icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

My Baby

Bab 2 Pil Penggugur Kandungan 1

Jumlah Kata:1053    |    Dirilis Pada: 12/09/2022

buatku merasa nyaman. Kampus itu adalah saksi di mana aku pernah menjatuhkan hatiku kepada seseorang yang salah. Kesalahan itu terus membayangiku hingga sekarang. Aku benci jika mengingatn

aitan dengan masa laluku,

ahnya. Aku sendiri pun kaget mendapati diriku hamil. Aku tahu wanita dewasa yang hamil itu lumrah, tapi kalau tanpa ada yang mau bertanggung jawab ini tidak lumrah lagi, ini beban kehidupan, dan entah apa sebutan yang pas untuk menggambarkan keadaanku.

Hamil tanpa keluarga, tanpa suami, tanpa memiliki uang, itu sungguh berat. Kalau kalian tidak percaya, silakan bertanya kepadaku. Aku tahu benar bagaimana ras

dengan Romeo yang gosipnya butuh waktu lama untuk menyelesaikan pendidikannya. Dia memang bodoh. Bahkan wanita baik sepertiku dia jadikan percobaan. Dia bodoh karena menyia-nyiakan diriku. Aku tidak bangga dengan predikat cumlaude yang kuperoleh, ka

berumur 26 tahun dua bulan yang lalu. Menjadi ibu muda itu merepotkan apa

meringankan beban kehidupanku. Aku acungi jempol bagi seorang wanita yang tega membunuh anaknya sendiri, karena hal tersebut membutuhkan mental yang luar biasa kuat, dan aku tidak memilikinya. Aku ti

eluar seperti orang bingung. Menyetop taksi dan memutuskan untuk pulang ke rumah, setelah membuat seorang driver taksi kebingungan. Aku sudah seperti orang

patah hati begitu dalam. Aku menyesal karena menyerahkan segalanya kepada laki-laki yang menurutku tidak layak disebut lelaki. Aku tidak melakukannya sekali atau dua kali dengan Romeo. Aku sering melakukannya dan ketika aku sa

alau kalian bertanya bagaimana perasaanku sekarang, aku akan mengatakan kalau aku sangat menyesal, dan penyesalan selalu tiba di akhir cerita. Ketika penyesalan itu datang sudah terlambat untu

ik kepadaku dan dengan tulus membantuku. Aku tidak perlu menyebutkan namanya, karena orang itu bukan untuk dikonsumsi oleh publik. Dia sudah berkeluarga dan sudah memiliki anak juga. Kalian te

ti cara merawat anak dan keluar dari perasaan sedihku yang berkepanjangan. Waktu yang mengajarkanku untuk bisa menerima kehidupanku. Awalnya aku menyala

elahapnya dengan penuh suka cita. Anakku memang gadis kecil yang menggemaskan. Diumurnya yang masih sedikit, dia sudah pintar bermain piano. Sepertinya anakku itu berbakat menjadi seorang pianis. Apapun cita-citanya, aku akan terus mendukungnya. Menjadi seorang pianis memang belum tentu menghas

ma jika terus terpuruk dengan penyesalan. Terus menjalani hidup adalah pil

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka