Sekretaris Cupu Vs Boss Arrogant
k, maka sudah bisa dipastikan Andra tidak akan menjalankan mobilnya. Tetapi, jika ia na
njadi sebab dari macetnya jalanan ibu kota yang seb
kan, Pak?" tanya C
gilku dengan seb
anya Andra yang kini mengamat
runtungnya hanya terluka di ba
ari membenahi posisi kacamata hitam ya
ebih lama karena ia rasa, ia benar-benar jat
imana?" ta
n dijawab oleh Carla. Namun tak ada
Aster
rumah Andra. Hanya saja ia akan menyiasatinya
ggal di lingku
Bukankah bapak sudah melihat data d
ya memast
alan. Carla kini berani menatap wajah
ng, restoran, ataupun pom bensin disekitar s
rapa kali jangan sebut saya ba
rti seorang lelaki yang sedang memeluk kekasihnya. Kini, keduanya saling berhadapan. Andr
a memanggil nama anda." Carla melakukan hal yang
ian ketiga belas." ucap Andra yan
emanggilku pak ketika k
a yang mulai menegang, lagi-lagi, Carla merem
birmu Carla, atau aku
tak bisa mengendalikan diri jika berada di dekat Carla. Maka dari itu, secepatn
. Carla nampak menimbang-nimbang bangunan mana yang cocok digunakan sebagai 'rumahnya'. Pi
ujar Carla sambil me
ah mengantarkan saya, Andra," ucap Carla meskipun ia sedik
natap Carla yang kini sudah menapakka
dah melajukan mobilnya. Carla pura-pura membal
as meninggalkan rumah tersebut. Namun, sebelum lang
" ujar seorang perempuan yan
isini?" tanya Carla me
Mbak. Saya ting
n tersebut. Meskipun pada awalnya ia malu ka
namamu?" tanya Carla yang
singkat sambil memberikan secangkir
gannya, hendak berjabat tangan dengan Rachel ya
nggal d
singkat. Ia tak mau begitu saja mempercayai orang
i dulu, senang berkena
nalan denganmu, Mb
il saya Carla." Carla tersenyum ke arah Ra
an. Menatap punggung Carla yang semakin jau
m rumah Gerald. Ia melangkahkan kakinya menuju rumah ketika sebuah tanga
tanya Gerald yang menatap
a aku pulang bekerja," jawab Carla yang melepa
seseorang," gumam Gerald yang
arena suara Gerald mema
u turun dari
kan Carla, sedangkan Carla mengangkat kedua bahun
sar manu
k pintu terlebih dahulu kemudian masuk kedalam. Di da
a menghampiri ibunya dan
kasih sayang, matanya menerawang ke masa dimana Carla masi