icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Is This Love?

Bab 2 Tunangan sang Kakak

Jumlah Kata:1715    |    Dirilis Pada: 08/07/2022

at. Rahangnya berkedut menunjukkan lelaki dua

s earphone dari telinga lalu mencampak

aja ponsel Fachmi tidak aktif. Ah, bukan hanya sedari tadi, melainkan sejak d

udah ber

s. Dia memukul setir mobil dengan kepa

k acara bersantainya. Farrel sungguh tidak menyangka Fachmi bertunangan tanpa memberitahunya. Lebih b

kan orang tuanya. Dia yakin betul Fachmi telah mengatakan se

api sebagai saudara kembar harusnya Fachmi mengerti bahwa Farrel tidak ingin kehilangan sang Kakak. Bagi Farrel, Fachmi a

h. Tapi tetap saja, tega sekali Fachmi

suk. Satpam yang menyapa pun hanya mendapat balasan senyum kecil yang tampak tidak tulus padahal

kode keamanan di pintu apartemen. Keningnya ber

n berhasil membuat Fachmi menolak bertemu dengannya hampir tiga minggu lamanya. Beruntung setelah membuj

rtunangannya dan juga dengan sengaja mengganti kode keamanan apartemen agar Farrel tidak bisa le

ali. Tidak ada pilihan selain membunyi

L

ing Farrel berkerut menatap wanita dengan rambut lurus tergerai dan mata co

a kode keamanannya?" tanya w

wanita itu lalu membuatnya menghangati ranjangnya. Tapi sayang pikiran Farrel se

men

u. "Aku masih masak. Kebetulan kau pulang jadi kita bisa

Tidak pernah sebelumnya Fachmi membawa wanita ke apartemennya, bahkan calon tunangannya sekalipun. Apa jangan-jangan wanit

anita yang sebenarnya tak bersalah itu. Segera Farrel masuk lalu menutup

. Kalau ada tidak mungkin wanita pembawa

rkan bagaimana cara menyingkirkan wanita yang telah masuk ke dalam kehidupan Fachmi itu. Apa dirinya harus mengg

i

Dia ragu cara itu akan berhasil.

Ayo, maka

ah ranjang itu bisa memberi jawaban. Hmm, mungkin dirinya bisa berpura-pura me

uar kamar seraya menyingsing lengan sweaternya lalu bergabung de

kan nasi ke piring Farrel. "Aku tidak menyangka kau akan pulang padahal

pa hari lagi sampai akhir bulan i

ndiam dari biasany

h mengapa itu membuat Farrel gelisah. Padahal dia adalah tipe lelaki penakl

"Ehm, tidak. Aku hanya

gan lalu meletakkan punggung tangan

mengganggu itu lalu berujar, "Aku tidak demam. H

u istirahat. Pasti kau kelelahan. Tidak heran juga menging

lu berlebihan memperhatikanku. Kau belum jadi istriku jadi tidak perlu bersikap seolah kau istriku." Farrel mengutarakan kalimat itu dengan

n Farrel, wanita itu malah kembali tersenyum

merasa bersalah setelah menden

engan makanan. Ternyata wanita itu pintar memasak. Dan dari sikapnya sekilas jel

memang pilihan yang tepat untuk dijadikan ist

mbersihkan meja makan sendirian lalu memilih menonton tv

gan Fachmi datang sambil membawa puding. Sejenak dia tertegun meliha

ap layaknya orang kalangan atas. Memperhatikan penampilan dan tingkah laku. Tidak pernah bersi

hanya hiasan?" tan

ah senyum. "Tentu saja makanan. Aku membawakannya untukmu." Dia dud

nangank

k bingung.

egitu su

i ini. Memang biasanya Fachmi cenderung bersikap dingin dan menjaga ja

mengurus lelaki itu. Pernyataan yang bertolak belakang dengan ucapan lelaki it

n dan sedikit tidak enak badan hingga menjadi sensitif. Tapi ki

Farrel menatap

Dia terus tertawa samp

a itu. Raut wajahnya tampak ngeri. "Kau ken

anza semakin pecah. Farrel menggaruk pelipis

aku panggil

ertawa. "Kau

ir aku badut?"

a kembali

perlahan mundur menjauh dari Kanza

?" tanya Kanza

n hanya menatap Kanza ma

dengan tawa tertahan. Kemudian ia menunduk, menyendok pudi

rbicara seolah aku anak kecil?"

merengut. "Jangan bil

u bahkan lupa kalau a

ni tida

k melawak. Kau saja yang b

layaknya anak kecil.

as. "Kan sudah kubi

chm

gan senyum geli. Lucu juga wajah wan

amaku?" Kanza memastika

pa kali aku h

enyeba

u sa

hkan perhatian pada acara tv. Tanpa kata dia makan de

itu punyaku?"

atnya untuk dinikmati se

rang kau ambil lagi. Jangan menangis kala

oa

sudah nyaris tandas. "Kau benar-b

t Farrel dan tangan masih bergerak menyend

nza. Tapi Kanza sigap menahan. Akhirnya ter

, buat saja sendiri," ujar

erikannya padaku." F

ilku 'Nenek Sihir'. Sekar

di atas piring lalu melahap puding tanpa sendok. Bisa dipas

t puding di mulut Kanza dengan bibirnya. Seketika tubuh Kanza mematung. Dia terl

--------

ya Emi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka