Intanazel
1 Buku yang Diterbitkan
Buku dan Cerita Intanazel
Pria Bajingan Itu Ayah Anakku
Romantis Kematian Yani yang merupakan sahabat karib sejak SD, membuat kehidupan Ninda berubah drastis. Yani membuat sebuah surat wasiat yang mengatakan kalau dirinya yang akan menjadi wali sekaligus ibu dari anaknya itu yang bernama Leon.
Ninda tidak bisa menolak karena ini permintaan terakhir dari sahabatnya. Semenjak itu juga kehidupan Ninda berbeda, ia benar-benar akan mengurus anak laki-laki berusia 4 tahun selama dirinya hidup. Ninda sama sekali tidak masalah merawat Leon hingga besar nanti. Ninda bekerja keras, bekerja sebagai selebgram untuk menghasilkan uang yang banyak untuk masa depan Leon.
Tapi disaat itu juga, tiba-tiba saja muncul sesosok pria tampan rupawan, tinggi dan tubuhnya begitu bugar, datang ke rumahnya. Awalnya Ninda tidak menyadari siapa pria itu, hingga akhirnya Ninda sadar setelah mengingatkan-ngingat raut wajah pria tersebut.
"Papah kandung Leon," ucap Ninda didalam hati.
"Saya ingin anak saya."
"Anak siapa yang kau cari?"
"Anak saya dengan Yani."
"Maaf anda salah alamat."
"Dimana anak saya!!"
"Pergilah orang asing atau saya akan melaporkan anda ke polisi!!" tegas Ninda.
"Jangan membuat saya melakukan hal kasar kepada anda!!"
"Dia anak saya, bukan anak anda," ucap Ninda.
"Apa kita perlu tes DNA?"
Apa yang akan Ninda lakukan karena dirinya sudah berjanji akan menjaga dan merawat Leon sampai besar. Kedatangan Ayah kandungan Leon tiba-tiba membuat pikiran Ninda semakin kacau.
Apa yang akan Ninda lakukan setelah pertemuan pertama dengan Papah kandung Leon yang Ninda ketahui bernama Fino Vasikal Gantara, orang berpengaruh di negara ini Anda mungkin suka
Dalam Dekapan Dosen Tama
an_febizha "Jangan memberontak, Run," suara Tama terdengar berat, serak, menahan gemuruh di dadanya. Dia tidak memberi jeda. Wajahnya kembali turun, ke garis leher Runa yang berkeringat, menghirup aroma tubuh gadis itu dalam-dalam, lalu kembali mencecapnya.
"Aku suamimu," bisiknya lagi, tepat di telinga Runa, "Dan kamu istriku. Apa yang kita lakukan ini benar."
__
Oleh : anfebizha
Feniks dari Abu: Cinta yang Terlahir Kembali
Gavin Aku menarik tunanganku dari sebuah kecelakaan mobil beberapa detik sebelum mobil itu meledak. Api meninggalkan punggungku penuh dengan luka bakar yang mengerikan, tapi aku berhasil menyelamatkan nyawanya. Selama empat tahun dia koma, aku menyerahkan segalanya untuk merawatnya.
Enam bulan setelah dia sadar, dia berdiri di atas panggung konferensi pers untuk kembalinya. Seharusnya dia berterima kasih padaku. Sebaliknya, dia membuat pernyataan cinta yang megah dan romantis untuk Stella, kekasih masa kecilnya, yang tersenyum dari bangku penonton.
Keluarganya dan Stella kemudian membuat hidupku seperti di neraka. Mereka menghinaku di sebuah pesta, merobek gaunku untuk memperlihatkan bekas lukaku. Ketika aku dipukuli di sebuah gang oleh preman yang disewa Stella, Adrian menuduhku mengarang cerita untuk mencari perhatian.
Aku terbaring di ranjang rumah sakit, memar dan hancur, sementara dia bergegas ke sisi Stella karena wanita itu "ketakutan". Aku tak sengaja mendengar dia mengatakan bahwa dia mencintai Stella dan bahwa aku, tunangannya, tidak berarti apa-apa.
Semua pengorbananku, rasa sakitku, cintaku yang tak tergoyahkan—semuanya tidak ada artinya. Baginya, aku hanyalah utang yang harus dia bayar karena rasa kasihan.
Di hari pernikahan kami, dia menendangku keluar dari limosin dan meninggalkanku di pinggir jalan tol, masih dalam gaun pengantinku, karena Stella pura-pura sakit perut.
Aku melihat mobilnya menghilang. Lalu aku memanggil taksi.
"Ke bandara," kataku. "Dan tolong lebih cepat." Madu Untuk Istriku
bundaRey "Ijinkan aku menikah lagi, Ren?" Dengan berkaca-kaca, Dani memamdang Reni.
"Apa kamu yakin sanggup, Mas? Membimbing satu istri saja kamu nggak bisa, apalagi dua?" Tidak! Reni tidak mau dimadu.
Tanpa sadar Reni mengelus perutnya. Berharap anak dalam kandungannya tidak mendengar keinginan gila ayahnya.
"InsyaAllah sanggup, Yank." Reni tersenyum kecut. Sholat aja tidak pernah sanggup dari mana?
"Kamu gila, Mas!" Jengah dengan kegilaan Dani, Reni segera beranjak dari duduknya dan berlalu dari hadapan Dani.
"Ren! Ren!" Dani segera menyusul Reni yang berjalan ke arah kamar.
"Ren!" Dani menarik tangan Reni, namun segera ditepis oleh wanita itu.
"Lepaskan, Mas!" Hatinya hancur, benar-benar hancur. Dia pikir suaminya telah kembali seperti dulu, namun ternyata dia salah. Malah sebuah permintaan gila yang dimintanya pada Reni.
Tak menyerah, Dani terus mengekor Reni hingga ke kamar. Seketika Reni muak hanya dengan melihat wajah Dani.
"Ren, dengarkan Mas dulu ...." Kali ini Dani telah berlutut di hadapan Reni. Wanita itu duduk di tepi ranjang dengan mata yang mulai sembab.