fitri alfiyah
Buku fitri alfiyah(1)
Suami pura-pura
Romantis “Pak, bagaimana ini? Mengapa Bapak mengatakan kalau kita suami istri?” Adinda mulai berani menyuarakan isi hatinya.
“Apa kamu tega melihat Nenek Laila yang sudah menaruh harapan kepada kita? Nenek Laila sangat baik,” jawab Alan, kemudian menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur.
“Tapi, Pak. Bagaimana jika Nenek tahu yang sebenarnya?”
“Tidak akan.”
“Saya tidak ingin menjadi istri pura-pura, dan begitupun Bapak menjadi suami pura-pura saya.”
“Jadi, kamu ingin menjadi istri saya sesungguhnya?”
Deg! Adinda terdiam, ia tidak mampu menjawab pertanyaan Alan. Ia terjebak dengan perkataannya sendiri. Tetapi, Adinda tidak tinggal diam. Ia terus berdebat dengan Alan. Hingga akhirnya, Adinda kesal dan membelakangi Alan.
“Saya tidak ingin berpura-pura seperti ini, Pak!” tegasnya. Anda mungkin suka
Gairah Citra dan Kenikmatan
Juliana Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat.
Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari.
Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.