Evie Everly
1 Buku yang Diterbitkan
Buku dan Cerita Evie Everly
Istri Kedua Om Tampan
Romantis "Jadi, selain ngelayanin tamu dan nari striptis, kamu juga bekerja sebagai biduan orgen tunggal, ya?" lanjut Samuel, kali ini nada bicaranya sedikit santai. "Kenapa nggak kerja di karaoke aja? Aku bisa masukin kamu di Cozy Karaoke kalau memang kamu suka—"
"Nggak, makasih, Om," potong Annabelle cepat. "Kalau nyanyi di tempat kaya gitu, aku pasti keiket. Jadi harus stand by tiap hari. Kalau kayak gini kan cuma sesekali. Paling sering juga seminggu sekali ada tawaran manggung."
"Emang dibayar berapa tiap kali manggung?" tanya Samuel lagi, penasaran.
Annabelle kemudian memberitahu besaran uang yang dia dapatkan dengan terperinci. Lalu, tiba-tiba Samuel bergumam, "Kalau aku minta ditemenin dari jam satu malam sampai jam satu siang besok, kamu mau minta bayaran berapa?"
Anda mungkin suka
Gairah Nikmat Kopi Susu
Juliana 21+
"Pantas belum jalan, ada maunya ternyata" Ujar Fany
"hehehehe... Yuk..." Ujar Alvin sambil mencium tengkuk istrinya.
Fany segera membuka handuknya. Buah dadanya menggantung indah, perutnya yang rata dan mulus, serta area kemaluannya yang ditutupi rambut hitam langsung muncul. Alvin segera memeluk Fany dan melumat buah dadanya dengan rakus.
"Pintu sudah dikunci? " Tanya Fany
"Sudah...." Jawab Alvin disela mulatnya sedang mengenyot puting pink milik Fany
"nyalain Ac dulu" suruh Fany lagi
Sambil melepas sedotannya, Alvin mencomot remote AC lalu memencet tombol ON.
Kembali dia melumat buah dada Fany bergantian kiri dan kanan, buah dada yang putih dan terlihat urat-urat merah dan biru di buah dada putihnya, membuat Alvin makin rakus melumatnya.
Sambil menrunkan celana pendek dan celana dalamnya, dia membuka kaosnya, lalu merenggangkan paha Fany, ujung kontolnya yang belum tegak sempurna diberi ludah lewat jari tengahnya di bagian kepala, lalu menggosok gosok pelan di bibir vagina Fany.
Fany mendesah dan merasakan mulai ada rangsangan di bibir kemaluannya, lalu tiba-tiba masuk batang berurat milik Alvin di vagina Fany yg belum begitu siap dan basah, pelan2 lelehan cairan membasahi dinding vaginanya, Alvin mulai menggoyang dan naik turun, Fanny memeluk bagian pinggul suaminya, pahanya dibuka lebar.
Tidak lama kemudian.....