Buka APP dan Klaim Bonus Anda
Mempelai yang Tak Diharapkan karya Iva Dinata mengisahkan Tari, seorang wanita yang terjebak dalam pernikahan dengan Kak Abisatya, yang menikahinya hanya untuk menutupi aib keluarganya. Meskipun suaminya sering bersikap dingin dan kasar, Tari berusaha bertahan. Novel ini penuh dengan konflik dan emosi, menggambarkan perjuangan Tari untuk mencari kebahagiaan di tengah pernikahan yang penuh penderitaan. Baca lebih banyak cerita serupa di aplikasi Bakisah.
Sebagai istri, tentu aku sakit hati melihat Kak Abisatya--suamiku--bersama wanita lain. Tapi, aku sadar diri. Karena akulah, dia harus kehilangan kesempatan untuk hidup bersama orang yang dicintai. Lantas, haruskah aku menyerah karena aku bukanlah mempelai yang diharapkannya?
Bagian 1: Sinopsis novel lengkap Mempelai yang Tak Diharapkan
Bagian 2: Karakter utama dari Mempelai yang Tak Diharapkan
Bagian 3: Bab-bab paling populer dari Mempelai yang Tak Diharapkan
Tari merasa hancur melihat suaminya, Kak Abisatya, bersama wanita lain. Meskipun hatinya sakit, ia mencoba memahami bahwa pernikahan mereka bukanlah hasil dari cinta, melainkan karena desakan keluarga. Abisatya menikahinya untuk menutupi aib keluarganya dan tidak pernah menginginkan Tari sebagai pasangan hidup. Saat pernikahan mereka semakin renggang, Abisatya sering memperlakukan Tari dengan dingin dan menyakitkan. Ia bahkan mengatakan bahwa mereka hanya menikah di atas kertas dan bahwa pernikahan itu bukan keinginannya.
Meski begitu, Tari berusaha bertahan dan terus memainkan peran sebagai istri yang baik di hadapan keluarga mertuanya, meskipun ia tahu bahwa itu hanya menyakitkan. Suaminya tidak pernah melihatnya dengan penuh kasih sayang, dan sering kali mengungkit kenyataan bahwa pernikahan mereka adalah sebuah kewajiban. Tari merasa terjebak di antara harapan dan kenyataan yang jauh berbeda.
Di tengah kebingungannya, Tari harus memutuskan apakah ia akan terus berjuang untuk mempertahankan pernikahannya yang rapuh atau melepaskannya demi kebahagiaan dirinya sendiri.
Kak Abisatya adalah suami dari Tari. Ia digambarkan sebagai seorang pria yang dingin dan tidak pernah mencintai istrinya. Pernikahan mereka terjadi karena alasan keluarga, bukan karena cinta. Abisatya menyatakan bahwa pernikahannya dengan Tari hanyalah formalitas dan dia menikahi Tari hanya untuk menutupi aib keluarganya. Meskipun Tari berusaha menjadi istri yang baik, Abisatya sering kali memperlakukannya dengan kasar dan tidak menghargainya, bahkan menyatakan bahwa dia tidak ingin menikahinya jika bukan karena tekanan dari pihak lain.
Tari adalah istri dari Kak Abisatya. Ia merasa sakit hati dan terluka melihat suaminya bersama wanita lain, tetapi ia mencoba untuk menerima kenyataan dan tetap berusaha mempertahankan pernikahan mereka. Tari merasa dirinya bukan mempelai yang diinginkan oleh suaminya, namun ia tetap berusaha menjadi istri yang baik meskipun sering dihina dan diperlakukan dengan tidak adil. Tari berjuang dengan perasaannya yang bingung antara bertahan dalam pernikahan yang tidak bahagia atau menyerah pada kenyataan.
Mempelai yang Tak Diharapkan Pertengkaran
"Berhenti bersikap seolah kamu istri yang baik di depan keluargaku, Tari."
Ucapan Kak Abisatya membuatku yang tengah menunduk hendak melepas sepatu high heels, terkesiap.
Aku sudah sangat lelah setelah makan malam di keluarga mertuaku. Perlukah kami bertengkar lagi malam ini?
"Kamu dengar, tidak? Jawab!!" sentaknya dengan suara keras yang hampir membuat jantungku copot dari tempatnya.
Pelan, aku mengelus dadaku karena kaget.
"Maaf."
Hanya kata itu yang kurasa aman untuk kuucapkan. Aku sadar membela diri akan semakin membuatnya marah. Namun, mengapa Kak Abisatya malah menatapku tajam? Sepertinya aku memilih kata yang salah.
"Maaf? Tidak perlu minta maaf jika kamu terus mengulangi kesalahan yang sama," ucapnya, "Ingat baik-baik, Tari. Pernikahan kita hanya di atas kertas. Jika bukan karena Ganendra yang memintaku, aku tidak sudi menikahimu. Jangan pernah lupa, aku menikahimu hanya-"
"-untuk membantu menutupi aib keluargaku akibat kesalahanku memilih calon suami," potongku, hapal ucapannya.
Jika bisanya, aku hanya diam kali ini aku sudah sangat lelah dengan sikap kasar dan hinaannya.
Jika Anda ingin membaca seluruh novel, Anda dapat menginstal aplikasi Bakisah, yang tersedia untuk diunduh secara gratis di Google Play Store atau App Store.
Mempelai yang Tak Diharapkan Awal Mula Bencana
Enam bulan sebelumnya, keluarga besarku tengah menyiapkan acara pernikahan.
Rumah sudah bising dengan suara orang beraktivitas. Saudara dari Mama dan Papaku sudah berkumpul semua untuk akad esok hari.
Aku begitu khawatir mengingat akan melepas status gadis yang selama 20 tahun ini aku sandang.
Bukannya tak senang, hanya saja aku merasa masih belum benar-benar siap untuk memasuki tahap berumah tangga.
Kuliahku saja masih semester 4. Jadi, aku tidak yakin jika aku bisa menjalankan peran seorang istri dengan baik.
Jika bukan karena kesungguhan Bagas, kekasihku, dalam membujuk orang tuaku, sekarang aku pasti masih sedang menghabiskan waktu di mall bersama teman dan sepupuku.
Ya, dialah tersangka utamanya!
Pria itu sudah tidak sabar mempersunting diriku.
Katanya, takut kehilangan aku.
Alasan yang terlalu mengada-ngada. Aku bahkan merasa jengah mendengar gombalan dan ungkapan Bagas yang kurasa sangat berlebihan. Tapi, entahlah ... aku dan keluargaku merasa Bagas adalah orang yang tulus dan bisa menerimaku apa adanya.
Jika Anda ingin membaca seluruh novel, Anda dapat menginstal aplikasi Bakisah, yang tersedia untuk diunduh secara gratis di Google Play Store atau App Store.
Mempelai yang Tak Diharapkan Berita Mengejutkan
"Brengsek!" umpat Kak Ganendra seketika.
Bugh!
Dengan penuh amarah, kakakku itu menghadiahkan bogem mentah tepat di wajah tampan Bagas, hingga pria itu tersungkur.
Di sisi lain, aku hanya menatap kosong ke arah dua orang yang sedang berkelahi itu.
Entah terbang ke mana perginya rasa belas kasihku melihat Bagas dipukuli?
Suara teriakan dan jeritan di sekitarku pun tak membuatku berempati.
Berbeda denganku, wanita yang mengaku istrinya Bagas itu terlihat begitu khawatir bahkan sampai menangis melihat keadaan suaminya yang babak belur.
Sambil marah-marah, wanita itu membantu Bagas berdiri meski pria itu berulang kali menepis tangannya kasar.
"Lepas!" sentak Bagas kembali menepis tangan istri yang dinikahinya empat bulan lalu tanpa sepengetahuanku itu.
Aku menoleh saat sebuah tangan merangkulku dari samping.
Sandra menatapku sedih. "Sabar," ucapnya.
Sabar?
Bisakah aku sabar? Kecewa, marah, bercampur malu. Itu yang saat ini berjejalan di otakku.
"Pernikahan kamu dan Tari dibatalkan, aku tidak sudi punya menantu sepertimu," bentak Papa menunjuk Bagas.
Jika Anda ingin membaca seluruh novel, Anda dapat menginstal aplikasi Bakisah, yang tersedia untuk diunduh secara gratis di Google Play Store atau App Store.
Jika Anda masih menyukai novel romantis yang mirip dengan Mempelai yang Tak Diharapkan, jangan lupa kunjungi bagian 'Penjualan-terbanyak' di situs web Bakisah untuk menemukan cerita-cerita serupa lainnya. Jika novel romantis yang Anda sukai tidak terdaftar di sini, Anda bisa mencarinya di aplikasi Bakisah. Selamat membaca!
2024-12-27
2024-12-27
2024-12-26
2024-12-26
2024-12-26
8008
3084
2701
2328
1643