aku jadi seperti ini.. Sambil bangun ke tika aku udahin aktifitas ku dan dengan cepat dia melepaskan pakaian nya sampai tersisa celana dalamnya Dan setelah itu ci jeny melepaskan pakaian ku dan menyisakan celana dalamnya Aku diam terpaku melihat tubuh nya cantik pasti,putih dan mulus, body nya yang montok.. Aku ga menyangka bisa menikmati tubuh itu " Hai.. Malah diem saja, apa aku cuma jadi bahan tonton nan saja,bukannya ini jadi hayalanmu selama ini. Katanya membuyarkan lamunanku " Pastinya Ci..kenapa celana dalamnya ga di lepas sekalian.. Tanyaku " Kamu saja yang melepaskannya.. Kata dia sambil duduk di sofa bed. Aku lepaskan celana dalamku dan penislku yang sudah berdiri keras mengangguk angguk di depannya. Aku lihat di sempat kagett melihat punyaku untuk ukuran biasa saja dengan panjang 18cm diameter 4cm, setelah aku dekatkan ke wajahnya. Ada rasa ragu ragu " Memang selama ini belum pernah Ci melakukan oral? Tanyaku dan dia menggelengkan kepala

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gairah Liar Dibalik Jilbab

Gemoy
5.0

Kami berdua beberapa saat terdiam sejanak , lalu kulihat arman membuka lilitan handuk di tubuhnya, dan handuk itu terjatuh kelantai, sehingga kini Arman telanjang bulat di depanku. ''bu sebenarnya arman telah bosan hanya olah raga jari saja, sebelum arman berangkat ke Jakarta meninggalkan ibu, arman ingin mencicipi tubuh ibu'' ucap anakku sambil mendorong tubuhku sehingga aku terjatuh di atas tempat tidur. ''bruuugs'' aku tejatuh di atas tempat tidur. lalu arman langsung menerkam tubuhku , laksana harimau menerkam mangsanya , dan mencium bibirku. aku pun berontak , sekuat tenaga aku berusaha melepaskan pelukan arman. ''arman jangan nak.....ini ibumu sayang'' ucapku tapi arman terus mencium bibirku. jangan di lakukan ini ibu nak...'' ucapku lagi . Aku memekik ketika tangan arman meremas kedua buah payudaraku, aku pun masih Aku merasakan jemarinya menekan selangkanganku, sementara itu tongkatnya arman sudah benar-benar tegak berdiri. ''Kayanya ibu sudah terangsang yaa''? dia menggodaku, berbisik di telinga. Aku menggeleng lemah, ''tidaaak....,Aahkk...., lepaskan ibu nak..., aaahk.....ooughs....., cukup sayang lepaskan ibu ini dosa nak...'' aku memohon tapi tak sungguh-sungguh berusaha menghentikan perbuatan yang di lakukan anakku terhadapku. ''Jangan nak... ibu mohon.... Tapi tak lama kemudian tiba-tiba arman memangut bibirku,meredam suaraku dengan memangut bibir merahku, menghisap dengan perlahan membuatku kaget sekaligus terbawa syahwatku semakin meningkat. Oh Tuhan... dia mencium bibirku, menghisap mulutku begitu lembut, aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, Suamiku tak pernah melakukannya seenak ini, tapi dia... Aahkk... dia hanya anakku, tapi dia bisa membuatku merasa nyaman seperti ini, dan lagi............ Oohkk...oooohhkkk..... Tubuhku menggeliat! Kenapa dengan diriku ini, ciuman arman terasa begitu menyentuh, penuh perasaan dan sangat bergairah. "Aahkk... aaahhk,," Tangan itu, kumohooon jangan naik lagi, aku sudah tidak tahan lagi, Aahkk... hentikan, cairanku sudah keluar. Lidah arman anakku menari-nari, melakukan gerakan naik turun dan terkadang melingkar. Kemudian kurasakan lidahnya menyeruak masuk kedalam vaginaku, dan menari-nari di sana membuatku semakin tidak tahan. "Aaahkk... Nak....!"

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku