Buka APP dan Klaim Bonus Anda
Dalam novel Air Mata Maduku karya Rina Novita, Zahra, istri pertama yang elegan dan tegar, berhasil membuat istri baru suaminya sering menangis, sementara dia sendiri bangkit sebagai wanita sukses dan cantik setelah ditinggal suaminya, Dewa.
Tidak selamanya istri pertama itu menderita karena dimadu. Zahra justru berhasil membuat istri baru suaminya sering menangis, dengan caranya yang elegan. Zahra seorang wanita yang tegar, berusaha untuk tidak menangis di depan siapapun. Dewa menyesal setelah menikahi Liana yang manja. Karena melihat penampilan Zahra-istri pertama yang dulu dia remehkan, kini berubah cantik dan elegan setelah bekerja dan menjabat sebaga kepala cabang suatu perusahaan. Apa yang terjadi ketika Zahra bertemu dengan pria yang jauh lebih tampan, kaya dan setia dari pada suaminya?
Bagian 1: Sinopsis novel lengkap Air Mata Maduku
Bagian 2: Karakter utama dari Air Mata Maduku
Bagian 3: Bab-bab paling populer dari Air Mata Maduku
Dalam novel Air Mata Maduku karya Rina Novita, kita mengikuti perjalanan hidup Zahra, seorang istri pertama yang dengan elegan dan tegar menghadapi kehidupan setelah dimadu. Meskipun pada awalnya dianggap remeh dan diperlakukan tidak adil oleh suaminya, Dewa, Zahra tidak membiarkan dirinya terpuruk. Dia berjuang keras untuk tidak menunjukkan kelemahan di depan siapapun dan berhasil membangun dirinya menjadi sosok yang cantik dan sukses setelah bekerja keras dan menjabat sebagai kepala cabang di sebuah perusahaan.
Dewa, yang awalnya menikahi Liana, istri kedua yang manja, merasa menyesal karena melihat perubahan besar pada Zahra. Dia kini menyadari betapa berartinya Zahra bagi hidupnya, namun sudah terlambat. Situasi menjadi semakin rumit ketika Zahra bertemu dengan seorang pria yang tidak hanya lebih tampan dan kaya, tetapi juga setia-karakteristik yang jauh lebih baik dibandingkan suaminya. Pertemuan ini membuka peluang baru bagi Zahra dan memicu pertanyaan tentang masa depan dan pilihan-pilihan yang akan dia buat dalam kehidupan pribadinya.
Novel ini mengeksplorasi tema tentang kekuatan dan keanggunan seorang wanita yang menghadapi tantangan besar dalam kehidupan rumah tangganya, serta bagaimana dia menemukan kembali kebahagiaan dan harga dirinya.
Zahra: Istri pertama yang elegan dan tegar, berhasil membuat istri baru suaminya sering menangis dengan caranya yang anggun. Meskipun menghadapi kesulitan karena dimadu, Zahra tidak menunjukkan kelemahannya di depan orang lain. Setelah bekerja keras dan menjabat sebagai kepala cabang perusahaan, dia berubah menjadi wanita yang cantik dan sukses.
Dewa: Suami Zahra, yang menyesal setelah menikahi Liana. Dewa awalnya meremehkan Zahra, tetapi kemudian menyadari nilai dan keindahan Zahra yang kini menjadi sosok yang sangat berbeda dari masa lalu. Dia merasa menyesal dan kecewa setelah melihat perubahan Zahra.
Air Mata Maduku Bab 7. Selamat Menikmati Harimu
"Kamu cari apa, Mas?"
Mas Dewa tak menjawab. Suamiku itu masih menatapku tak berkedip dari atas ke bawah. Jakunnya naik turun. Tampak ia susah payah menelan salivanya. Napasnya pun mulai memburu. Matanya berkabut menatapku penuh damba.
Ini pertanda tidak baik untukku.
Ada apa dengan dirimu, Mas? Kenapa kamu menatapku bagai melihat seorang bidadari? Kenapa baru sekarang kamu memandangku dengan tatapan mendamba seperti itu? Bukankah selama ini kamu tak pernah melirikku?
Tanpa berkata apapun, aku melangkah perlahan melewatinya. Sementara tatapan Mas Dewa terus mengikuti langkahku.
"Bajumu sudah kuserahkan pada Liana," ujarku saat telah melewatinya beberapa langkah.
"Zahra ..." Aku tersentak saat tiba-tiba Mas Dewa membalikkan tubuhnya, lalu mendekatiku dan mencengkeram kedua lenganku.
"Lepaskan aku, Mas!" ujarku pelan, namun penuh penekanan. Aku berusaha menarik paksa kedua lenganku.
Mas Dewa hanya menggeleng di sela-sela deru napasnya.
"Tolong lepasin, Mas! Jangan seperti ini!" tegasku lagi.
Mas Dewa tak menghiraukan perkataanku. Genggaman tangannya justru semakin erat.
Jika Anda ingin membaca seluruh novel, Anda dapat menginstal aplikasi Bakisah, yang tersedia untuk diunduh secara gratis di Google Play Store atau App Store.
Air Mata Maduku Bab 8. Istri Rasa Selingkuhan
"Zahra ..., ayo Aku antar!" Tiba-tiba Mas Dewa sudah berdiri tepat disebelahku.
"Tidak usah, Mas. Aku sudah pesan taksi online," sahutku seraya mencari keberadaan taksi yang sudah aku pesan. Namun setelah kulihat sekeliling, taksi itu tak kunjung datang. Kembali kubuka aplikasi taksi online di ponselku, ternyata pesananku dicancel. Segera aku memesannya kembali, mengingat hari semakin siang.
Mas Dewa masih berdiri di sebelahku. Laki-laki itu masih mencuri-curi pandang padaku. Aneh, kenapa seperti sedang mencuri pandangan dengan wanita lain? Bukankah aku ini istrinya?
"Zahra ... kamu ... kamu ..." Nampaknya ada sesuatu yang hendak dia tanyakan. Namun sepertinya suamiku itu ragu.
"Kenapa, Mas?"
"Kamu beda ..." lirihnya nyaris tak terdengar.
"Apa? Kenapa? Aku nggak denger, Mas."
Aku pura-pura tidak mendengar.
"Kamu ..."
Mas Dewa gelagapan ketika tiba-tiba Liana muncul dań dalam rumah. Laki-laki yang sebenarnya masih halal untukku itu segera masuk ke dalam mobilnya, diikuti tatapan penuh curiga dari istri keduanya.
Rumah tangga macam apa ini. Seharusnya aku sebagai istri pertama yang marah ketika Mas Dewa mendekati wanita lain yang kini menjadi istri barunya. Namun kali ini justru istri kedua yang tak tahu diri ingin menguasai semuanya.
Saat ini, kenapa justru aku merasa sebagai selingkuhannya Mas Dewa?
"Sombong banget! Gaji nggak seberapa aja naik taksi. Dasar boros! Bisa habis gaji suamiku nanti!" ketus Liana seraya melotot padaku.
Jika Anda ingin membaca seluruh novel, Anda dapat menginstal aplikasi Bakisah, yang tersedia untuk diunduh secara gratis di Google Play Store atau App Store.
Air Mata Maduku Bab 9. Apakah Itu Anaku?
POV DEWA
"Mas, Aku hamil."
Bagaikan mendengar petir di siang bolong, Liana sekretarisku itu mengabarkan kehamilannya.
"A-apa? Hamil?".
Wanita seksi itu mengangguk cepat.
Aku terduduk pada kursi kebesaranku di ruangan ini. Beruntung hanya aku berdua berada dalam ruangan khusus manager ini. Tubuhku terasa lemas. Seharusnya aku bahagia mendengar kabar ini. Bukankah aku akan memiliki seorang anak? Setelah selama hampir dua tahun menunggu.
Namun saat ini yang mengatakan hamil bukanlah istriku. Tapi sekrerisku, Liana. Wanita yang sering menemaniku tidak hanya di kantor, tapi juga saat aku dinas ke luar kota, bahkan diranjang hotel.
Setiap hari Liana selalu berpakaian seksi jika di kantor. Sepertinya wanita ini memang sengaja memancing hasrat kelaki-lakianku. Setengah mati aku mencoba untuk menahan. Namun, siapa yang tahan jika setiap saat disuguhkan pemandangan yang indah dan sangat menggoda itu.
Berbeda dengan Zahra, istriku. Dirumahpun dia tak pernah berpakaian yang memancing hasratku. Wanita yang sudah dua tahun aku nikahi itu semakin membosankan. Setiap pulang dari kantor, Zahra hanya memakai daster lusuh dan tanpa riasan wajah sedikitpun. Dia selalu terlihat repot, padahal kami belum punya anak.
Jika Anda ingin membaca seluruh novel, Anda dapat menginstal aplikasi Bakisah, yang tersedia untuk diunduh secara gratis di Google Play Store atau App Store.
Jika Anda masih menyukai novel romantis yang mirip dengan Air Mata Maduku, jangan lupa kunjungi bagian 'Penjualan-terbanyak' di situs web Bakisah untuk menemukan cerita-cerita serupa lainnya. Jika novel romantis yang Anda sukai tidak terdaftar di sini, Anda bisa mencarinya di aplikasi Bakisah. Selamat membaca!
2024-09-27
2024-09-25
2024-09-24
2024-09-24
2024-09-24
3189
2080
1435
831
393