Jean Cadieux
1 Buku yang Diterbitkan
Buku dan Cerita Jean Cadieux
THE MAFIA: MARIJUANA
Romantis She's like Marijuana. Forbidden, dangerous, addiction, and also deadly.
Daphne Madison, otak di balik kemenangan Ruthen berkali-kali, dihadapkan pada situasi di mana dia harus berlutut dan memohon kepada seorang pria, demi membalaskan dendamnya pada Edgar David Ruthen yang telah membunuh saudari kembarnya. Naas, dia harus berlutut pada musuhnya sendiri, Casillas Rodriguez, yang langsung menodongkan pistol saat dia masuk secara paksa ke markas Rodriguez dengan bersimbah darah.
"Gunakanlah aku sebagai agen ganda. Aku ingin membalaskan dendam dan akan mengembalikan posisimu dari Edgar," ujar Daphne membawa tawaran yang sangat menggiurkan.
"Menarik. Tapi, bagaimana bisa aku percaya pada musuhku sendiri?" balas Casillas masih menodongkan pistol.
Gadis itu terdiam sejenak dan berlutut di hadapan musuhnya. "Ku mohon, Casillas. Apapun akan ku lakukan untukmu, tidak, apapun akan ku berikan padamu."
"Ha! Termasuk tubuhmu?"
"... ya."
"!" Casillas menurunkan pistol dan menatap Daphne dengan serius.
"Aku memberikanmu banyak hal, bahkan sampai hal yang tak pernah ku berikan pada siapapun. Sebagai gantinya, tolong lindungi aku agar tak dibunuh oleh Edgar."
Pengkhianatan dan pembalasan dendam pun dimulai dengan sangat mulus menggunakan otak cerdik Daphne yang mampu memainkan peran dengan sangat baik.
Seiring dengan itu, seperti julukan Daphne, Marijuana, Casillas pun tak mampu mengelak dan berakhir tenggelam dalam pesona Daphne yang mematikan.
Akan tetapi, apakah hanya Casillas saja yang tenggelam dalam pesona Daphne? Tentu saja tidak. Karena Daphne juga merasakan hal yang sama dengan pria berambut hitam itu. Hanya saja, Daphne memiliki cara tersendiri untuk menyembunyikan perasaan yang menurutnya "tidak benar" itu.
"Aku takkan pernah melepaskan mu, Daphne. Sekalipun aku harus mengikatmu di kerangkeng besi, karena aku ... mencintaimu." Anda mungkin suka
Gairah Nikmat Kopi Susu
Juliana 21+
"Pantas belum jalan, ada maunya ternyata" Ujar Fany
"hehehehe... Yuk..." Ujar Alvin sambil mencium tengkuk istrinya.
Fany segera membuka handuknya. Buah dadanya menggantung indah, perutnya yang rata dan mulus, serta area kemaluannya yang ditutupi rambut hitam langsung muncul. Alvin segera memeluk Fany dan melumat buah dadanya dengan rakus.
"Pintu sudah dikunci? " Tanya Fany
"Sudah...." Jawab Alvin disela mulatnya sedang mengenyot puting pink milik Fany
"nyalain Ac dulu" suruh Fany lagi
Sambil melepas sedotannya, Alvin mencomot remote AC lalu memencet tombol ON.
Kembali dia melumat buah dada Fany bergantian kiri dan kanan, buah dada yang putih dan terlihat urat-urat merah dan biru di buah dada putihnya, membuat Alvin makin rakus melumatnya.
Sambil menrunkan celana pendek dan celana dalamnya, dia membuka kaosnya, lalu merenggangkan paha Fany, ujung kontolnya yang belum tegak sempurna diberi ludah lewat jari tengahnya di bagian kepala, lalu menggosok gosok pelan di bibir vagina Fany.
Fany mendesah dan merasakan mulai ada rangsangan di bibir kemaluannya, lalu tiba-tiba masuk batang berurat milik Alvin di vagina Fany yg belum begitu siap dan basah, pelan2 lelehan cairan membasahi dinding vaginanya, Alvin mulai menggoyang dan naik turun, Fanny memeluk bagian pinggul suaminya, pahanya dibuka lebar.
Tidak lama kemudian.....